Ekosistem Mangrove PENGERTIAN UMUM MENGENAI PARIWISATA

2.6 Ekosistem Mangrove

Kata mangrove diduga berasal dari bahasa Melayu manggi-manggi, yaitu nama yang diberikan kepada mangrove merah Rhizopora spp . Nama mangrove diberikan kepada jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di pantai atau muara sungai yang menyesuaikan diri pada keadaan asin. Kadang-kadang kata mangrove juga berarti suatu komunitas mangrove Romimohtarto, 2001 . Ekosistem Mangrove adalah suatu system di dalam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan di antara makhluk hidup itu sendiri. Terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asihpayau Santoso 2000 dalam Zulkifly 2008 . Hutan bakau atau mangal merupakan sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai topik didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan yang asin.Sebutan bakau ditujukan untuk semua individu tumbuhan, sedangkan mangal ditujukan bagi seluruh komunitas atau asosiasi yang didominasi oleh tumbuhan ini.Hutan mangrove adalah hutan yang berkembang baik di daerah pantai yang berair tenang dan terlindung dari hempasan ombak, serta eksistensinya selalu dipengaruhi oleh pasang surut dan aliran sungai. Definisi lain hutan mangrove adalah suatu kelompok tumbuhan daya adaptasi morfologi dan Universitas Sumatera Utara fisiologis yang sama terhadap habitat yang selalu dipengaruhi oleh pasang surut Nybakken, 1992. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur Bengen, 2004. Hutan daerah bakau merupakan suatu daerah yang dinamis, dimana tanah lumpur dan daratan secara terus menerus dibentuk oleh tumbuh-tumbuhan yang kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi daerah semi teresterial semi daratan Hutabarat dan Evans, 1986. Menurut Bengen 2004, cirri-ciri hutan mangrove sebagai berikut : a. Umumnya tumbuh pada daerah intercial yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung dan berpasir. b. Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Frekuensi genangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove. c. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat. d. Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. e. Air bersalinitas payau 2-22 per mil hingga asin mencapai 38 per mil. Daerah hutan bakau merupakan suaut daerah yang dinamis, dimana tanah lumpur dan daratan secara terus menerus dibentuk oleh tumbuh-tumbuhan yang kemudian secara perlahan-lahan berubah menjadi daerah semi teresterial semi daratan Hutabarat dan Evans, 1986. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN