BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Indonesia merupakan daerah yang kaya akan objek wisata berupa keindahan alam, kuliner, kebudayaan dan beraneka ragam serta tata cara kehidupan masyarakat
yang berbeda-beda. Kekayaan itu menyebar ke seluruh daerah termasuk Sumatera Utara umumnya dan Kota Medan khususnya. Kota Medan mempunyai objek wisata
yang tidak kalah indahnya dengan daerah objek wisata lainnya. Wisata bahari adalah salah satu andalan objek wisata yang ada di Kota
Medan. Khususnya objek wisata mangrove yang akan dicanangkan di daerah Sicanang Belawan, Medan. Dengan kondisi luas hutan mangrove yang ada di
Sumatera Utara yakni ± 200.000 Ha maka sangat besar potensi dan peluang dari objek wisata mangrove ini sendiri. Selain untuk meningkatkan kehidupan ekonomi
masyarakat setempat, hutan mangrove yang adanya adalah berbasis ekowisata juga memiliki fungsi sangat efektif melindungi ekosistem laut.
Berdasarkan penafsiran Citra Landscape, diketahui luasan hutan mangrove di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan yang sangat cepat dari waktu ke
waktu. Dari luas ± 200.000 Ha pada tahun 1987, tinggal 15 atau ± 31.885 Ha yang berfungsi baik pada tahun 2001. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan hutan
mangrove Provinsi Sumatera Utara mengalami tekanan yang hebat oleh berbagai
Universitas Sumatera Utara
jenis kegiatan yang mengakibatkan hilangnya sebagian besar kawasan hutan mangrove tersebut.
Sehubungan dengan hal di atas maka sangat efektif peran dari objek wisata mangrove itu sendiri selain dapat memberikan keuntungan dari segi ekonomi juga
dapat berpesan penting dalam melindungi ekosistem laut dan kawasan hutan mangrove itu sendiri. Dengan melibatkan semua pihak dalam pencanangan tersebut
dan memberikan sosialisasi yang rutin dan tepat terget bagi masyarakat tentang fungsi dan manfaat dari hutan mangrove itu sendiri, maka bukan tidak mungkin tujuan dan
manfaat dari pencanangan objek wisata mangrove tersebut dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas, dalam kesempatan ini penulis memilih judul
“Potensi Hutan Mangrove Sicanang Sebagai Kawasan Ekowisata” dengan
pertimbangan sebagai berikut : 1.
Objek wisata Mangrove memiliki potensi besar khususnya di Kota Medan 2.
Telah banyak berkurang jumlah kawasan hutan mangrove yang ada di Provinsi Sumatera Utara
3. Pengelolaan kawasan hutan mangrove sering kali melupakan aspek-aspek
lingkungan. 4.
Objek wisata Mangrove berbasis wkowisata memiliki peran penting khususnya di sektor ekonomi dan sektor lingkungan.
1.2 Batasan Masalah