Kondisi Hidrologi Kondisi Penggunaan Jalan

memiliki sebagian tambak perikanan dan sebagian pada lahan hutan mangrove serta rawa-rawa.

3.3 Klimatologi

Tipe iklim umumnya di Kota Medan adalah jenis type iklim AF atau iklim hujan tropis dengan suhu rata-rata 32 C pada siang hari dan rata-rata 26 C pada malam hari. Kadar lengas udara relative berkisar antara 70 sd 90. Curah hujan tahunan rata- rata 1500 mm. Adapun iklim yang terdapat di kecamatan Medan Belawan adalah sedang dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kedua musim ini dipengaruhi oleh dua arah angin yang terdiri dari angin gunung yang membawa hujan dan angin laut yang membawa udara panas dan lembab. Kelembaban udara RH Kecamatan Medan Belawan adalah kurang lebih 84 dan curah hujan rata-rata 1.844 mm Kecepatan angin rata-rata sebesar 0,42 msec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6 mm.

3.4 Kondisi Hidrologi

Kawasan perencanaan merupakan kawasan yang memiliki wilayah perairan dalam bentuk laut, secara umum keadaan hidrologi Kawasan perencanaan terbagi atas tiga jenis yaitu : 1. Air Tanah Sumber air tanah yang ada, saat ini berasal dari air tanah dangkal yang dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih rumah tangga.Dan air tanah dalam yang banyak digunakan jasa dan industri dalam bentuk sumur bor. Air Universitas Sumatera Utara tanah dalam juga digunakan sebgai sumber air bersih dari fasilitas kran-kran umum yang terdapat di kelurahan Belawan Sicanang. 2. Air Permukaan Air permukaan yang ada di kawasan studi pada umumnya adalah berupa kolam dan rawa.Air permukaan ini tidak dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci pakaian dan mandi karena kualitasnya tidak baik. Salah satu manfaat yang cukup signifikan dari keberadaan air permukaan ini adalah untuk mendukung kegiatan pengembangan perikanan kolam tambak. 3. Sungai Adapun sungai yang panjang mengelilingi kawasan perencanaan adalah Sungai Belawan dengan panjang 17.23 Km dan Sungai Deli dengan panjang keseluruhan 5.15 Km serta beberapa anak-anak sungai lainnya.Sehingga air sungai yang ada didaerah tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari dan sector perikanan yang ada.Tipologi sungai di Belawan Sicanang adalah tipologi muara-muara sungai yang sangat tinggi sedimentasinya dan sangat terpengaruh dengan pasang naik permukaan laut khususnya pada masa-masa tertentu tiap bulannya. Universitas Sumatera Utara

3.5 Kondisi Penggunaan Jalan

Penggunaan lahan kawasan perencanaa merupakan pencerminan dari hubungan antara alamlahan dengan manusia dan kegiatannya.Apabila jumlah manusia sangat kecil disbanding dengan luas wilayah, maka dapat diartikan penggunaan lahan belum banyak bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan.Pola penggunaan lahan di kawasan perencanaan pada saat ini terdiri penggunaan lahan di Kelurahan Belawan Sicanang berupa pemukiman, fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, tambak dan mangrove dengan luasan keseluruhan 1.510 Ha. Penggunaan lahan di wilayah ekowisata mangrove seluas ± 575 Ha, terdiri dari jenis penggunaan lahan perencanaan hutan mangrove dengan luas 300 Ha atau 52,17 dari total wilayah perencanaan hutan mangrove sicanang, dan kawasan budidaya sebesar 275 Ha atau 47,82 dari wilayah perencanaan mangrove sicanang. 3.6 Kondisi Jaringan Jalan Pada lokasi studi jaringan jalan belum memadai, masih berupa jalan tanah dengan kondisi buruk, apabila tergenang air jalan akan belumuran lumpur. Pada lokasi perencanaan ekowisata mangrove, jaringan jalan yang tersedia sepanjang ± 2200 m yang berada di tengah-tengah hutan bakau. Jalan yang telah terbangun berbentuk jalan tanah dengan lebar 1,5 – 2,5 meter dengan panjang 750 meter nama jalan jalan Bakau 1, sedangkan sisanya masih dalam rencana jaringan jalan menuju pinggiran sungai belawan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV POTENSI HUTAN MANGROVE SICANANG SEBAGAI KAWASAN