BAB IV POTENSI HUTAN MANGROVE SICANANG SEBAGAI KAWASAN
EKOWISATA
4.1 Pengembangan Ekowisata Mangrove Sicanang
Pengembangan Ekowisata Mangrove Sicanang meninjau dari tujuan dan fungsi ekowisata mangrove di wilayah perencanaan, pada dasarnya tujuan
pengembangan masterplan ekowisata magnrive di Sicanang sesuai dengan tujuan dan fungsi yang akan direncanakan, khususnya pada empat point, yaitu “ sebagai kawasan
ekonomi, kawasan rekreasi wisata, kawasan edukasi pendidikan dan kawasan produktif. Ekowisata sendiri merupakan bagian dari pariwisata dan pemanfaatan jasa
lingkungan dan bertujuan mendukung upaya konservasi dan memberdayakan masyarakat lokal.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pengembangan ekowisata untuk mencapai tujuan dan fungsi tersebut, terutama empat poin diatas masih sulit. Keempat point
tersebut sulit terwujud jika tidak didukung dengan terpenuhinya tujuan dan fungsi yang lain. Maka dalam perencanaan ekowisata mangrove Sicanang ada beberapa
konsep yang akan dikembangkan demi terlaksananya masterplan ekowisata mangrove sicanang.
4.2 Potensi Penataan Zonasi
Konsep Penataan Zonasi atau zona di wilayah perencanaan Ekowisata Mangrove Sicanang terdapat tiga zona, yaiut :
Universitas Sumatera Utara
1 Zona Budidaya permukiman dan tambak ,
• Permukiman,
• Tambak
2 Zona Konservasi Hutan Mangrove, dan 3 Zona Peralihan atau Buffer.
Ketiga zona tersebut perlu dalam pengembangan ekowisata mangrove Sicanang dimana zona budidaya dapat dimanfaatkan sebagai kawasan tambaaaaak
masyarakat yang produktif, dan zona konservasi hutan mangrove yang akan direncanakan sebagai ekowisata mangrove sicanang serta zona peralihan atau buffer
yang akan membatasi antara zona budidaya dan zona konservasi hutan mangrove.
4.3 Potensi Pengembangan Jaringan Jalan Ekowisata Mangrove Sicanang
Konsep pengembangan jaringan jalan sangat diprioritaskan dalam rencana pengembangan Ekowisata Mangrove Sicanang, Ekowisata Mangrove yang
merupakan sumberdaya alam yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi manusia, berjasa untuk proditivitasnya yang tinggi serta kemampuannya memelihara
alam. Mangrove banyak memberikan fungsi ekologis dan karena itulah mangrove menjadi salah satu produsen utama perikanan laut. Mengenal lebih dekat objek wisata
Hutan Bakau atau Mangrove di Sicanang, lokasinya di bagian pesisir dari kelurahan belawan sicanang, kalau dari jalan mesjid depa rumah pak sahdan, sekitar ± 500
meter menuju jalan Bakau 1 yang sekarang kondisi jalan setapak yang menelusuri hutan mangrove masih berupa jalan tanah dengan panjang 750 meter yang terbangun
Universitas Sumatera Utara
dari ± 2200 panjang jalan yang akan dibangun di kawasan perencanaan Ekowisata Mangrove Sicanang.
Ekowisata Mangrove ini lokasinya sangat tersembunyi dari hiruk pikuk kota dan Kota Medan yang selalu macet. Kita jarang bias menikmatimelihat hutan
mangrove apalagi masuk kekawasan hutan, karena hutan bakau identik dengan kawasan rawa-rawa yang berlumpur, tapi dikawasan ini, kita upayakan untuk bias
ditata rapi dengan jembatan kayu, masuk ke kawasan hutan sehingga kita bias menikmati keindahan hutan mangrove Sicanang, oleh karena itu beberapa konsep
jaringan jalan yang kana direncanakan yaitu sebagai berikut : A.
Jalan Tanah •
Dari area parkir menuju kawasan menuju kawasan wisata mangrove menggunakan jalan yang terbuat dari timbunan tanah pematang
dengan lebar penampang atas ± 4 meter, kemiringan pematang 1 : 1 •
Perkuatan Pemantang dengan -
Tanaman Mangrove di tepi pematang -
Pondasi Cerocok pada AS pematang -
Timbunan Pematang di padatkan -
Pematang yang berbatasan dengan sungai diberi ‘Berm’ B.
Jalan Trek -
Jalan Trek terbuat dari kayu kayu dammar laut atau kayu besi yang tahan terhadap air
Universitas Sumatera Utara
- Pondasi Jalur trek dengan pondasi cerocok.
- Jalur trek terdiri dari 2 jenis dengan railing dan tanpa railing.
4.4 Potensi Pembangunan Tower di Wilayah Perencanaan