sinambung. Bertujuan untuk mengetahui kondisi yang optimum produksi asam asetat dari air kelapa secara fermentasi kontinyu dengan menggunakan kolom
biooksidasi. Asam Asetat dengan oksidasi alkohol dibuat dengan pengaruh bakteri asetobacter dan dibuat dengan bantuan udara pada suhu 35
o
C. Reaksinya :
C
2
H
5
OH + O
2 Asetobacter 3 c
CH
3
COOH + H
2
O Alkohol
Asam asetat Pada proses fermentasi alkohol ini, asam asetat didapat dari bahan yang
kaya gula seperti anggur, apel, malt, gula, dan sebagainya A.O.A.C, 1970. Asam asetat termasuk asam organik yang dapat dibuat dengan banyak cara, empat
diantaranya yaitu: oksidasi alkohol primer atau aldehid, oksidasi rantai samping alkil pada cincin aromatik, dengan karbon dioksida, dan hidrolisis alkil sianida
nitril Hart, 2003. Asam asetat glasial komersial dibuat dengan mereaksikan methanol dan
karbon monoksida atau oksida etilen. Bahan asal dari reaksi ini di sintesa dari gas alam, minyak bumi, atau batu bara Fessenden, 1997.
2.3.1. Penyimpanan Asam Asetat
Asam asetat mudah menguap sehingga penyimpanannya harus dengan wadah yang tertutup rapat, diletakkan di tempat yang terhindar dari sinar
matahari lansung dan pada suhu ruangan atau tidak lebih dari 40
o
C Depkes RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kegunaan Asam Asetat
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Asam asetat digunakan dalam
produksi polimer seperti
polietilena tereftalat
, selulosa asetat, dan
polivinil
asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Asam asetat digunakan sebagai pengatur
keasaman dalam industri makanan. Asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air di rumah tangga. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk
penggunaan dalam cuka relatif kecil Setiawan, 2007. Asam asetat digunakan untuk rumah tangga, industri dan kesehatan yaitu
sebagai berikut : a.
Bahan penyedap rasa pada makanan b.
Bahan pengawet untuk beberapa jenis makanan dan merupakan pengawet makanan secara tradisional. Daya pengawet disebabkan karena kandungan
asam asetatnya sebanyak 0,1 asam asetat dapat menghambat pertumbuhan bakteri spora penyebab keracunan makanan.
c. Pembuatan obat-obatan Aspirin.
d. Bahan dasar pembuatan anhidrida asam asetat yang sangat penting
diperlukan untuk asetilasi terutama di dalam pembuatan selulosa asetat. e.
Bahan dasar untuk pembuatan banyak persenyawaan lain seperti asetil klorida.
f. Di bidang industri karet menggumpalkan karet.
g. 0,3 asam asetat dapat mencegah pertumbuhan kapang penghasil
mikotoksin Tjokroadikoesoemo, 1986.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Dampak dari Asam Asetat
Asam asetat pekat bersifat korosif, sehingga harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen,
serta iritasi pada membran mukosa Setiawan, 2007. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak berbahaya, namun konsumsi
asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan
yang mematikan pada keasaman darah. Asam asetat dalam cuka secukupnya dilarutan sehingga tidak korosif, walaupun demikian, jika terus menerus makan
makanan yang mengandung cuka akan dapat merusak email gigi Hewitt, 2003.
2.4.2. Persyaratan penggunaan Asam Asetat Table 2.4.2. Persyaratan penggunaan asam asetat Standar Nasional
Indonesia
No. Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
Cuka Dapur Cuka Meja
1. 2.
3. 4.
5. Keadaan
1.1 Bentuk
1.2 Bau
Kadar asam asetat Asam-asam anorganik
Asam format dan asam -
bb -
mgkg mgkg
mgkg Cairan
jernih,tidak berwarna. Khas
asam asetat. Min 12,5
Negatif Cairan
jernih,tidak berwarna. Khas
asam asetat. Min 4-12,5
Negatif
Universitas Sumatera Utara
2.5.Titrimetri
Titrimetri atau volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas pemakaiannya. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan. Pada satu
segi, cara ini menguntungkan karena pelaksanaannya mudah dan cepat, ketelitian dan ketepatannya cukup tinggi. Pada segi lain, cara ini menguntungkan karena
dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Dalam proses bagian demi bagian pentiter ditambahkan ke dalam larutan zat yang akan ditentukan dengan bantuan alat yang disebut buret sampai tercapai titik
kesetaraan. Titik kesetaraan adalah titik pada saat pereaksi dan zat yang ditentukan bereaksi sempurna secara stoikiometri. Titrasi harus dihentikan pada
dekat titik kesetaraan . Jumlah volume pentiter yang terpakai untuk mencapai titik kesetaraan ini disebut volume kesetaraan. Dengan mengetahui volume kesetaraan,
kadar pentiter dan faktor stoikiometri, maka jumlah zat yang ditentukan dapat dihitung dengan mudah Harrizul. R, 1995.
oksalat Cemaran logam
4.1 Pb 4.2 Besi Fe
Cemaran arsen As Maks.2
Maks.0,5 Maks.0,8
Maks.1 Maks.0,3
Maks.0,4
Universitas Sumatera Utara
2.6. Teori Asam Basa
Titrasi asam-basa studi kuantitatif mengenai reaksi penetralan asam-basa paling nyaman apabila dilakukan dengan menggunakan prosedur yang disebut
titrasi titration. Dalam percobaan titrasi, suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, disebut sebagai larutan standar standar solution,
ditambahkan secara bertahap ke larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui,sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung sempurna
Raymond. C, 2004. Menurut Arrhenius :
Asam ialah zat yang melarutkan ke dalam air untuk memberikan ion-ion H
+
, dan basa ialah zat yang melarutkan ke dalam air untuk memberikan ion-ion H
-
. Contoh :
Asam Basa
Hidrogen klorida HCL Natrium Hidroksida NaOH
Hidrogen nitrat HNO
3
Kalium hidroksida KOH Hidrogen sulfat H
2
SO
4
Kalsium Hidroksida CaOH
2
Asam asetat HC
2
H
3
O
2
Amonia NH
3
Menurut Bronsted Lowry : Asam sebagai suatu donor proton dan basa sebagai penerima proton.Bila
suatau asam menyumbangkan sebuah proton, asam ini akan menjadi basa konjugatnya sendiri, yang dapat menerima proton. Bila suatu basa menerima
proton, basa ini akan menjadi asam konjugatnya sendiri, yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menyumbangkan sebuah proton. Pasangan spesi disebut pasangan asam-basa konjugat.
Menurut Lewis : Asam adalah penerima pasangan elektron dan basa adalah donor pasangan
elektron Charles, 1996. Contoh Reaksi :
Menurut Arrhenius : Asam : HA + aq
H
+
aq + A
-
aq Basa : BOH + aq
B
+
aq + OH
-
aq Syukri.S, 1999.
Menurut BronstedLowry : Reaksidasarasammenghasilkanasamdan basalain. Reaksi berikutdengan
demikianreaksiasam-basamenurutBronsted: HC
2
H
2
O
2
+ H
2
O C
2
H
3
O
2 -
+ H
3
O
+ asam
basa basa
asam
Menurut Lewis : S
n
CI
4
ℓ + 2Cl
-
aq [S
n
CI
6
]
2-
aqDavid. E, 1959.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6. Asam Lemah dan Asam Kuat
No. Asam Lemah
Asam Kuat 1.
2.
3.
4.
5. Asam Formiat
Asam Karbonat
Asam Oksalat
Asam Etanoat
Asam Sitrat Asam Klorida
Asam Sulfat
Asam Nitrat
Asam Fossfat
Asam Perklorat
Tabel 2.6. Basa Lemah dan Basa Kuat
No. Basa Lemah
Basa Kuat 1.
2. Amonia
Metilamin Natrium Hidroksida
Magnesium Hidroksida
Asam lemah dan basa lemah yang ada dalam produk makanan dan minuman, sabun, detergen, larutan pembersih dan obat-obatan mungkin aman
untuk tubuh manusia. Oleh karena itu, mungkin kamu bisa mengetahui secara langsung sifat asam dan basa yang terkandung di dalamnya. Tetapi tidak demikian
dengan asam kuat dan basa kuat karena jika terkena kontak langsung dengan tubuh dapat membahayakan. Ada cara lain yang lebih aman dan akurat untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui sifat asam dan basa yaitu dengan menggunakan indikator asam basa Hewitt, 2003.
2.6.1. Indikator Asam Basa