Klasifikasi Magnetik Material TINJAUAN PUSTAKA

tetapi berubah menjadi paramagnetik. Kristal ferromagnetik dalam keadaan alami mempunyai struktur domain. Smallman,R.E. 2000.

2.4 Klasifikasi Magnetik Material

Klasifikasi secara sederhana dari material ferromagnetik berdasarkan koersivitasnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu soft magnetik material dan hard magnetik material. Untuk material yang mempunyai nilai koersivitas yang tinggi disebut sebagai hard magnetik material sedangkan untuk material yang mempunyai nilai koersivitas yang rendah disebut sebagai soft magnetik material. Untuk hard magnetik material adalah material yang mempunyai nilai koersivitas di atas 10 kAm sedangkan untuk soft magnetik material adalah material yang mempunyai nilai koersivitas di bawah 10 kAm. Hasan,2008.

2.4.1 Material Magnet Lunak dan Magnet Keras

Bahan magnet secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu: magnet lunak soft magnetik material dan magnet keras hard magnetik material. Magnet lunak banyak digunakan untuk aplikasi pada bahan yang mudah dimagnetisasi dan didemagnetisasi. Sedangkan magnet keras banyak digunakan untuk aplikasi bahan yang membutuhkan sifat magnet yang permanen. Medan magnet dapat dihasilkan secara elektromagnetik, yaitu dengan melewatkan arus listrik pada konduktor seperti gambar 2.3 berikut ini. Kuat medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan: ......................................................................... 2.1 dengan I arus ampere, N cacah lilitan, l panjang kumparan meter dan H adalah kuat medan magnet amperemeter. Kuat medan magnet juga dinyatakan dalam satuan oersteds Oe, dengan 1 Am = Oe. Pada gambar 2.3b ditunjukkan kuat medan magnet yang meningkat dengan adanya inti besi pada solenoid. Peningkatan kuat medan magnet berasal dari medan solenoid ditambah medan magnet luar yang berasal dari magnetisasi besi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. a ilustrasi medan magnet yang timbul di sekitar koil tembaga solenoid, b ilustrasi kuat medan magnet yang meningkat di sekitar solenoid jika diletakkan inti besi pada bagian dalam solenoid Taufik, dkk. 2012

2.5 Histeresis Magnet