Variabel Penelitian Pengukuran Variabel Penelitian

memberikan kuesioner secara langsung maupun dengan perantara contact person. b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari dan mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan penelitian yang dilakukan melalui buku, jurnal, skripsi dan juga internet guna memperoleh data yang dapat menunjang penelitian.

3.5 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan variabel yang digunakan untuk keperluan penelitian. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa akuntansi senior dan junior FEB USU, dan mahasiswa akuntansi STIE Harapan Medan terhadap profesi akuntan. Persepsi mahasiswa ini diukur dengan menggunakan Accounting Attitude Scale AAS yang dikembangkan oleh Nelson 1991 sebagaimana digunakan oleh Marriott dan Marriott 2003. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yaitu Persepsi Mahasiswa Akuntansi senior FEB USU, Persepsi Mahasiswa Akuntansi junior FEB USU, persepsi mahasiswa akuntansi STIE Harapan Medan dan Profesi Akuntan, yaitu akuntan sebagai profesi dan akuntansi sebagai bidang ilmu.

3.5.2 Pengukuran Variabel Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi berdasarkan Accounting Attitude Scale. Pernyataan tentang profesi akuntan terdiri dari 15 pernyataan berdasarkan Accounting Attitude Scale Nelson, 1991. Accounting Attitude Scale Nelson, 1991 terbagi menjadi 15 pernyataan menggunakan Likert Scale. Berdasarkan teori dan konsep serta didukung oleh penelitian terdahulu maka pernyataan dalam kuesioner dapat dikelompokkan menjadi: 1. Persepsi mahasiswa terhadap akuntan sebagai profesi pernyataan nomor 1, 4, 6, 8, 9,10,11,12, 2. Persepsi mahasiswa terhadap akuntansi sebagai bidang ilmu pernyataan nomor 2,3, 5, 7,13,14,15. Skala pengukuran yang digunakan penulis adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, Skala yang berasal dari ide yang dikemukakan oleh Likert dan dikenal dengan skala likert ini biasanya menggunakan lima tingkatan. Pemilihan alternatif diserahkan pada keinginan dan kepentingan peneliti yang menciptakan instrumen tersebut. Jumlah pernyataan kuesioner tersebut terdiri dari 15 item pernyataan. Setiap jawaban responden diberi skor dengan skala likert 1-5 untuk melihat tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh peneliti dengan ketentuan: 1. Pilihan 1 = Sangat Tidak Setuju 2. Pilihan 2 = Kurang Setuju 3. Pilihan 3 = Setuju 4. Pilihan 4 = Sangat Setuju 5. Pilihan 5 = Sangat Setuju Sekali Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Nama Variabel Defenisi Instrumen Skala Pengukuran Persepsi mahasiswa akuntansi senior FEB USU Persepsi adalah sebagai gambaran seseorang yaitu mahasiswa akuntansi senior FEB USU tentang sesuatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang terjadi kuesioner Skala Likert Persepsi mahasiswa akuntansi junior FEB USU Persepsi adalah sebagai gambaran seseorang yaitu mahasiswa akuntansi junior FEB USU tentang sesuatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang terjadi kuesioner Skala Likert Persepsi mahasiswa akuntansi STIE Harapan Medan Persepsi adalah sebagai gambaran seseorang yaitu mahasiswa akuntansi STIE Harapan Medan tentang sesuatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang terjadi kuesioner Skala Likert Profesi akuntan Profesi Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk. kuesioner Skala Likert 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Validitas Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior Dan Junior Di Program S-1 Ekstensi Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan, Studi Empiris Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

7 82 91

PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PROFESI AKUNTAN PADA Perbedaan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi Senior Dan Junior Dilihat Dari Segi Gender Di Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Perbedaan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi Senior Dan Junior Dilihat Dari Segi Gender Di Surakarta.

0 2 10

PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PROFESI AKUNTAN ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PROFESI AKUNTAN ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S-1 REGULER DI SURAKARTA (Studi Kasus pada Universitas Sebelas Maret,

0 0 14

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S-1 REGULER DAN S-1 EKSTENSI Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Senior Dan Junior Jurusan Akuntansi Program S-1 Reguler Dan S-1 Ekstensi Terhadap Profesi Akuntan (Studi Kas

0 0 15

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior dan Junior di Program S-1 Akuntansi FEB USU dan Mahasiswa Swasta STIE Harapan Medan Mengenai Profesi Akuntan

0 0 12

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior dan Junior di Program S-1 Akuntansi FEB USU dan Mahasiswa Swasta STIE Harapan Medan Mengenai Profesi Akuntan

0 0 2

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior dan Junior di Program S-1 Akuntansi FEB USU dan Mahasiswa Swasta STIE Harapan Medan Mengenai Profesi Akuntan

0 0 7

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior dan Junior di Program S-1 Akuntansi FEB USU dan Mahasiswa Swasta STIE Harapan Medan Mengenai Profesi Akuntan

0 0 30

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR MENGENAI PROFESI AKUNTAN PADA PROGRAM S-1 REGULER DAN STRANSFER PTS “X

0 0 9