menggunakan sarana usaha bergerak maupun tidak bergerak, menggunakan prasarana kota, fasilitas sosial, fasilitas umum, lahan dan bangunan milik pemerintah danatau
swasta yang bersifat sementaratidak menetap. Hal tersebut juga banyak dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang.
2.3.1 Karakteristik Pedagang Kaki Lima
Pedagang Kaki Lima PKL merupakan bagian dari sektor informal yang banyak ditemukan di perkotaan. Sebagai bagian dari sektor informal, PKL
mempunyai karakteristik yang mirip dengan ciri-ciri pokok sektor informal. Menurut Achsan 2008:42-43 karakteristik PKL adalah sebagai berikut:
a. Pola persebaran pedagang kaki lima umumnya mendekati pusat keramaian dan
tanpa izin menduduki zona-zona yang semestinya menjadi milik publik deptiving public space.
b. Para pedagang kaki lima umumnya memiliki daya resistensi sosial yang sangat
lentur terhadap berbagai tekanan dan kegiatan penertiban. c.
Sebagai sebuah kegiatan usaha, pedagang kaki lima umumnya memiliki mekanisme involutif penyerapan tenaga kerja yang sangat longgar.
d. Sebagian besar pedagang kaki lima adalah migran, dan proses adaptasi, serta
eksistensi mereka didukung oleh bentuk-bentuk hubungan patronase yang didasarkan pada ikatan faktor kesamaan daerah asal locality sentiment.
e. Para pedagang kaki lima rata-rata tidak memiliki keterampilan dan keahlian
alternatif untuk mengembangkan kegiatan usaha baru luar dektor informal kota. Dari gambaran karakteristik pedagang kaki lima di atas dapat disimpulkan
bahwa pedagang kaki lima merupakan pedagang yang umumnya tidak memiliki izin dalam menjalankan usahanya, tidak terlalu terikan oleh aturan, dan biasanya tidak
memiliki keterampilan dan keahlian alternatif dalam mengembangkan usaha yang dimiliki tersebut.
Begitu halnya pada pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Pedagang kaki lima tersebut cenderung menempati bahu jalan, taman,
maupun trotoar untuk berdagang, sehingga sangat mengganggu bagi para pejalan kaki maupun pengguna jalan raya karena badan jalan yang banyak digunakan oleh para
pedagang kaki lima tersebut. Selain itu para pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur biasanya memiliki modal
usaha yang kecil. Hal ini dikarenakan barang jualan yang biasa mereka jual dalam kategori kecil seperti, penjual makanan, penjual buah, penjual kelontong dan lain-
lain. Akan tetapi banyak diantara para pedagang kaki lima di Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur yang masih kekurangan modal dalam
menjalankan usahanya tersebut.
2.3.2 Ciri-Ciri Pedagang Kaki Lima