dengan harga jual yang lebih tinggi. Namun demikian apabila transaksi tersebut dilaksanakan antar perusahaan yang berada dalam satu grup bisnis
atau kepemilikan yang sama, maka harga belinya dapat menjadi lebih mahalataupun lebih murah, tergantung pada kepentingan dan keuntungan
yang akan diperoleh pemilik mayoritas perusahaan yang bersangkutan. Motif utama akuisisi tipe ini adalah untuk mengeruk keuntungan sebesar-
besarnya. Seringkali perusahaan target yang menjadi incaran akuisitor adalah perusahaan yang sedang mengalami kemerosotan dan dalam kondisi yang
relatif lemah. Indikasinya adalah adanya beban hutang yang relatif besar, kemacetan pemasaran dan distribusi, harga saham yang semakin melemah di
lantai bursa, kapasitas produksi yang menganggur, dan sebaliknya. 2.
Akuisisi Strategis Strategic Acquisition Akuisisi strategis merupakan suatu akuisisi yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk menciptakan sinergi dengan didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan jangka panjang. Sinergi ini tidak hanya terbatas pada sinergi
keuangan, tetapi juga mencakup sinergi produksi, sinergi distribusi, sinergipengembangan teknologi atau gabungan dari sinergi tersebut.
2.1.6 Return Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan
sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas
aset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi jika terjadi likuiditas. Menurut Husnan 2010:303 sekuritas saham
merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya, sedangkan menurut
Tandelilin 2007:18, saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset- aset perusahaan yang menerbitkan saham. Jadi, saham adalah surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas PT, dimana saham tersebut menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Para investor termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya adalah dengan membeli saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan
kembalian investasi yang sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya Hartono, 2003: 107. Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya,
tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama
yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Return saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil investasinya. Jogiyanto 2010 membedakan return saham
menjadi dua jenis yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis.
Return ini merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relative. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan
sebagai penentuan return dan resiko dimasa mendatang dan bersifat tidak pasti. Komposisi perhitungan return saham terdiri dari capital gain dan deviden.
Capital gain merupakan selisih laba atau rugi yang dialami oleh investor pemegang saham, karena harga saham relatif lebih tinggi atau lebih rendah
dibandingkan dengan harga sebelumnya. Sedangkan deviden merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan pada periode tertentu sesuai dengan
keputusan manajemen para investor membeli saham berarti membeli saham perusahaan. Bila prospek perusahaan membaik maka harga saham tersebut akan
meningkat. Dengan naiknya harga saham tersebut diharapkan return saham juga akan mengalami kenaikan karena return saham merupakan selisih harga antara
harga sekarang dikurangi dengan harga saham sebelumnya Husnan, 2010. Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah
return total, relative return, kumulatif return, return individual, dan return yang disesuaikan. Sedangkan rata-rata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata
aritmatika atau rata-rata geometric. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah return total
Biasanya return total dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Jogiyanto 2010:
Return saham = P-Pt-1 + Dt Dimana:
Dt = deviden pada periode t Pt = harga saham i pada periode t
Pt-1 = harga saham i pada periode t-1
2.1.7 Abnormal Return