Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Penelitian dan Tujuan Penelitian Jadwal SurveyObservasi SekretariatBadan

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1. Surat Permohonan ResearchSurvey pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan......................................................... 46

2. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Kota Medan untuk Melakukan ResearchSurvey pada Badan Pelayanan PerijinanTerpadu Kota Medan................. 47

3. Contoh Daftar Pembayaran Gaji Induk PNSCPNS

pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan................ 48 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Faktor produksi adalah segala sumber daya yang digunakan oleh perusahaan atau instansi dalam menghasilkan barang dan jasa. Salah satu faktor produksi tersebut adalah tenaga kerja. Tenaga kerja adalah faktor produksi yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi barang dan jasa. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur pikiran, fisik, dan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa serta mengembangkan perusahaan atau instansi ke arah yang lebih baik. Pekerjaan yang telah dilaksanakan tenaga kerja tersebut biasanya akan dibalas oleh perusahaan atau instansi dalam bentuk gaji dan upah. Gaji merupakan bentuk pembayaran dari pimpinan atau pemberi kerja sebagai pengganti jasa bagi tenaga kerja yang sifat pembayarannya ditetapkan dalam kontrak kerja dan jumlahnya pasti, baik tiap minggu atau bulan. Sedangkan, upah merupakan bentuk pembayaran sebagai balas jasa yang dilakukan oleh tenaga kerja berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikannya tanpa jaminan yang pasti pekerjaan tersebut tiap – tiap waktunya. Gaji dan upah sangat diperlukan oleh tenaga kerja sebagai sumber penghasilan di dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari. Untuk itu, penentuan besaran gaji dan upah oleh perusahaan atau instansi haruslah memperhatikan berbagai macam faktor, yaitu : tingkat ekonomi terkini, tingkat pendidikan tenaga kerja, jabatan, masa kerja, dan keahlian kompetensi. Hal tersebut sangat diperlukan dalam mengukur kesesuaian penghasilan gaji dan upah dengan kinerja. Penentuan gaji dan upah juga harus bersifat transparan. Setiap penetapan, penggolongan, serta pembayaran gaji dan upah haruslah sesuai dengan peraturan – peraturan yang berlaku. Penetapan serta pembayaran gaji dan upah juga harus dilengkapi dengan bukti - bukti yang lengkap agar setiap data yang ada sesuai dengan realitanya. Proses penggajian dan pengupahan merupakan kegiatan perusahaan yang memerlukan adanya pengendalian internal yang baik karena di dalam perusahaan atau instansi terdapat tenaga kerja yang memiliki gaji dan upah yang berbeda – beda. Di dalam proses penggajian dan pengupahan juga memerlukan beberapa prosedur, diantaranya : perhitungan gaji dan upah, perhitungan jam kerja, perhitungan jam lembur, perhitungan potongan, perhitungan tunjangan, pembayaran gaji dan upah, serta pembukuan gaji dan upah. Tujuan perlunya dilakukan pengendalian internal terhadap gaji dan upah adalah agar gaji dan upah yang telah ditetapkan kepada tenaga kerja sesuai kebenaran dan keyakinannya. Selain itu, tujuan selanjutnya adalah untuk mencegah terjadinya pembayaran gaji dan upah yang fiktif dan tidak sesuai dengan kebenarannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pengendalian internal gaji dan upah sangat dibutuhkan untuk mendukung efektifitas dan efisiensi biaya operasional, khususnya gaji dan upah. Hal tersebut yang mendorong peneliti membuat tugas akhir dengan judul “Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Badan Pelayanan PerijinanTerpadu Kota Medan.”

B. Rumusan Masalah

Pengendalian internal gaji dan upah diperlukan dalam memantau dan memastikan hak setiap tenaga kerja. Pengendalian internal gaji dan upah akan memastikan setiap penentuan, pembayaran, pemotongan, serta pencatatan gaji dan upah tenaga kerja akan sesuai dengan yang semestinya. Apabila hal tersebut telah tercapai, maka setiap pendistribusian gaji dan upah tenaga kerja akan terlaksana secara efektif dan efisien sesuai pekerjaan yang telah dilakukan oleh tenaga kerja tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Apakah Pengendalian Internal Gaji dan Upah pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan telah terlaksana dengan baik?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui prosedur penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan. b. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian internal gaji dan upah pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan telah terlaksana dengan efektif dan efisien.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengendalian internal gaji dan upah. b. Bagi perusahaan atau instansi, sebagai masukan yang berarti khususnya dalam hal pengendalian internal gaji dan upah agar di masa mendatang lebih baik lagi. c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan mengenai pengendalian internal gaji dan upah.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveyObservasi

Sebelum penelitian dimulai, peneliti menyusun jadwal surveyobservasi terlebih dahulu. Jadwal surveyobservasi adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Jadwal SurveyObservasi dan Penyusunan Tugas Akhir No. Keterangan Mei Juni I II III IV I II III 1. Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul Tugas Akhir 3. Permohonan Izin Riset 4. Penunjukan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data 6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir 8. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari 4 empat bab, di mana setiap bab saling berkaitan. Adapun susunan laporan penelitian tugas akhir adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini, diuraikan hal yang mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta rencana penulisan, yang terdiri dari jadwal surveyobservasi dan rencana isi. BAB II : BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN Pada bab ini, diuraikan hal yang mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan. BAB III : PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN Pada bab ini, diuraikan hal yang mengenai pengertian gaji dan upah, unsur – unsur gaji dan upah, perhitungan gaji dan upah, pencatatan gaji dan upah, serta pengendalian internal gaji dan upah. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, diuraikan hal yang mengenai kesimpulan dan saran atas pengendalian internal gaji dan upah pada badan pelayanan perijinan terpadu Kota Medan. BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Pelayanan prima dituangkan pada visi dan misi nasional Indonesia, menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan keharusan dan tidak dapat diabaikan lagi, karena hal ini merupakan bagian tugas dan fungsi pemerintah. Pelayanan prima kepada masyarakat tersebut diatas tertuang antara lain dalam: 1. Garis–garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Bab III. 2. INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat. 3. Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tata laksana Pelayanan Umum. 4. Surat Edaran Menkowasbangpan Nomor 56MK.WASPAN61998, antara lain menyebutkan bahwa langkah-langkah perbaikan mutu pelayanan masyarakat diupayakan dengan menerapkan pola pelayanan terpadu satu atap dan satu pintu bagi unit-unit kerja kantor pelayanan yang terkait dalam proses atau menghasilkan suatu produk pelayanan. 5. Keputusan Menpan No. KEP24M.PAN2004 Tentang Pedoman umumIndeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. 6. Keputusan Menpan No. KEP26M.PAN2004 tentang petunjuk teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah antara lain ditegaskan bahwa tujuan pemberian otonomi adalah berupaya memberikan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang semakin baik kepada masyarakat, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan. Jadi kualitas layanan aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan indikator keberhasilan otonomi daerah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan susunan komponen – komponen unit – unit kerja dalam suatu organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja, tugas, dan fungsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan keahlian masing – masing karyawan. Struktur organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, terdiri dari : 1. SekretariatBadan 2. Bagian Tata Usaha

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Penyusunan Program

3. Bagian Fungsional a. Bidang Pelayanan Perijinan I b. Bidang Pelayanan Perijinan II c. Bidang Pelayanan Perijinan III

d. Bidang Pelayanan Perijinan IV

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Sumber : www.bppt-pemkomedan.go.id

C. Job Description

Sesuai dengan Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan Pasal 159 dan 160 dan Peraturan Walikota Medan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, maka Tugas Pokok dan Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi dari sekretariat badan adalah sebagai berikut :

1. SekretariatBadan

Badan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.Badan sebagaimana dimaksud didukung oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Kepala. Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud karena jabatannya adalah Kepala Badan.  Tugas Pokok SekretariatBadan : SekretariatBadan mempunyai tugas pokokmelaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan, dan kepastian.  Fungsi SekretariatBadan : • Pelaksanaan penyusunan program; • Penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; • Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; • Pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan; • Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan; • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Bagian Tata Usaha