9
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Nuryanti 2003 yang
berjudul “
Usahatani Tebu pada Lahan Sawah dan Tegalan di Yogyakarta dan Jawa Tengah
”
. Hasil analisis menunjukkan bahwa
menurut jenis lahannya, usahatani tebu di lahan sawah secara umum lebih menguntungkan daripada tegalan.
Usahatani tebu lahan sawah rata-rata memperoleh keuntungannya sebesar Rp 6.8 juta per hektar, sementara pada lahan tegalan rata-rata hanya mencapai Rp 5.4 jutaha. Hal
tersebut dapat dilihat dari tingkat produktivitas tebu yang diperoleh, produktivitas sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani tebu.
Pada lahan sawah produktivitas tebu yang dihasilkan sebesar 930 ku tebuha, sementara lahan tegalan hanya menghasilkan 650 ku tebuha.
Penelitian
Setyorini, A. D. 2003
yang berjudul “Faktor
-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Petani Tebu
”.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata
terhadap produktivitas lahan tebu antara lain yaitu meliputi jumlah pupuk dan biaya tenaga kerja. Faktor yang berpengaruh tidak nyata adalah luas lahan dan
biaya bibit. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani tebu di kecamatan semboro kabupaten jember adalah luas lahan dan biaya pupuk
dan biaya bibit sedangkan faktor biaya tenaga kerja biaya tebang angkut, rendemen dan produksi gula berpengaruh tidak nyata.
Penelitian
Bahtiar Rifai
2006 yang berjudul “Pengaruh Sistem Lelang
Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Tebu pada Wilayah Kerja PG.
Prajekan” menyatakan bahwa faktor
-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu di Desa Gunung Anyar adalah jumlah pupuk
X
4
dengan satuan Kg, dan luas lahan X
1
dengan satuan Hektar sedangkan faktor-faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata antara lain jenis lahan D
lahan sawah dan lahan tegal serta tenaga kerja X
3
dengan satuan Harian Orang Kerja HKO.
Penelitian
Devi Puspitasari 2008 yang
berjudul “Kajian Efisiensi
Usahatani Tebu pada Petani Penerima Kredit Ketahanan Pangan KKP di
Wilayah Kerja PG Prajekan” menyatakan bahwa faktor
-faktor yang mempengaruhi produksi menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi tersebut dilinearkan dahulu dengan melogkan nilai variabel dependent dan independentnya. Hasil yang
diperoleh yaitu variabel luas lahan X
1
, pupuk ZA X
2
, dan jenis lahan X
6
berpengaruh secara nyata terhadap produksi usahatani tebu, sedangkan variable pupuk SP 36 X
3
, tenaga kerja X
4
dan keprasan X
5
berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani tebu.
Hasil penelitian dari Umi Kulsum 2006
yang berjudul “
Prospek Pengembangan Usahatani Tebu pada Lahan Sawah dan Lahan Tegal di Wilayah
Kerja PG Semboro
” diketahui
bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani tebu pada lahan sawah dan lahan tegal yaitu luas lahan
X1, biaya tebang angkut X3, dan produksi gula X5. Sedangkan biaya pupuk X2, biaya tenaga kerja X4 dan rendemen X6 tidak berpengauh nyata
terhadap pendapatan yang diperoleh petani tebu. Hasil penelitian Pukuh Ariga Tri Yanutya 2013
yang berjudul “
Analisis Pendapatan Petani Tebu di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora
”
mengungkapkan bahwa terdapat 3 variabel independen yang digunakan tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani tebu di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Variabel tersebut yaitu luas lahan, biaya tenaga kerja, dan umur. Sementara itu,
terdapat 3 variabel independen lainnya yaitu modal, pendidikan, dan harga yang berpengaruh positif 70
signifikan pada α = 10 terhadap pendapatan petani tebu
di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Sedangkan secara simultan atau bersama- sama penelitian ini memberikan hasil bahwa luas lahan, biaya tenaga kerja,
pendidikan, umur, dan harga secara bersama-sama memiliki pengaruh dan signifikan terhadap pendapatan petani tebu di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.
Penelitian
Sutrisno, B.
2009 yang berjudul “Analisis Faktor
-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani Tebu Pabrik Gula Mojo Sragen”
menyatakan bahwa pupuk berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu, dalam proses pemupukan petani telah mengetahui jenis pupuk yang penting
untuk tanaman tebu, serta cara penetuan waktu, dosis, dan mutu pupuk yang baik dan benar. Selanjutnya, rendemen berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
petani, hal ini menunjukkan bahwa varietas tebu yang digunakan petani sudah sesuai dengan kondisi wilayah setempat. Varietas tebu berpengaruh signifiakan
terhadap pendapatan petani tebu, ini menunjukkan bahwa petani sudah menggunakan bibit dengan varietas tebu yang bermutu dan telah melaksanakan
jadwal masa tanam dengan tepat sesuai dengan anjuran dari pihak teknis Pabrik Gula. Biaya berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan biaya yang tinggi yaitu biaya sewa lahan, biaya pupuk, biaya herbisida, biaya tenaga kerja, dan produktivitas yang tinggi dapat
memaksimalkan pendapatan petani.
2.2 Komoditas Tebu