Penentuan Daerah Penelitian Metode Penelitian

37

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling atau disebut juga judgement sampling. Menurut Nursalam 2008, metode purposive sampling atau judgement sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki atau secara sengaja. Daerah penelitian yang dipilih adalah wilayah Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, yaitu pada Desa Tanggul Wetan untuk lahan sawah dan Desa Patemon untuk lahan kering atau lahan tegal. Dasar pertimbangan pemilihan daerah penelitian ini adalah karena Kecamatan Tanggul adalah salah satu daerah sentra penghasil tebu di Kabupaten Jember. Selain itu, masyarakat di wilayah tersebut sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani tebu lahan sawah dan lahan tegal. Kondisi usahatani tebu pada lahan sawah dan lahan kering di Kecamatan Tanggul yang mempunyai kondisi yang baik dengan produktivitas yang sangat tinggi juga terdapat potensi pengembangan usaha terutama di Desa Tanggul Wetan dan juga Desa Patemon dibandingkan dengan wilayah lain.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode analitik, deskriptif dan komparatif. Metode deskritif bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar variabel-variabel yang digunakan di dalam penelitian. Sedangkan metode analitik menerapkan beberapa analisis yang berkaitan dengan penelitian dengan jalan menyimpulkan dan menyusun data terlebih dahulu, kemudian dianalisis dan dijelaskan Nazir, 2005. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan, penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek penelitian berdasarkan kerangka pemikiran tertentu Yuliaty et al, 2013. 2 . 1 e N N n  

3.3 Metode Pengambilan Contoh