Rencana Kegiatan Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan Disiplin Karyawan Dan Efektivitas Kerja

berat 8 Kumagai Wika J.O Proyek PLTA Sipansiha poras Sibolga Rental Excapator, Compressor, Dump Truck 1999- 2002 9 PT Bukit Kapur Reksa Proyek Refinery 1500 TPD Dumai Rental Crani 2000 10 PT Caltex Pacific Indonesia CMS- CEM Duri Borongan Rekondisi 1 unit mesin GM 6V-71 2000- 2001

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan pada PT. Bisma Niaga Lestari yang akan datang khususnya dalam hal meningkatkan disiplin karyawan terhadap efektivitas kerja antara lain : 1. Memberikan pendidikan dan pelatihan dalam hal ilmu pengetahuan, keahlian untuk memotivasi karyawan bekerja lebih giat lagi guna meningkatkan disiplin karyawan. 2. Untuk meningkatkan efektivitas kerja perusahaan akan menambah fasilitas dan perlengkapan untuk kelancaran karyawan dalam bekerja agar tujuan atau hasil yang diharapakan dapat tercapai. 3. Melakukan pengawasan langsung pada kinerja karyawan untuk memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas. Universitas Sumatera Utara 4. Mengadakan evaluasi kerja untuk mengetahui apakah tugas yang diberikan tersebut terlaksana dengan baik atau tidak. 5. Sanksi hukuman yang diterapakan dalam perusahaan lebih ditingkatkan lagi untuk memelihara kedisiplinan karyawan. Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Dan Efektivitas Kerja 1. Pengertian Disiplin

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Didalam kehidupan sehari-hari banyak yang mengartikan disiplin sebagai ketaatan seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Beberapa definisi disiplin menurut para ahli : Fathoni 2006 : 172 menyatakan bahwa : “Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya manusia MSDM. Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal”. Fayol 1999 : 38 menyatakan bahwa : “Disiplin adalah hakekatnya kesatuan, ketekunan, kegiatan sikap, kelakuan, sikap hormat yang nampak sesuai dengan tata aturan yang telah disepakati antara organisasi dan pegawai-pegawainya”. Sedangkan menurut Siagian 2002 : 305 menyatakan bahwa : “Pendisiplinan pegawai merupakan suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga pada karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawannya”. Universitas Sumatera Utara Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin sebagai salah satu kegiatan manajemen yang secara bersama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan operasional perusahaan dan diharapkan dengan tindakan tersebut setiap anggota organisasi dapat menaati ketentuan yang sudah ditetapkan. Jadi, disiplin merupakan bentuk partisipasi dari karyawan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari atau dengan kata lain disiplin merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Pengertian Efektivitas Kerja

Pada umumnya setiap orang melakukan kegiatan tertentu untuk memperoleh efektivitas kerja yang maksimal. Bilamana tenaga kerja menegakkan disiplin maka kemungkinan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ada beberapa defenisi efektivitas kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain : Menurut Siagian 2003 : 151 : “Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidak sangat bergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”. Menurut Widjaya 1993 : 32 : “Efektivitas kerja adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan, melakukan sesuatu yang benar, yang membantu, memenuhui misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan”. Menurut Komaruddin 1996 : 22 : “Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan di atas kegiatan yang telah ditetapkan lebih dahulu”. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan kerja yang baik dan sempurna atau prestasi yang optimal.

B. Jenis-Jenis Disiplin

Dalam usaha untuk menerapkan disiplin yang tinggi menurut Handoko, disiplin dapat dibedakan dalan tiga jenis : 1. Disiplin Preventif, yaitu : Kegiatan yang dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standart dan peraturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan. 2. Disiplin Korektif, yaitu : Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap peraturan- peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran selanjutnya. Kegiatan korektif ini sering disebut berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing. 3. Disiplin Progresif, yaitu : Kegiatan yang dilakuka untuk memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran –pelanggaran yang berulang. Pada PT. Bisma Niaga Lestari penerapan kedisiplinan bagi karyawan ditentukan kedalam kesepakatan bersama yang merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak karyawan yang mengatur seluruh kegiatan yang Universitas Sumatera Utara ada diperusahaan. Adapun bentuk disiplin yang diterapkan oleh PT. Bisma Niaga Lestari adalah sebagai berikut : 1. Peraturan jam kerja Jam kerja yang berlaku untuk semua karyawan di PT. Bisma Niaga Lestari yaitu : Senin – Sabtu : Jam 08.00- 17.00 Wib Istirahat : Jam 12.00 -13.00 Wib Bagi karyawan yang terlambat masuk kerja sebanyak 4 empat kali dalam satu bulan akan diberikan teguran oleh atasan yang berada dibawah unit kerjanya. 2. Penyelesaian pekerjaan Dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan, karyawan dituntut untuk menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan. 3. Setiap karyawan meningkatkan rasa kepedulian terhadap perusahaan dan bersikap proaktif dalam membela dan menjaga nama baik perusahaan. Ini bertujuan agar disiplin kerja yang sudah ditetapkan oleh PT. Bisma Niaga Lestari dengan pihak karyawan lebih ditingkatkan dan dipatuhi supaya aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar dan tujuan perusahaan dapat terlaksana. Penerapan disiplin yang efektif adalah menghukum kegiatan karyawan yang salah, bukan menyalahkan karyawan tersebut. Para manajer harus mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui pelaksanaan tindakan disiplin secara pribadi bukan didepan karyawan lain. Dengan semakin besarnya suatu perusahaan maka kedisiplinan menjadi hal Universitas Sumatera Utara yang sangat penting untuk diterapkan didalam lingkungan pekerjaan, karena dengan penerapan disiplin tersebut maka setiap karyawan lebih terarah dalam menjalankan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing dan pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin dan Efektivitas Kerja 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan Disiplin yang tinggi dari karyawan akan memungkinkan tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Menurut Siagian dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain : a. Teladan Pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan PT. Bisma Niaga Lestari sudah menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan mencapai tujuan organisasi. Pimpinan PT. Bisma Niaga Lestari dapat bekerjasama dengan karyawan. Karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun ikut aktif. Jika teladan pimpinan kurang baik kurang disiplin, maka para bawahan pun kurang disiplin. Universitas Sumatera Utara b. Balas Jasa Balas jasa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Apabila suatu perusahaan tidak memberikan balas jasa yang layak bagi karyawannya, maka akan berdampak pada kemajuan perusahaan tersebut. Adapun balas jasa yang diberikan PT. Bisma Niaga Lestari kepada karyawannya adalah gaji pokok yang disesuaikan dengan pekerjaan dan jabatan golongan. Selain gaji pokok, diberikan juga tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Hari Tua, uang makan, transportasi, fasilitas kesehatan, bantuan pendidikan, uang cuti, uang lembur, dan lain-lain. c. Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar bagi PT. Bisma Niaga Lestari adalah kebijaksanaan dalam pemberiaan jasa dan hukuman yang bersifat membangun yang bertujuan untuk menciptakan disiplin karyawan. Dalam memberikan balas jasa PT. Bisma Niaga Lestari sudah disesuaikan dengan UMR dan jabatan posisi masing-masing. Jadi dalam pemberian balas jasa menurut para karyawan PT. Bisma Niaga Lestari sudah memenuhui kebutuhannya untuk dapat hidup layak. d. Waskat Waskat pengawasan melekat adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan, karena dengan waskat ini atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Dengan waskat dapat mencegah atau mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan Universitas Sumatera Utara prestasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem kerja yang efektif serta menciptakan sistem internal kontrol yang baik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. e. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan karyawan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang adil dan tegas bagi pelanggarnya maka bukan menjadi alat pendidik bagi karyawan. Sanksi hukuman yang diberikan oleh PT. Bisma Niaga Lestari ada beberapa tingkat, yaitu: 1. Tingkat hukuman ringan : teguran lisan dan tertulis 2. Tingkat hukuman sedang : peringatan tertulis Direksi, penundaan kenaikan gaji, penundaan kenaikan golongan. 3. Tingkat hukuman berat : penurunan golongan pada golongan yang setingkat lebih rendah, penurunan jabatan. Adapun bentuk teguran yang diberikan PT. Bisma Niaga Lestari adalah a. Teguran lisan diberikan apabila : Terlambat masuk kerja sesuai jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan selama 4 empat kali dalam kurun waktu 1 bulan dan meninggalkan tugas sebelum berakhir jam kerja. Universitas Sumatera Utara b. Teguran tertulis diberikan apabila : 1. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah 2 sd 3 kali hari kerja dalam kurun waktu 1 bulan. 2. Melakukan atau mengulangi pelanggaran disiplin yang sama. 3. Terlambat masuk kerja lebih dari 25 menit tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

Kita sering melihat seseorang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga prestasi kerjanya menurun dalam hal ini seorang pimpinan harus tanggap untuk menyadarkan dan memberikan efektivitas kerja kepada bawahannya agar bawahannya dapat kembali bersemangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan suatu pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a Waktu Absensi merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui ketetapan waktu para pegawai dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari dalam perusahaan. Pada PT. Bisma Niaga Lestari sistem absensi sudah menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan cara para karyawan meletakkan telapak tangan pada layar monitor dan memasukkan kode ID Card pada monitor tersebut. Dengan sistem ini maka para karyawan tidak dapat memanipulasi daftar absensi sehingga tercipta efektivitas dalam pendataan karyawan baik yang hadir maupun yang mangkir. Universitas Sumatera Utara b Tugas Pada PT. Bisma Niaga Lestari pembagian tugas antara atasan dan bawahan sudah disesuaikan dengan jabatannya masing-masing. Dimana atasan memberikan tugas kepada bawahannya yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Efektivitas kerja karyawan dapat terwujud apabila tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. c Produktivitas Pada PT. Bisma Niaga Lestari produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari sikap kerja karyawan, tingkat keterampilan karyawan, hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan serta efektivitas kerja karyawan. Untuk mengetahui baik atau tidaknya produktivitas kerja karyawan, atasan memberikan penilaian dengan sistem DP3 Daftar Penilaian Prestasi Kerja.

D. Usaha-Usaha Dalam Meningkatkan Disiplin Karyawan Dan Efektivitas Kerja

Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba profit yang maksimal dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta ingin selalu tumbuh dan berkembang. Kemampuan untuk memperoleh laba, kelangsungan hidup dan perkembangan tersebut, salah satu faktor penting yang mempengaruhi terletak pada personal yang bekerja pada perusahaan tersebut. Pimpinan harus benar-benar memperhatikan keadaan karyawannya baik dari segi aktivitas maupun kebutuhannya. Universitas Sumatera Utara Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut akan mendorong memotivasi karyawan untuk meningkatkan disiplin dan efektivitas kerja karyawan yang dituntut oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawannya. Adapun usaha-usaha yang dilakukan PT. Bisma Niaga Lestari dalam meningkatkan disiplin dan efektivitas kerja, antara lain : 1. Pemberian Insentif Memberi tambahan penghasilan secara langsung kepada karyawan yang merupakan kelebihan prestasi kerjanya sangat efektif untuk mendorong semangat kerja. 2. Promosi Promosi adalah proses kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan kepada jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian akan mendorong mereka untuk meningkatkan prestasinya dengan harapan untuk dapat dipromosikan pada kemudian hari. 3. Fasilitas Kerja Yang Memadai Tersedianya fasilitas kerja yang memadai akan menjadikan para karyawan akan merasa senang dalam bekerja, dan selanjutnya apabila dengan fasilitas tersebut mampu menambah kesenangan maka berarti semangat kerja dan kegairahan kerjanya dapat pula meningkat dan efektif. 4. Adanya Jaminan Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja Dalam upaya untuk menjamin kesejahteraan karyawan PT. Bisma Niaga Lestari memberikan program pelayanan yang dikelompokkan menjadi 3 tiga bagian yaitu : Universitas Sumatera Utara a Menyangkut masalah ekonomi karyawan, bertujuan untuk melindungi keamanan ekonominya seperti pemberian pensiun, asuransi, pemberian kredit dan lain-lain. b Program rekreasi dan hiburan, misalnya kegiatan olahraga dan kegiatan sosial. c Penyediaan fasilitas bagi karyawan, seperti fasilitas perumahan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Fasilitas kerja yang memadai akan menciptakan keadaan yang menyenangkan bagi karyawan.

E. Hubungan Disiplin Karyawan Dengan Efektivitas Kerja