BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu, bagaimana pertisipasi pengamen anak dalam ekonomi rumah tangga. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah ingin mengetahui sejauh mana anak berpartisipasi terhadap ekonomi rumah tangga dan mengetahui penyebab anak ikut bekerja sebagai pengamen anak serta
apa akibat bila anak tersebut bekerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah pengamen yang terdaftar di Kecamatan Medan Kota sebanyak 120 orang.
Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 20 dari populasi yaitu sebanyak 24 orang dan teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive
sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan menetapkanj kriteria- kriteria tertentu yang dijadikan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian
berdasarkan pertimbangan tertentu, dalam hal ini sampelnya adalah anak-anak yang bekerja sebagai pengamen anak. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran
kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, maka
dapat disimpulkan bahwa anak berpartisipasi aktif dalam membantu perekonomian di keluarganya tanpa harus mengabaikan waktu sekolah.
Anggraini, Partisipasi Pengamen Anak Dalam Ekonomi Rumah Tangga Di Kecamatan Medan Kota, 2005.
Bagaimana pengaruhnya kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang berbeda terhadap prestasi belajar Geografis dan seberapa besar pengaruh kondisi
Universitas Sumatera Utara
sosial ekonomi siswa terhadap prstasi belajar Geografis. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kondisi sosial ekonomi orang
tua siswa kelas VIII SMP N I Randudongal dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Geografi dan untuk mengetahui besarnya pengaruh latar belakang sosial
ekonomi orang tua siswa yang berbeda terhadap prestasi belajar Geografi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua siswa kelas VIII SMP N 1
Randudongkal tahun pelajaran 20062007 yang terdiri dari dari 6 kelas dengan jumlah 240 orang tua siswa. Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 48 siswa
dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan Proportional Random Sampling, yaitu diambil 20 untuk masing-masing kelas. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas kondisi sosial ekonomi orang tua dan satu variabel terikat Prestasi belajar geografi. Metode pengambilan data
digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 54 responden memiliki kondisi sosial ekonomi orang tua yang
tergolong tinggi baik. Pengaruh antara kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SMP N 1 Randudongkal terhadap prestasi belajar geografi sebesar sebesar 55,066
signifikansi 0.0004,05. Dengan demikian hipotesis kerja Ha yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar siswa SMP N 1 Randudongkal “diterima”. Saran yang dapat diberikan yaitu karena adanya hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan prestasi belajar anaknya, maka bagi orang tua yang kondisi sosial ekonominya rendah atau kurang mampu dalam hal ini tingkat pendapatannya agar
berusaha untuk meningkatkan pendapatannya dengan mencari pekerjaan tambahan. Bagi siswa yang berprestasi dan orang tuanya kurang mampu
Universitas Sumatera Utara
diharapkan sekolah dapat memberikan beasiswa atau program orang tua asuh atau orang tua angkat yang bersedia membantu memenuhi biaya pendidikannya
Maftukhah: Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP N 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang,
2006. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat pendidikan anak
petani, cara orang tua mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan anaknya, mengetahui besarnya anak keluarga petaniburuh bangunan yang putus
sekolah akibat krisis ekonomi, mengetahui tanggapan orang tua terhadap gejala putus sekolah bagi anak-anaknya, mengetahui tanggapan anak terhadap dampak
krisis ekonomi pada pendidikan mereka. Penelitan ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif Populasinya adalah seluruh Kepala Keluarga Petani, sampel
responden ditetapkan sebanyak 37 orang kepala keluarga petani dan 38 anak petani yang masih usia sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Data yang
dikumpulkan angket, wawancara, dan pengamatan non-partisipatif, teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan Pendidikan anak petani
dengan frekuensi berturut-turut sedang sekolah di SD, SLTP, menyusul sedang sekolah di SLTA, ini menunjukkan adanya kesadaran dari pihak orang tua akan
pentingnya pendidikan bagi anaknya, akan tetapi ada kecenderungan orang tua lebih mengutamakan pendidikan anak pertamanya dibanding dengan anak kedua
dan seterusnya. Bagi orang tua telah berusaha untuk mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan anaknya dengan mencari pekerjaan di luar pertanian
dan buruh bangunan melalui berdagang kecil-kecilan, mencari kayu di hutan untuk dijual dan mendesak anak untuk sekolah sambil bekerja. Besarnya anak
Universitas Sumatera Utara
putus sekolah sebanyak 26,32 masing-masing 13,16 di SD 7,89 di SLTP, dan 5,26 di SLTA Sedangkan menurut versi orang tua menyatakan bahwa
sebanyak 16,22 anak pertama putus sekolah, 35,14 anak kedua, 19,23 anak ketiga, 15 anak keempat, 16,67 anak kelima. Tanggapan orang tua terhadap
adanya anak yang mau berhenti sekolah adalah dengan menasehati untuk tetap sekolah, dan keinginan anak, tetapi mereka sebelumnya tidak terlebih dahulu
berkonsultasi dengan gurunya. Umumnya anak berhenti sekolahtidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi disebabkan karena krisis ekonomi,
ditandai dengan sering adanya keluhan anak karena biaya pendidikan terlalu tinggi. Tanggapan anak tentang keadaan keuangan SPP, transportasi, buku, jajan,
pakaian akibat krisis ekonomi 52,63 menyatakan mengalami kekurangan, maka cara mengatasinya adalah dengan menyatakan mencari pekerjaan sambil sekolah,
menyampaikan keinginan untuk berhenti sekolah kepada orang tua, membantu orang tua bekerja dan mendesak orang tua untuk berutang. Ada 36,84 anak
sekolah sambil bekerja, dengan jenis pekerjaan mengamen, pedagang asonganmenjual kue, mengambil kayu di hutan, sopirojek dan buruh bangunan.
Perlu adanya bantuan beasiswa dari Pemerintah Daerah kepada anak yang kurang mampu tampa mempertimbangkan aspek prestasi belajar siswa di sekolah,
khsusnya dalam upaya pengembangan SDM sebagai pendukung pengembangan otonomi daerah. Perlu ditinjau kembali muatan lokal yang disajikan di sekolah
selama ini, yang hanya diorientasikan pada pengajaran bahasa daerah, dengan memasukkan unsur lokal lainnya kepada setiap mata pelajaran yang berorientasi
kepada pendekatan Sains Teknologi Masyarakat STM sehingga siswa tidak merasa asing dengan apa yang dipelajarinya, termasuk keterampilan yang relevan
Universitas Sumatera Utara
dengan kehidupan sehari-hari siswa seperti pertanian dan pertukangan Aiwi, Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Pendidikan Anak Keluarga Petani Di
Kecamatan Baruoa Kotamadya Kendari, 2004.
2.2. Pengertian Kontribusi