pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan mudah dididik karena ia mendapat kesempatan yang cukup baik untuk tumbuh dan berkembang. Sebaliknya
hubungan yang tidak harmonis, banyak perselisihan dan percecokan akan membawa anak kepada pertumbuhan pribadi yang sukar dan tidak mudah dibekuk
karena ia tidak mendapatkan suasana yang baik untuk berkembang sebab selalu terganggu oleh suasana keluarganya Imawan, 1999:34.
Hal ini sesuai dengan pendapat seorang tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mengatakan alam keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama
dan terpenting. Oleh karena itu sejak timbulnya adat kemanusiaan hingga kini hidup berkeluarga itu selalu dipengaruhi budi pekerti tiap-tiap manusia.
2.7. Kerangka Pemikiran
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak mulai bekerja atau terpaksa bekerja pada usia dini. Studi tentang pekerja anak di Indonesia sebagian besar
menemukan bahwa penyebab anak sampai terlibat dalam kegiatan produktif berkaitan erat dengan alasan ekonomi keluarga atau karena tekanan kemiskinan
Irwanto, 1995:44. Kehidupan keluarga atau orang tua yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari akibat tekanan kemiskinan memaksa anak untuk turut bekerja membantu menghidupi ekonomi keluarga. Anak-anak dari keluarga
miskin terutama di daerah pedesaan terpaksa harus bekerja, baik membantu pekerjaan orang tua ataupun bekerja di luar rumah.
Sementara itu tingginya biaya pendidikan di Indonesia sekarang ini menyebabkan banyak keluarga yang tidak mampu menyekolahkan anaknya,
Universitas Sumatera Utara
sehingga sebagian anak terpaksa putus sekolah. Bagi anak-anak sekolah, karena keadaan ekonomi keluarga serba kekurangan, memaksa mereka sekolah sambil
bekerja dan kondisi tersebut pada akhirnya cenderung mengakibatkan anak berhenti sekolah.
Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak terhadap konrtibusi yang diberikan anak terhadap sosial ekonomi keluarga. Kontribusi yang
diberikan dapat berupa kondisi sosial ekonomi. Dalam hal ini meliputi kondisi perumahan, kondisi pendapatan, kondisi pendidikan, dan kondisi kesehatan.
Dilihat dari kondisi-kondisi tersebut maka diperlukan suatu penelitian mendalam. Sebab apabila ternyata anak tidak memberikan kontribusi maka tentunya anak
tidak perlu berada di luar rumah untuk membantu perekonomian keluarga. Sebaliknya apabila ternyata anak memberikan konrtribusi dampak apakah yang
diterima oleh anak apabila ia ikut dalam membantu perekonomian keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih memperjelas alur pemikiran dapat dilihat dari bagan dibawah ini
Bagan 2.1
2.8. Defenisi Konsep dan Operasional 2.8.1. Defenisi Konsep dan Operasional
Konsep adalah suatu makna yang berada di dalam pikiran atau didunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan
atau kata-kata Suyanto, 2008:49. KONTRIBUSI
ANAK
SOSIAL : - interaksi antar anggota keluarga
dan lingkungan sekitar - keadaan keluarga
- pendidikan - membantu pengambilan
keputusan dalam keluarga EKONOMI :
- memenuhi kebutuhan hidup keluarga - penambahan pendapatan keluarga
- merubah ekonomi keluarga
KELUARGA
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini adalah, 1.
Kontribusi adalah sumbangan terhadap variabel tertentu. Dalam hal ini maksud kontribusi adalah sumbangan dari anak terhadap sosial ekonomi
keluarga di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.
2. Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 18 tahun kebawah dan
belum menikah yang membantu perekonomian keluarga. 3.
Sosial adalah suatu keadaan yang diberikan seorang anak kepada keluarganya dalam bentuk kemampun menempatkan diri dalam
lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya.
4. Ekonomi adalah suatu faktor untuk pemenuhan kebutuhan jasmaniah
manusia dalam arti mencari keuntungan atau mengadakan penghematan untuk keperluan hidup.
5. Keluarga adalah suatu organisasi terkecil di dalam masyarakat yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Dengan demikian dapat diambil defenisi konsep secara keseluruhan. Yang
dimaksud dengan Kontribusi Anak pada Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang adalah suatu
pengamatan terhadap sumbangan dari anak di bidang sosial dan bidang ekonomi keluarga di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana
mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris. Bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dilapangan. Oleh karena itu
diperlukan operasionalisasinya dari konsep-konsep yang menggambarkan tentang apa yang harus diamati Nawawi, 1998:120.
Dalam penelitian ini yang dilakukan dalam melihat kontribusi anak adalah dengan cara melakukan pengamatan langsung untuk melihat apakah anak
memiliki kontribusi terhadap sosial ekonomi keluarganya. Untuk memberikan kemudahan dalam memahami variabel dalam
penelitian ini, maka diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut : 1.
Kontribusi Anak dibidang sosial : a.
Interaksi antar anggota keluarga dan lingkungan sekitar b.
Keadaan keluarga c.
Pendidikan d.
Membantu pengambilan keputusan dalam keluarga 2.
Kontribusi Anak dibidang ekonomi : a.
Memenuhi kebutuhan hidup keluarga b.
Penambahan pendapatan keluarga c.
Merubah ekonomi keluarga
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau
objek penelitian seseorang, masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta atau sebagiamana adanya Nawawi, 1998 : 63.
Dalam penelitian ini diusahakan untuk dapat mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan objek-objek penelitian dengan mengemukakan gejala-
gejala secara lengkap agar jelas keadaan dan kondisi sebenarnya dari fakta-fakta yang ditemukan di lapangan.
3.2 Lokasi penelitian