Karateristik Limbah Cair Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karateristik Limbah Cair Kelapa Sawit

Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik minyak kelapa sawit PMKS berasal dari air kondensat pada proses sterilisasi, air dari proses klarifikasi, air hydrocyclone claybath , dan air pencucian pabrik. Jumlah air buangan tergantung pada sistem pengolahan, kapasitas olah pabrik, dan keadaan peralatan klarifikasi. Limbah cair PMKS mengandung bahan organik yang relatif tinggi dan tidak bersifat toksik karena tidak menggunakan bahan kimia dalam proses ekstraksi minyak. Komposisi kimia limbah cair PMKS dan komposisi asam amino limbah cair segar disajikan pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut. Tabel 2.1 Komposisi Kimia Limbah Cair PMKS Komponen Berat Kering Ekstrak dengan ether 31.60 Protein N x 6,25 8.20 Serat 11.90 Ekstrak tanpa N 34.20 Abu 14.10 P 0.24 K 0.99 Ca 0.97 Mg 0.30 Na 0.08 Energi kkal 100 gr 454.00 Naibaho, 1996 Tabel 2.2a Komposisi Asam Amino Limbah Cair Segar PMKS Asam Amino Lisine 0.98 Histidine 2.02 Arginine 0.74 Aspartot asam 8.37 Threoine 3.37 Serine 8.19 Glutamit asam 13.19 Piroline 3.80 Glycine 1.96 Alanine 5.67 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2b Komposisi Asam Amino Limbah Cair Segar PMKS Lanjutan Valine 4.05 Methionine 0.14 Isoleusine 3.10 Leusine 8.79 Tyrosine 2.06 Phanylalarine 3.48 Naibaho, 1996 Limbah cair PMKS umumnya bersuhu tinggi, berwarna kecoklatan, mengandung padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid dan residu minyak dengan kandungan biological oxygen demand BOD yang tinggi. Bila larutan tersebut langsung dibuang ke perairan sangat berpotensi mencemari lingkungan, sehingga harus dioleh terlebih dahulu sebelum dibuang. Parameter yang menggambarkan karakteristik limbah terdiri dari sifat fisik, kimia, dan biologi. Karakteristik limbah berdasarkan sifat fisik meliputi suhu, kekeruhan, bau, dan rasa, berdasarkan sifak kimia meliputi kandungan bahan organik, protein, BOD, chemical oxygen demand COD, sedangkan berdasakan sifat biologi meliputi kandungan bakteri patogen dalam air limbah Wibisono, 1995. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup ada 6 enam parameter utama yang dijadikan acuan baku mutu limbah meliputi : a. Tingkat keasaman pH, ditetapkannya parameter pH bertujuan agar mikroorganisme dan biota yang terdapat pada penerima tidak terganggu, bahkan diharapkan dengan pH yang alkalis dapat menaikkan pH badan penerima. b. BOD, kebutuhan oksigen hayati yang diperlukan untuk merombak bahan organik secara biologi. Semakin tinggi nilai BOD air limbah, maka daya saingnya dengan mikroorganisme atau biota yang terdapat pada badan penerima akan semakin tinggi. c. COD, kelarutan oksigen kimiawi adalah oksigen yang diperlukan untuk merombak bahan organik dan anorganik secara kimia, oleh sebab itu nilai COD lebih besar dari BOD. d. Total suspended solid TSS, menggambarkan total padatan melayang-layang dalam cairan limbah. Pengaruh TSS lebih nyata pada kehidupan biota Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan total solid . Semakin tinggi TSS, maka bahan organik membutuhkan oksigen untuk perombakan yang lebih tinggi. e. Kandungan total nitrogen, semakin tinggi kandungan total nitrogen dalam cairan limbah, maka akan menyebabkan keracunan pada biota. f. Kandungan oil and grease, dapat mempengaruhi aktifitas mikroba dan merupakan pelapis permukaan cairan limbah sehingga menghambat proses oksidasi pada saat kondisi aerobik. Kementerian Negara Lingkungan Hidup secara khusus telah menerbitkan 2 dua Keputusan Menteri yang menyangkut pemanfaatan air limbah PMKS yaitu Kepmen LH Nomor 28 Tahun 2003 tentang Pedoman Teknis Pengkajian dan Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit dan Kepmen LH Nomor 29 Tahun 2003 tentang Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Kelapa Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Soerjani, 2007. Karakteristik limbah yang dihasilkan PMKS dan baku mutu limbah disajikan pada tabel 2.3 di bawah ini. Tabel 2.3 Karaktersitik Limbah PMKS dan Baku Mutu Limbah Parameter Limbah PMKS Baku Mutu Limbah pH 4,10 6 – 9 BOD gL 212,80 110 COD gL 347,20 250 TSS gL 211,70 100 Kandungan Nitrogen Total gL 41 20 Oil and grease gL 31 30 Amaru 2008 Kepmen LH Nomor 51MEN LH101995 Berdasarkan data di atas, ternyata semua parameter limbah cair PMKS berada diatas ambang batas baku mutu limbah. Jika tida dilakukan pencegahan dan pengolahan limbah, maka akan berdampak negatif terhadap lingkungan seperti pencemaran air yang mengganggu bahkan meracuni bota perairan, menimbulkan bau, dan menghasilkan gas metan dan CO 2 yang merupakan emisi gas penyebab efek rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan. Universitas Sumatera Utara

2.2 Pengertian Biogas