Introduksi Bakteri endofit dalam Mendukung Perkecambahan Tanaman Padi Oryza sativa L..

Bakteri tersebut menggunakan nutrisi yang ada di dalam media dan menggunakan hormon yang dihasilkannya untuk dipakai kembali pada proses pertumbuhan. Selain ketersediaan nutrisi, pertumbuhan sel dipengaruhi oleh keadaan dan jumlah sel awal ketika diinokulasikan ke media serta jenis bakteri tersebut Lay Hastowo, 1992. Produksi IAA mengalami penurunan dan jumlah koloni meningkat hal ini berarti setelah periode kenaikan IAA beberapa nutrisi dalam medium mengalami penurunan. Jadi bakteri masih mampu memproduksi IAA dan secara simultan bakteri juga mengkonsumsi IAA meskipun medium pertmbuhan sudah miskin nutrisi Lestari et al, 2007. IAA disintesis sebagai metabolit sekunder yang dihasilkan dalam kondisi pertumbuhan bakteri suboptimal atau saat tersedia prekursor asam amino triptofan TRP Lucyanie, 2009.

4.3 Introduksi Bakteri endofit dalam Mendukung Perkecambahan Tanaman Padi Oryza sativa L..

Hasil introduksi ketiga bakteri endofit Bj 2, Bj 3 dan Md 1 menunjukkan kemampuan bakteri endofit dalam mendukung perkecambahan tanaman padi. Bakteri tersebut juga memperlihatkan perbedaan pertumbuhan dengan kecambah yang tidak diintroduksi oleh bakteri kontrol Gambar 2. Bakteri yang cepat menghasilkan IAA secara in vitro menunjukkan hasil terbaik dari bakteri yang lambat menghasilkan IAA Tabel 5, hal. 32 setelah diitroduksikan pada kecambah padi secara in vivo yaitu Md 1 dengan tinggi tanaman 25, 58 cm; panjang akar 10, 48 cm dan berat basah 0,2 g dan Bj 2 dengan tinggi tanaman 14,08 cm; panjang akar 7, 36 cm dan berat basah 0,13 g Tabel 3. Tabel 3. Pengukuran Perkecambahan Tanaman Padi Oryza sativa L. Isolat TT cm PA cm BB g Md 1 25,58 10,48 0,2 Bj 2 14,08 7,36 0,13 Bj 3 21,68 8,65 0,15 Kontrol 15,61 5,48 0,1 Keterangan: TT = tinggi tanaman PA = panjang akar BB = berat basah 17 Universitas Sumatera Utara Kemampuan bakteri Md 1 dalam menghasilkan IAA dengan cepat pada hari kedua menunjukkan pertambahan tinggi tanaman tertinggi, panjang akar terpanjang dan berat basah terberat ketika diintroduksikan ke kecambah padi. Hal ini berarti pada fase pertumbuhan dibutuhkan kadar auksin dengan konsentrasi tertentu untuk mendorong pembelahan sel di daerah meristematik ujung akar dan ujung batang untuk menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, panjang akar terpanjang dan berat basah terberat Podesta et al., 2008. Setiap fase pertumbuhan dibutuhkan kadar hormon dengan konsentrasi yang berbeda Wattimena, 2001 dalam Podesta et al., 2008. Kadar IAA dengan konsentrasi yang tepat dapat merangsang pembelahan sel Krishnamoorthy, 1981 dalam Podesta et al., 2008. Semakin tinggi kadar IAA yang digunakan, semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman Sumiasri Ninik, 2001. Bakteri endofit penghasil IAA yaitu Bacillus brasilensis, Herbaspirillum seropedicae dan H. mutant setelah diinokulasikan ke plantlets padi dan dengan waktu inkubasi 15 hari mununjukkan perbedaan terhadap panjang akar, jumlah rambut akar dan berat tanaman dari tanaman kontrol Padua et al, 2005. Bakteri yang menghasilkan kadar IAA tertinggi menunjukkan hasil yang paling tinggi juga setelah diuji pada kecambah gandum dibandingkan bakteri yang menghasilkan kadar IAA rendah Akbari et al., 2007. Penambahan bakteri dan triptofan secara bersamaan ke dalam jaringan tanaman menghasilkan tinggi dan berat tanaman semakin meningkat Khalid, et al., 1999. IAA yang dihasilkan oleh bakteri tersebut dimanfaatkan oleh tanaman dan akan mengalami proses metabolisme di dalam tubuh tanaman sehingga membantu dalam proses pertambahan tinggi, panjang akar dan berat basah tanaman Spaepen et al., 2007. IAA termasuk fitohormon golongan auksin alami dan berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan tanaman karena dapat meningkatkan sintesis DNA dan RNA, serta meningkatkan pertukaran proton Aslamsyah, 2002 dalam Kresnawaty et al, 2008. Auksin berperan sebagai hormon pemacu tumbuh pada tanaman. Auksin merupakan salah satu dari kelompok hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta 18 Universitas Sumatera Utara pertumbuhan sepanjang aksis longitudinal tanaman. Pengaruh auksin exsogenous pada tanaman memberikan jarak pertumbuhan dari efek positif sampai efek negatif. Akibatnya, tanaman berfungsi memproduksi ketersediaan kwantitas IAA dan kepekaan jaringan tanaman untuk mengubah konsentrasi IAA Spaepen et al., 2007. IAA juga penting dalam mengontrol proses fisiologis termasuk pembesaran dan pembelahan sel, diferensiasi jaringan, dan respon terhadap cahaya dan gravitasi Taiz Zeiger, 1998; Woodward Bartel, 2005; Teale et al., 2006 dalam Spaepen et al., 2007. Lestari et al 2007, melaporkan bahwa dengan inokulasi bakteri penghasil IAA dapat meningkatkan tinggi dan mendorong pertumbuhan awal tanaman padi. Panjang akar padi juga menunjukkan pengaruh lebih tinggi dari yang tanpa inokulasi bakteri. Gambar 3. Kecambah padi yang telah diintroduksi dengan bakteri endofit penghasil IAA dan tanpa introduksi kontrol 19 Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: a. Dua belas isolat bakteri endofit penghasil hormon IAA yang telah diisolasi dari akar tanaman padi Oryza sativa L. memiliki karakteristik morfologi koloni, gram, bentuk sel, motilitas, sifat kimia, dan konsentrasi hormon IAA yang bervariasi. b. Isolat Bj 2 memiliki kemampuan tertinggi sebanyak 1,090 ppm dan Md 1 memiliki kemampuan terendah sebanyak 0,110 ppm dalam menghasilkan IAA secara in vitro. c. Secara in vivo isolat Md 1 menunjukkan hasil terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan kecambah padi.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Antifungi Bakteri Endofit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Rhizoctonia solani

8 155 55

Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Dan Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) dan Uji Potensinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

7 118 60

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.)

3 56 50

Uji Nematisidal Jamur Endofit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Terhadap Nematoda Puru Akar (Meloidogyne SPP.)

4 41 58

Uji Antagonisme Jamur Endofit Dari Tanaman Padi Terhadap Cercospora oryzae Miyake dan Curvularia lunata (Wakk) Boed. di Laboratorium

4 59 94

UJI POTENSI BAKTERI ENDOFIT DARI BEBERAPA JENIS JAGUNG SEBAGAI PENAMBAT NITROGEN DAN PENGHASIL HORMON IAA (Indole Acetic Acid)

0 21 19

KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT PENGHASIL FITOHORMON IAA (INDOLE ACETIC ACID) DARI KULIT BATANG TUMBUHAN RARU (COTYLELOBIUM MELANOXYLON).

0 10 22

Uji Pelarutan Fosfat, Produksi Siderofor dan Identifikasi Bakteri Penghasil IAA (Indole Acetic Acid) yang Diisolasi dari Rizosfer Padi.

0 0 5

UJI AKTIVITAS BAKTERI RIZOSFER DAN ENDOFIT ASAL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DARI SAWAH ORGANIK KECAMATAN SAMBI DAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI DALAM MENGHASILKAN HORMON INDOLE ACETIC ACID (IAA).

0 0 15

Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Dan Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) dan Uji Potensinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

0 1 12