sel lebih rendah dari biasanya, yaitu mendekati pH pada membran plasma sekitar pH 4,5 dari normal pH 7. Aktifnya pompa proton tersebut dapat memutuskan ikatan
hidrogen diantara serat selulosa dinding sel. Putusnya ikatan hidrogen menyebabkan dinding mudah merenggang sehingga tekanan dinding sel akan menurun dan dengan
demikian terjadilah pelenturan sel, pH rendah juga dapat mengaktivasi enzim tertentu pada dinding sel yang dapat mendegradasi bermacam-macam protein atau konstituen
polisakarida yang menyebar pada dinding sel yang lunak dan lentur, sehingga pemanjangan dan pembesaran sel dapat terjadi.
2.4 Bakteri penghasil Auksin
Kelompok bakteri yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman secara langsung adalah kelompok penghasil zat pengatur tumbuh. Kelompok ini berperan penting pada
pertanian di wilayah tropis. Azospirillum mempunyai kemampuan menambat nitrogen baik sebagai mikroorganisme yang hidup bebas atau berasosiasi dengan perakaran
tanaman pangan seperti padi dan jagung Dobereiner Day, 1976. Beberapa strain bakteri dari genus Azospirillum memiliki kemampuan phytostimulatori merangsang
pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan karena bakteri tersebut mampu memproduksi fitohormon, yaitu IAA Lestari et al., 2007.
Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa respon tanaman yang disebabkan oleh adanya faktor lain selain fiksasi N
2
diantaranya adalah pengaruh hormon yang mampu mengubah metabolisme dan pertumbuhan tanaman Lestari et
al, 2007. Strain-strain Azospirillum yang mampu memproduksi IAA tinggi dalam kulturnya sangat mempengaruhi morfologi tanaman, meningkatkan pertumbuhan akar
tanaman dan dapat memodifikasi proses pertumbuhan inang Jain Patriquin 1985 dalam Lestari et al., 2007. Azospirillum ini dapat tumbuh pada media yang memiliki
komposisi seperti triptofan Akbari et al., 2007.
Azospirillum mampu meningkatkan hasil panen tanaman pada berbagai jenis tanah dan iklim dan menurunkan kebutuhan pupuk nitrogen sampai 35. Inokulasi
Azospirillum lipoferum pada tanaman jagung menyebabkan peningkatan hasil panen 7
Universitas Sumatera Utara
sekitar 10. Di samping itu, Azospirillum dapat meningkatkan jumlah serabut akar padi, tinggi tanaman, dan menambah konsentrasi fitohormon asam indol asetat AIA
dan asam indol butirat AIB bebas di daerah perakaran. Azospirillum Brasilense memberi pengaruh terhadap perkembangan
akar gandum Bottini et al, 1989; Okon et al, 1988; Barbieri et al, 1986; Barbieri Galli, 1993 dalam Lestari et al, 2007.
Azospirillum yang menghasilkan IAA mampu mempercepat pertumbuhan tanaman, perkembangan akar lateral, merangsang kerapatan dan panjang rambut akar, yang
pada akhirnya menyebabkan peningkatan serapan hara pada tanaman padi sehingga meningkatkan tinggi tanaman padi dan menjadikan bakteri ini berfungsi sebagai
pupuk bakteri Lestari et al, 2007.
Beberapa mikroorganisme tanah yang menghasilkan IAA seperti Azospirillum sp., Enterobacter sp., Azotobacter sp., Klebsiella sp., Alcaligenes faecalis, Azoarcus
sp., Serratia sp., Cyanobacteria dan bakteri sulfur dapat mendorong pertumbuhan tanaman Rubio et al, 2000. Azotobacter chroococcum, A. vinelandii dan A. paspali
mampu menghasilkan auksin Azcon Barea, 1975. Efek Azotobacter dalam meningkatkan biomassa akar disebabkan oleh penghasilan asam indol asetat di daerah
perakaran. Hal ini didukung bukti bahwa eksudat akar mengandung triptofan atau senyawa serupa yang dapat digunakan oleh mikroorganisme tanah untuk
memproduksi asam indol asetat Dewan Subba Rao, 1979. Bakteri tersebut dapat diisolasi dari akar padi. Identifikasi dengan menggunakan metode kalorimeter,
densitomery dan bioassays dapat mengidentifikasi bakteri penghasil hormon IAA Rubio et al, 2000. Bakteri endofit penghasil IAA yang berhasil diisolasi dari akar
tanaman adalah Agrobacterium tumafaciens dan Azotobacter vinelandii Khan Sharon, 2008.
2.5 Jalur Biosintesis IAA pada Bakteri