2.2 Auksin
Auksin pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin IAA=Asam
Indolasetat atau C10H9O2N. Auksin atau dikenal juga dengan AIA Asam Indol Asetat yaitu sebagai auksin utama pada tanaman, dibiosintesis dari asam amino
prekursor triptopan, dengan hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auksin analog tetapi mempunyai aktivitas lebih kecil dari IAA seperti IAN
Indolaseto nitril, TpyA asam indol piruvat dan IAAId Indol Asetat Dehid. Proses biosintesis auksin dibantu oleh enzim IAA-oksidase Gardner et al, 1991. Auksin
diproduksi dalam jaringan merismatik yang aktif yaitu tunas, daun muda dan buah. Kemudian auksin menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman, penyebarluasannya
dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis floem atau jaringan parenkhim Rismunandar, 1988.
2.3 Peranan Auksin
Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang dapat meregulasi banyak proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi sel serta sintesa protein
Darnell et al, 1986. Fungsi auksin menurut Averi 1937 dalam Wilkins 1989, adalah menyebabkan terjadinya pembelahan sel pada lapisan kambium. Pada
konsentrasi auksin optimum, sel-sel penyusun kambium aktif membelah dan terbentuk lapisan xilem yang cukup tinggi. Menurut Gardner et al, 1991, efek seluler auksin
meliputi peningkatan dalam sintesis nukleotida DNA dan RNA, pada akhirnya peningkatan sintesis protein dan produksi enzim, peningkatan pertukaran proton,
muatan membran dan pengambilan kalium, serta berpengaruh terhadap reaksi fitokrom dengan cahaya merah dan cahaya merah jauh.
Heddy 1986, menyatakan bahwa auksin mendorong pembelahan sel dengan cara mempengaruhi dinding sel. Lebih jelas diuraikan oleh Catala et al 2000,
menyatakan bahwa adanya induksi auksin dapat mengaktivasi pompa proton ion H
+
yang terletak pada membran plasma sehingga menyebabkan pH pada bagian dinding 6
Universitas Sumatera Utara
sel lebih rendah dari biasanya, yaitu mendekati pH pada membran plasma sekitar pH 4,5 dari normal pH 7. Aktifnya pompa proton tersebut dapat memutuskan ikatan
hidrogen diantara serat selulosa dinding sel. Putusnya ikatan hidrogen menyebabkan dinding mudah merenggang sehingga tekanan dinding sel akan menurun dan dengan
demikian terjadilah pelenturan sel, pH rendah juga dapat mengaktivasi enzim tertentu pada dinding sel yang dapat mendegradasi bermacam-macam protein atau konstituen
polisakarida yang menyebar pada dinding sel yang lunak dan lentur, sehingga pemanjangan dan pembesaran sel dapat terjadi.
2.4 Bakteri penghasil Auksin