lukisan, pamplet, brosur, dan bahan-bahan lepas atau terjilid lainnya. Barang rekaman yang dimaksud terdiri dari kaset, mikrofilm, slide, piringan hitam,
dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan
terdiri dari bermacam-macam jenis mulai dari yang tercetak sampai yang terekam. Akan tetapi pada saat sekarang ini masih banyak perpustakaan yang hanya
menyimpan bahan pustaka buku dan yang tercetak saja. Dan koleksi yang paling sering dimanfaatkan oleh pengguna adalah bahan pustaka tercetak yaitu buku.
2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan perguruan tinggi haruslah menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna, serta harus mendukung kegiatan akademik. Koleksi
perpustakaan berfungsi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Demi terciptanya kualitas pendidikan.
Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menunjang program pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam buku pedoman umum
perpustakaan perguruan tinggi 1979: 34-35 disebutkan fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pendidikan Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan
menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan. 2.
Fungsi Penelitian Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan
sumber informasi tentang berbagai basil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
3. Fungsi Referens
Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan- bahan referens diberbagai bidang dan slat-slat bibliografis yang diperlukan
untuk penelusuran informasi.
4. Fungsi Umum
Perpustakaan perguruan tinggi menetapkan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program
pengabdian masyarakat dan pelestariaan bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika dan untuk menunjang
pelaksanaan pendidikan dan penelitian serta sebagai referensi dalam melakukan penelusuran informasi.
2.3.3 Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi perpustakaan meliputi kegiatan pemilihan dan pengadaan koleksi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perpustakaan.
Pada umumnya pengembangan koleksi meliputi beberapa kegiatan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi harus berdasarkan
identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan
keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas atau jurusan, dan unit lain.
2. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang
terlibat dalam pengembangan koleksi. 3.
Mengidentifikasikan kebutuhan akan informasi dan semua anggota civitas akademika yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara.
antara lain: a.
Mempelajari kurikulum setiap program studi b.
Memberi kesempatan civitas akademika untuk membcrikan usulan melalui berbagai media komunikasi.
c. Menyediakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak
maupun maya. d.
Menyigi pengguna secara berkala untuk menilai keberhasilan perpustakaan dalam melayani pengguna
4. Memilih dan mengadakan bahan perpustakaan lewat pembelian, tukar-
menukar, hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib 5.
Merawat bahan perpustakaan. 6.
Menyiangi koleksi. 7.
Mengevaluasi koleksi. Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman, 2004 : 44
Dengan adanya kegiatan di atas maka diharapkan perpustakaan dapat memberi serta menyediakan berbagai sumber informasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna perpustakaan untuk menunjang proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum serta ilmu pengetahuan yang sedang berkembang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Darmono 2001: 49 pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan koleksi yaitu sebagai berikut:
1. Relevansi.
Artinya aktifitas pemilihan dan pegadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi
pada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.
2. Kelengkapan.
Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga yang
menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapat perhatian yang
wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.
3. Kemutakhiran.
Disamping memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit.
4. Kerjasama.
Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan
koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan koleksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki pedoman pengembangan koleksi untuk mengumpulkan informasi dan memberikan pelayanan
bagi pengguna, dan dengan adanya berbagai rangkaian kegiatan di atas maka diharapkan perpustakaan dapat memberi serta menyediakan berbagai sumber
informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan untuk menunjang proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum serta ilmu pengetahuan yang
sedang berkembang. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 53, alat
bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan pustaka adalah: 1.
Silabus mata kuliah. 2.
bibliografi. 3.
tinjauan dan resensi. 4.
Pangkalan data perpustakaan lain. 5.
Sumber-sumber lain dari internet.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan memilih bahan pustaka adalah mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik yang seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna
perpustakaan.
2.3.4 Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan