Skala Pengukuran Variabel Analisis data

fasilitas dan layanan perpustakaan. Adapun indikator dari variabel ini adalah : a. Frekuensi kunjungan b. Tujuan kunjungan

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 1999: 86 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Bobot untuk setiap jawaban responden akan digunakan sistem skor skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jawaban a mempunyai nilai 4 b. Jawaban b mempunyai nilai 3 c. Jawaban c mempunyai nilai 2 d. Jawaban d mempunyai nilai 1 3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1 Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Ghozali 2005 : 19 menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3 macam: 1. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. 3. Uji dengan Confirmatori Factor Analysis CFA. Pengujian validitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali 2005 : 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pada penelitian ini penulis ingin menggunakan pengukuran reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji Cronbach Alpha. Suatu konsruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

3.8 Analisis data

Data yang terkumpul melalui kueisioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi, peneliti menggunakan metode penefsiran dari Supardi 1979 : 20 sebagai berikut: 1-25 Sebagian Kecil 26-49 Hampir Setengah 50 Setengah 51-75 Sebahagian Besar 76-99 Pada Umumnya 100 Seluruhnya Untuk mendapatkan basil yang lebih terarah, penulis menggunakan bantuan program software SPSS statistic product and service solution versi 15.0. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan wujud statistik regresi linier antara Universitas Sumatera Utara tingkat kunjungan dengan ketersediaan koleksi. Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut: Y=  +  X Dimana : Y = Tingkat Kunjungan X = Ketersediaan Koleksi  = IntercepKonstanta = Koefisien regresi Kriteria hipotesis kerja adalah sebagai berikut: Ho : 1 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan Ha : 1 = 0 artinya ada pengaruh yang signifikan dari ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan Untuk menguji hipotesis dilakukan uji T, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh ketersediaan koleksi sebagai variabel babas terhadap tingkat kunjungan sebagai variabel terikat. Uji T dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95  = 0,05. Ho diterima jika t hitung t tabel pada  = 0,05 Ha diterima jika t hitung t tabel pada  = 0.05

3.9 Koefisien Determinasi R