Model Anjuran Upaya Pemecahan Masalah 1 Dasar Pertimbangan
Simanihuruk, Pendekatan Partisipatif… ditujukan untuk kepentingan negatif. Cemburu
late, cian kurang menghargai keberhasilan orang lain dan membanggakan diri sendiri
teal saja tentu kurang mendukung keberhasilan pembangunan. Namun jika nilai-
nilai seperti cemburu late, cian ini diarahkan untuk kepentingan berprestasi dan maju tentu
akan bermanfaat. Di kalangan orang Pak-Pak misalnya, ada ungkapan “keken bakandilo”
yang arti bebasnya bermakna ‘dibantu pun tetap begitu-begitu saja’ merefleksikan
kurangnya kemandirian, kreativitas, dan orientasi masa depan.
Ketiga, khususnya di kalangan etnis Batak Toba, sistem nilai budaya Hamoraon
kekayaan materi, jabatan, Hasangapon memilik anak laki-laki dan perempuan, dan
Hagabeon kehormatan yang dijalankan tanpa mengacu kepada etika dan moralitas seringkali
melahirkan konflik yang tajam dan tak berke- sudahan.
4. Upaya Pemecahan Masalah 4.1 Dasar Pertimbangan
Dalam rangka mencari usaha untuk meles- tarikan ekosistem DTA Danau Toba, berbagai
informasi tersedia dan hasil investigasi lapangan dipelajari secara seksama.
Berdasarkan studi tersebut banyak tipe atau pola penggunaan lahan, praktik-praktik
pengelolaan lahan dan lingkungan oleh masyarakat dipengaruhi oleh kondisi unit la-
han, tingkat pengelolaan, tradisi serta keteram- pilan masyarakatnya.
Tipe atau pola penggunaan dan praktik pe- ngelolaan lahan ada yang menguntungkan dan
merugikan kelestarian lingkungan, bahkan secara tidak disadari ada yang merugikan
masyarakat sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung. Tipe penggunaan
lahan sawah di bagian lembah, datar, serta melandai misalnya tidak saja menguntungkan
lingkungan tetapi juga masyarakatnya dapat memperoleh hasilnya secara lestari.
Sebaliknya penggunaan lahan kering untuk tanaman semusim sayuran maupun tahunan
di daerah berombak sampai bergelombang, dengan praktik pengelolaan mengikuti tradisi
yang tidak melaksanakan penamanan yang mengikuti kontur, tanpa disadari merusak
lingkungan, misal erosi dan turunnya debit mata air, dan bahkan merugikan masyarakat
sendiri melalui kemerosotan produktivitas lahannya serta semakin bertambahnya beban
dalam penyediaan bahan organik tanah humus. Usaha konservasi khususnya di
Simalungun banyak diterapkan di lereng-le- reng curam dengan membuat teras-teras
bangku dari batu, kebun campuran, dan bahkan sudah mulai terlihat melakukan penanaman
menurut kontur di dataran plato.
Pengembalaan liar di daerah berlereng curam danatau daya dukung lahannya rendah
menyebabkan gerakan tanah slumping di lereng-lereng curam dan erosi alur rill
erosion sangat berat di pulau Samosir. Hal ini terjadi dan diperparah dengan adanya
pembakaran rumput dan hutan yang rutin terjadi setiap tahun, yang berakibat
mengurangnya kerapatan penutupan lahan. Pe- ngaturan penggunaan lahan yang sesuai
dengan daya dukung, penegak hukum, dan penyuluh menjadi penting.
Selain itu pembuangan limbah semena- mena misalnya ke perairan, tidak saja
mengotori perairan, tetapi juga akan mempengaruhi kehidupan ikan, dan
ketersediaan air bersih untuk mandi dan mi- num, meskipun jumlah air tersedia berlimpah.
Pencegahan pencemaran telah dimulai dengan pembangunan instalasi pengolah limbah serta
zonasi keramba terapung, tetapi belum beroperasi secara baik. Akhirnya turis pun
tidak berminat untuk berkunjung.