44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Utara
Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, selanjutnya disebut Kanwil Departemen Hukum dan HAM, adalah instansi di bawah
naungan Departemen Hukum dan HAM RI yang berkedudukan di Medan, melaksanakan tugas pokok dan fungsi Departamen Hukumm Dan HAM RI di
wilayah Sumatera Utara. Menurut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
nomor : M 01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Departemen Hukum dan HAM mempunyai tugas pokok, yaitu melaksanakan sebagai
tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang hukum.
4.1.2. Struktur Organisasi dan Tugas-tugas Pokok Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara
Penekanan pada Struktur Organisasi dibuat terhadap Bagan Divisi Administrsi Kanwil yang membawahi bagian administrsi kantor, pekerjaaan internal termasuk
pengurusan Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha. Penekanan fokus perhatian
Universitas Sumatera Utara
65 perlu dibuat karena fungsi dari Kanwil sebagai Koodinator Pelayanan Hukum dan
HAM secara total memiliki divisi-divisi khusus lain yang secara teknis memiliki lingkup koordinasi internal tersendiri.
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara di Medan Fokus khusus terhadap
posisi keberadaan Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha dalam struktur
KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN HUKUM
dan HAM
Bagian Penyusunan Program dan Laporan
Bagian Umum
Bagian Penyusunan Program
Sub Bag Kepegawaian dan
Tata Usaha
DIVISI ADMINISTRASI
Lingkup Penelitian Disiplin Internal Kanwil
Dep Hukum dan HAM
Divisi – Divisi lain yang men
jadi Instansi di bawah koordina si
Kanwil
Universitas Sumatera Utara
66 Keberadaan Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha perlu diperhatikan
keberadaan-nya karena bagian tersebut secara organisasi menjadi penanggung jawab masalah pengembangan dan pelaksanaan kode etik, disiplin yang dipakai untuk
mengkoordinasikan sumber daya manusia internal khusus di Kanwil. Pegawai ini secara keseluruhan ada 104 orang dengan tingkat keahlian yang beraneka ragam.
Penelitian ini, bagaimanapun terkait erat dengan masalah manajemen kode etik dan disiplin kerja pegawai di Kanwil.
Khusus dalam kegiatan pengendalian masalah kode etik dan disiplin Sub Bagian Kepegawaian sering disebut personalia memiliki kepanitian-kepanitian
komite – komite kode etik dan disiplin. Sub Bagian Kepegawaian mengurusi sosialisasi, pelanggaran, solusi dan dokumentasi hal-hal sekitar kode etik dan disiplin.
Sebagai instansi vertikal Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengolahan data, penyiapan program dan evaluasi serta
melaksanakan . 2.
Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap Unit Pelaksana Tehnis UPT.
3. Melaksanakan penyuluhan hukum, memantau pelaksanaan bantuan hukum dan
konsultasi hukum, masalah penyidik pegawai negeri sipil dan melaksanakan Sistem Jaringan Dokumentasi Hukum SJDI Hukum, pelayanan pendaftaran Hak
Kekayaan Intelektual HAKI, pendaftaran fiducia.
Universitas Sumatera Utara
67 4.
Mengatur pembinaan nara pidana, anak didik, tahanan dan pemeliharaan benda sitaan Negara dan melakukan pelayanan tehnis di dalam dan di luar Lembaga
Pemasyarakatan. 5.
Melaksanakan dan melayani kegiatan keimigrasian di wilayah Sumatera Utara. 6.
Pelayanan Administrasi kepada semua unsur baik dilingkungan Kanwil dan dengan instansi terkait lainnya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara agar dapat berjalan dengan lancar perlu diupayakan secara
komprehensif meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait. Sehubungan dengan hal tersebut diatas Kanwil Departemen Hukum dan HAM
Sumatera Utara merumuskan kebijakan sebagai berikut : a.
Merencanakan pembangunan dan melaksanakan tugas pokok Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara di daerah berorientasi atas dasar anggaran yang
tersedia dengan menetapkan skala prioritas. b.
Mendaya gunakan secara optimal Sumber Daya Manusia yang merupakan asset dasar, serta meningkatkan kemampuan untuk terciptanya optimalisasi
produktifitas kerja dan efisien kerja. c.
Meningkatkan pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat dan mengupayakan pemantapan administrasi serta meujudkan citra aparatur yang
bersih berwibawa.
Universitas Sumatera Utara
68 Dalam pelaksanaan tugas Kantor Wilayah dipimpin oleh seorang Kepala dan
dibantu oleh empat 4 Divisi sebagai berikut : a.
Divisi administrasi b.
Divisi Permasyarakatan c.
Divisi Keimigrasian d.
Divisi Pelayanan HukumDan Hak Asasi Manusia. Tugas-tugas Devisi pada Kantor Wilayah Depatemen Hukum dan HAM
sebagai Berikut : 1.
Divisi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan pembinaan administrasi dan pelaksanaan tehnis di wilayah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh sekretaris Jendral.
2. Divisi Permasyarakatan mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah
dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah dibidang Permasyarakatan berdasarkan kebijakan tehnis yang diterapkan oleh Direktur Jenderal
Permasyarakatan. 3.
Divisi Keimigrasian mempunyai tugas membantu Kepala Kanwil dalam melaksanakan sebagian tugas Kepala Kanwil dalam melaksanakan sebagian tugas
Kanwil di bidang keimigrasian berdasarkan kebijakan tehnis yang diterapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Universitas Sumatera Utara
69 4.
Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mempunyai tugas membantu Kepala Kanwil dalam melaksanakan sebagian tugas Kanwil di bidang Pelayanan Hukum dan
HAM berdasarkan kebijakan tehnis yang diterapkan oleh Direktur JenderalKepala Badan terkait.
Pada tingkat daerah, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara mempunyai 45 Unit Pelaksaan Tehnis UPT yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah yang terdiri dari : 1.
Kantor Wilayah 1satu kantor dengan jumlah pegawai 104 orang. 2.
Kantor Imigrasi 6 enam kantorn dengan jumlah pegawai 243 orang. 3.
Rumah Detensi Imigrasi 1 satu kantor dengan jumlah pegawai 11 orang. 4.
Lembaga Permasyarakatan 15 lima belas kantor dengan jumlah pegawai 845 orang.
5. Balai Permasyarakatan 2 dua kantor dengan jumlah pegawai 65 orang.
6. Rumah Tahanan Negara 8 delapan kantor denga jumlah pegawai 388 orang.
7. Cabang Rumah Tahanan Negara 11 sebelas kantor dengan jumlah pegawai 155
orang. 8.
Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara 1 satu kantor dengan jumlah pegawai 20 orang.
9. Balai Harta Peninggalan 1 satu kantor dengan jumlah pegawai 27 orang.
Universitas Sumatera Utara
70
4.1.3. Rencana Strategis Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara
Rencana Strategi Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara Tahun 2007-2011 disusun berdasarkan serangkaian proses perencanaan strategi
yang meliputi : 1. Visi Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara.
Dalam pelaksanaan tugas dan menentukan arah kedepan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara mencapai sasaran yang sudah ditetapkan
menetapkan Visi dan Misi. Adapun prnyataan Visi Kanwil yang dapat kami kutip adalah : “Terwujudnya Supremasi Hukum dan Hak Asasi Manusia di sumatera
Utara”. 2. Misi
a. Meningkatkan Pembinaan Sumber Daya Manusia. b. Menyelenggarakan koordinasi, Perencanaan, Pengendalian Program dan
Pengawasan. c.
Mengembangkan Budaya Hukum dan Pemberian Imformasi Hukum, Penyuluhan Hukum dan Deseminasi Hak Asasi Manusia.
d. Melaksanakan penegakan hukum dibidang Pemasyarakatan, Keimigrasian, Administrasi Hukum Umum dan HAKI.
e. Sebagai Law centre didaerah. f. Melaksanakan kebijakan dan pembinaan teknis dibidang administrasi di
lingkungan Kantor Wilayah.
Universitas Sumatera Utara
71 3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
1 Memberikan gambaran obyektif tentang Kondisi Umum Kanwil
Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara dan Jajarannya. 2
Menetapkan skala prioritas rencana kegiatan dan keuangan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Kantor Wilayah Departemen Hukum dan
HAM Sumatera Utara. 3
Menjamin terselenggaranya program dan kegiatan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara secara terarah, terencana, obyektif dan
efisien serta akuntabel. 4
Menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja segenap jajaran Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara.
5 Memberikan informasi yang komprehensif kepada publik tentang
perencanaan Kegiatan dan Keuangan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara.
b. Tujuan
1 Menjadi dokumen perencanaan resmi Kantor Wilayah Departemen
Hukum dan HAM Sumatera Utara. 2
Menjadi sarana pengaturan dan pengendalian pelaksanaan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
72 3
Membangun sinergi antara segenap jajaran Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara baik Kantor Wilayah maupun Unit
Pelaksana Tehnis UPT dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Sasaran 1
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang pembinaan, evaluasi, pemantauan keamanan dan ketertiban serta pembinaan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang pembinaan, evaluasi dan pemantauan di bidang registrasi, statistik, perawatan, dan
pembinaan khusus narkotik. 3
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang lalu lintas dan fasilitas Keimigrasian, Ijin orang Asing dan Status Kewarganegaran.
4 Ruang Lingkup Tugas Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera
Utara. 5
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang intelijen dan tempat pemeriksaan imigrasi, penindakan keimigrasian sera sistem
informasi keimigrasian. 6
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran litigasi, sosialisasi Hak Kekayaan
Intelektual HAKI, penyuluhan Hukum, konsultasi dan bantuan hukum serta pelayanan administrasi hukum umum.
Universitas Sumatera Utara
73 7
Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang penyiapan bahan perencanaan hukum, pengembangan hukum, pembinaan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum serta berkoordinasi program Legislasi Daerah.
8 Tercapainya dengan baik penanganan tugas-tugas di bidang penyiapan
bahanan perumusan pelaksanaan kebijakan tehnis, penyusunan rencana dan program, pengkoordinasian dengan instansi terkait, serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan HAM. 9
Terwujudnya Pelayanan masyarakat secara cepat, tepat dan biaya ringan. 10
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. 11
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme petugaspegawai. 12
Terwujudnya kerja sama yang baik dengan instansi terkait dalam penanganan tugas-tugas pelayanan dan penegakan hukum.
13 Terwujudnya pembinaan dan kaderisasi pegawai melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan. 4. Strategi
Untuk mencapai
tujuan dan
sasaran dimaksud, maka strategi yang dilakukan
di daerah: a.
Mengoptimalkan tugas-tugas pokok dan fungsi Kantor Wilayah. b.
Mengoptimalkan pola pembinaan pegawai yang profesional. c.
Membangun hubungan yang harmonis antara pemerintah, instansi terkait, swasta, organisasi profesi, masyarakat dan Media massa.
Universitas Sumatera Utara
74 d.
Mengoptimalkan alokasi anggaran yang tersedia untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana.
e. Membangun jaringan informasi yang efektif dengan instansi terkait untuk
mendukung pelaksanaan tugas. 5. Kebijakan
Kebijakan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsi Kantor Wilayah tahun 2007-2011 antara lain :
a. Melakukan penelitian dan pengkajian peraturan-peraturan daerah yang
belumsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan selanjutnya mengusulkan revisi terhadap peraturan daerah tersebut dan
selanjutnya mengusulkan revisi terhadap peraturan daerah tersebut sesuai dengan saran pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan.
b. Melakukan pembenahan struktur hukum melalui penguatan kelembagaan
dengan peningkatan profesionalisme petugas pemasyarakatan. c.
Melaksanakan, pendidikan, pelatihan, seminar, lokakarya dan workshop bagi aparatur penegak hukum dan HAM.
d. Peningkatan budaya hukum dan HAM di semua lapisan masyarakat dan
aparat untuk mendorong berjalannya sistem hukum nasional didalam masyarakat dengan menekankan kepada kesadaran dan kepatuhan serta
menghargai hukum dan HAM dalam rangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.
Universitas Sumatera Utara
75 e.
Melakukan pelayanan hukum dan bantuan Hukum dan HAM dengan pakar hukum praktisi hukum dan akademis Perguruan Tinggi
f. Menegakkan hukum secara adil, konsekuen dan tidak diskriminatif.
g. Menggunakan nilai-nilai budaya sebagai salah satu sarana meningkatkan
kerja sama yang harmonis didalam masyarakat sehingga tercipta kesdaran hukum dan HAM.
h. Melaksanakan peningkatan sarana dan prasarana di kantor wilayah hukum
dan HAM Sumatera Utara dengan semua jajarannya baik UPT Permasyarakatan maupun Imigrasi.
i. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perencanaan dan penganggaran dan
meningkatkan dukungan pelayanan kepegawaian dan ketatausahaan serta dukungan saran dan prasarana.
j. Meningkatkan kualitas sistem pelayanan publik yang adil, trasparan,
akuntable dan berpihak kepada rakyat. 6. Kegiatan Strategis Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara
Kalau kita amati ruang lingkup tugas Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pelayanan administrasi,
penganggaran, perlengkapan, kepegawaian dan pembangunan pada Unit Pelaksanaan Tehnis UPT di jajaran Kanwil Departemen Hukum dan
HAM serta melakukan evaluasi dan penyebaran informasi.
Universitas Sumatera Utara
76 2. Melaksanakan pembinaan operasional dan pengawasan terhadap unit
pelaksana tehnis meliputi : a. Pembinaan tehnis dan administrasi pemberian jasa pelayanan keimigrasian b. Pembinaan tehnis dan
administrasi pada pembinaan nara pidana, tahanan dan anak didik serta klien permasyarakatan.
3. Penerapan prinsip kordinasi, integrasi, sinkronisasi baik interen maupun dengan terkait lainnya.
7. Instansi-Instansi di bawah koordinasi Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara
Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara melakukan pembinaan dan pengawasan pada dua puluh tiga 23 Unit Pelaksana
Tehnis UPT yang tersebar diwilayah propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari : a.
Delapan 8 Unit Lembaga Permasyarakatan b.
Lima 5 Unit Rumah Tahanan Negara c.
Lima 5 Unit Cabang Rumah Tahanan Negara d.
Dua 2 Unit Balai Permasyarakatan e.
Lima 5 Unit Kantor Imigrasi f.
Satu 1 Unit Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.
Universitas Sumatera Utara
77
4.1.4. Perkembangan Kualitas Disiplin Kerja Pegawai di Kanwil Departemen Hukum dan HAM Propinsi Sumatera Utara
Tabel 4.1. Pelanggaran dan Penjatuhan Hukuman Disiplin PNS pada Kanwil Dep. Hukum dan HAM Sumatera periode Tahun 2005 –
2008
Sumber : Data Kantor Kanwil Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara 2009 Data diolah.
Pada periode 2005 sampai dengan 2008 dicatat ada sejumlah 164 kasus pelanggaran disiplin mulai dari yang ringan sampai yang berat. Dari 164 kasus
pelanggaran tersebut hanya 137 yang menjalani hukuman realistis 84. Dari tabel kombinasi 2 set data sebelum dan sesudah 2005, perbandingan dapat dilihat bahwa
ada jumlah pelanggaran jadi bertambah banyak pada rentang waktu 2005 sd 2008 pada jenis pelanggaran sedang dan berat. Pada kedua periode terlihat bahwa
persentase realisasi hukuman terhadap pelanggaran berat masih juga ada yang tidak terealisasi. Persentase realisasinya menjadi lebih baik yaitu bertambah tinggi dari
78 menjadi 84 dari jumlah yang seharusnya.
Pelanggaran Realisasi Tahun
Ringan Sedang Berat
Jlh Ringan Sedang
Berat Jlh
2001 sd
2004 19
39 33
91 19
39 13
71 2005
sd 2008
16 74
74 164
16 74
47 137
Universitas Sumatera Utara
78
4.1.5. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel terikat dependent variable yaitu disiplin Y dan variabel bebas independent variable yaitu gaya kepemimpinan otoriter,
demokratif dan partisipatif. 4.1.5.1 Penjelasan Responden Atas Gaya Kepemimpinan Otoriter
Definisi operasional variabel gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang cenderung kaku menerapkan kebijakan standar yang ditetapkan
sepihak oleh atasan atau organisasi secara ketat. Gaya kepemimpinan otoriter sering efektif diterapkan pada organisasi kemiliteran dan industri yang beresiko tinggi bila
ketetapan dilanggar.
Tabel 4.2. Skor Angket untuk Variabel X
1
Gaya Kepemimpinan Otoriter Alternatif Jawaban
SBS SB B KB TB
Jumlah No. Per
Jlh Jlh Jlh Jlh
Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
7 8
5 5
4 6
3 2
4 4
9.60 9.60
7.70
11.50 5.80
3.80 7.70
7.70 36
39 38
37 38
36 37
37 69.20
75.00 73.10
71.20 73.10
69.20 71.20
71.20 11
8 10
9 10
13 11
11 21.20
15.40 19.20
17.30
1.90 25.00
21.20 21.20
1 1
1.90 1.90
52 52
52 52
52 52
52 52
100 100
100 100
100 100
100 100
Sumber : Data Penelitian Diolah Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel gaya kepemimpinan otoriter,
sebagian besar responden memberikan opsi jawaban “setuju”, hal ini menunjukkan responden memberikan tanggapan yang beragam terhadap gaya kepemimpinan
otoriter di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara, walaupun
Universitas Sumatera Utara
79 terdapat sebagian responden yang merasakan perlu perbaikan dari sisi gaya
kepemimpinan di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara, ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan “Kurang Setuju” walaupun
persentasenya di bawah 25.
4.1.5.2 Penjelasan Responden atas Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratif
Definisi operasional variabel gaya kepemimpinan demokratif adalah
kepemimpinan yang memperlakukan semua staf seolah-olah memiliki tingkat kehandalan yang istimewa dan patut diberi perhatian setara dengan fungsi dan tugas-
tugas organisasi yang diberikan.
Tabel 4.3. Skor Angket untuk Variabel X
2
Gaya Kepemimpinan Demokratif SBS SB B KB
TB Jumlah
No. Per Jlh Jlh
Jlh Jlh Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 4
3 6
6 4
6 5
7 4
5 7.70
5.80 11.50
11.50 7.70
11.50 9.60
13.50 7.70
9.60 38
38 37
39 37
39 42
36 40
40 73.10
73.10 71.20
75.00 71.20
75.00 80.80
69.20 76.90
76.90 10
11 9
7 9
6 5
9 8
6 19.20
21.20 17.30
13.50 17.30
11.50
9.60 17.30
15.40 11.50
2 1
1
3.80 1.90
1.90 52
52 52
52 52
52 52
52 52
52 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Penelitian Diolah Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel gaya kepemimpinan otoriter,
sebagian besar responden memberikan opsi jawaban “Setuju”, hal ini menunjukkan pegawairesponden memberikan tanggapan yang baik terhadap gaya kepemimpinan
otoriter di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara, walaupun
Universitas Sumatera Utara
80 terdapat sebagian responden atau pegawai yang merasakan kurang baik dari gaya
kepemimpinan otoriter di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara, ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan “Kurang Setuju”
walaupun persentasenya di bawah 25.
4.1.5.3 Penjelasan Responden atas Variabel Gaya Kepemimpinan Partisipatif Definisi operasional variabel gaya kepemimpinan partisipatif adalah pihak
pimpinan atasan tidak pernah merasa canggung membantu pekerjaan bawahan-nya sewaktu-waktu diperlukan ketika kondisinya memungkinkan.
Tabel 4.4. Skor Angket untuk Variabel X
3
Gaya Kepemimpinan Partisipatif Alternatif Jawaban
SBS SB B KB TB
Jumlah No. Per
Jlh Jlh Jlh
Jlh Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 8
2 6
6 1
3 6
3 5
4 15.40
3.80 11.50
11.50 1.90
5.80 11.50
5.80 9.60
7.70 38
42 40
41 43
43 42
35 40
42 73.10
80.80 76.90
78.80 82.70
82.70 80.80
67.30 76.90
80.80 6
8 6
4 8
6 4
12 7
6 11.50
15.40 11.50
7.70 15.40
11.50 7.70
23.10 13.50
11.50 1
2
1.90
3.90 52
52 52
52 52
52 52
52 52
52 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Penelitian Diolah Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel gaya kepemimpinan partisipatif,
sebagian besar responden memberikan opsi jawaban “Setuju”, hal ini menunjukkan pegawairesponden memberikan tanggapan yang baik terhadap gaya kepemimpinan
partisipatif di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara,
Universitas Sumatera Utara
81 walaupun terdapat sebagian responden atau pegawai yang merasakan kurang baik
dari gaya kepemimpinan partisipatif di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara, ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan “Kurang
Setuju” walaupun persentasenya di bawah 25.
4.1.5.4 Variabel Disiplin Kerja Definisi operasional variabel ini adalah keadaan yang menyebabkan atau
memberikan dorongan motivasi pegawai untuk berbuat dan menjalankan kegiatan sesuai norma-norma atau aturan yang telah ditetapkan.
Tabel 4.5. Skor Angket untuk Variabel Y Disiplin
Alternatif Jawaban SSS SS S KS
TS Jumlah
No. Per Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh Jlh
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 4
5 4
8 5
4 8
5 4
11 7.70
9.60 7.70
15.40 9.60
7.70 15.40
9.60 7.70
21.20 42
41 43
36 41
43 35
40 42
36 80.80
78.80 82.70
69.20 78.80
82.70 67.30
76.90 80.80
69.20 6
6 5
8 6
5 9
7 6
5 11.50
11.50 9.60
15.40 11.50
9.60 17.30
13.50 11.50
9.60 52
52 52
52 52
52 52
52 52
52 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Penelitian Diolah Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel disiplin, sebagian besar responden
memberikan opsi jawaban “Setuju”, hal ini menunjukkan responden merasa setuju atas disiplin kerja pegawai di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM
Sumatera Utara, walaupun terdapat sebagian responden yang merasakan perlu
Universitas Sumatera Utara
82 perbaikan dari sisi disiplin kerja pegawai di Kantor Wilayah Departemen Hukum dan
HAM Sumatera Utara, ini terlihat dari jawaban responden yang menyatakan “Kurang Setuju” dengan persentase yang cukup besar juga yaitu 20.
4.2 Pengujian Hipotesis 4.2.1 Hubungan Gaya Kepemimpinan Otoriter Dengan Disiplin Kerja