56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan Kantor Wilayah Departemen
Hukum dan HAM Sumatera Utara di Medan. Penelitian akan dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2009.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian dibuat berjenis penelitian deskriptif eksplanatori, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya, dengan menggunakan alat analisis yaitu statistik korelasi Spearman’s Rank Corelation dari variabel gaya
kepemimpinan otoriter, demokratif dan partisipatif dengan disiplin kerja pegawai di
Kanwil Departemen Hukum dan HAM di Medan..
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian dimaksud adalah populasi seluruh data yang patut menjadi sumber data responden pada suatu penelitian. Pilihan dapat ditetapkan demikian bila
jumlah mereka tidak terlalu banyak untuk suatu penelitian terbatas.
Universitas Sumatera Utara
37 Responden dari penelitian untuk sumber data penelitian ini adalah sebahagian
dari pegawai yang bekerja di lingkungan Kanwil Departemen Hukum dan HAM Propinsi. Sumatera Utara yang berjumlah 107 orang pegawai. Penelitan sampel telah
dipertimbangkan berdasarkan keterbatasan itu sendiri sementara jumlah populasi 100 orang. Penarikan sampel dibuat menurut undian dengan perhitungan jumlah
sampel sebagai berikut. Karena jumlah populasi melebihi 100 orang maka dilakukan penarikan
sampel dengan rumus Slovin seperti yang dituliskan oleh Notoatmojo 2003.
n
sampel
= 1
2
d x
N N
+ n
sampel
= jumlah sampel yang ditetapkan N = jumlah populasi pegawai untuk dipilih jadi responden
d
2
= index 0, 1
2
Jumlah populasi di Kanwil Departemen Hukum dan HAM Propinsi Sumatera Utara seluruhnya sebanyak 104 pegawai termasuk pimpinan.
107 107 n
sampel
= = = 52 responden 1 + 107 x 0,1
2
2
Universitas Sumatera Utara
38
3.4. Jenis dan Sumber Data
Ada 2 jenis data yang dikumpulkan menurut sumber dan cara memproses perolehannya. Kedua jenis data tersebut adalah jenis data primer dan data sekunder.
Data sekunder adalah data yang dipakai dalam penelitian berasal dari data siap pakai dihasilkan oleh organisasi yang diteliti atau sumber-sumber yang terkait dan
terpercaya lainnya. Sedangkan data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan peneliti dari responden yakni seluruh pegawai yang dijadikan sampel
penelitian dan dari penyebaran angket dan wawancara. Sumber data primer pada penelitian ini adalah terutam hasil jawaban
kuesioner terhadap pengakuan, kesetujuan atau kekurang setujuan pegawai terhadap permasalah variabel yang dipertanyakan di sekitar organisasi di Departemen Hukum
dan HAM. Data-data yang dicari dan ditemukan kemudian diproses menurut rancangan penelitian untuk menghasilkan suatu interpretasi penelitian.
Kelompok data ini ditemukan melalui pencermatan observasi, wawancara dan pengumpulan pendapat melalui instrumen kuesioner mengikut sertakan ssampel
pegawaistaf Kanwil Departemen Hukum dan HAM di Medan. Mereka diminta memberikan opiniinformasi di dalam kuesioner.
Sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen di organisasi Kanwil yang dimiliki yang diijinkan oleh kantor Kanwil termasuk buku-buku panduan yang
dipakai jadi rujukan serta dokumen tentang disiplin di kantor tersebut.
Universitas Sumatera Utara
39
3.5 Identifikasi Variabel Variabel-variabel penelitian adalah variabel yang terkait pada judul penelitian
yaitu : 1 Variabel disiplin diasumsi berfungsi sebagai variabel Y atau variabel akibat; 2 Variabel Gaya Kepemimpinan dianggap sama seperti variabel X dalam
model hitung korelasi atau sebagai variabel penyebab. Variabel-penyebab tersebut di dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa sub variabel detail atau indikator 3
macam variabel yaitu 3 macam jenis gaya kepemimpinan yang kemungkinan dapat diukur porsinya di dalam organisasi Kanwil Departemen Hukum dan HAM.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel
Definisi Operasional
Indikator Ukuran-ukuran
1.
2. Gaya
Kepemimpinan Otoriter
Gaya Kepemimpinan
Demokratif Gaya kepemimpinan
otoriter adalah gaya kepemimpinan yang
cenderung kaku menerapkan kebijakan
standar yang ditetapkan sepihak oleh atasan atau
organisasi secara ketat. Gaya kepemimpinan
demokratif
adalah kepemimpinan yang
memperlakukan semua staf seolah-olah memiliki
tingkat kehandalan yang istimewa dan patut diberi
perhatian setara dengan fungsi dan tugas-tugas
organisasi yang diberikan konditetahun
perindividu Pengawasan.
Kebutuhan akan prestasi
Kecerdasan Ketegasan
Kepercayaan diri Inisiatif.
Melibatkan diri Terbuka
Mendorong pegawai Menghargai
Mengikutsertakan pegawai
Manajemen terbuka Skala Likert
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
40
3.6. Definisi Operasional Variabel