Kompetensi Profesionalisme Kajian Teori 1. Pengertian Efektifitas

26

6. Kompetensi Profesionalisme

Guru Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses dan luaran pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, maka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Seorang guru hendaknya meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab profesionalitasnya dalam bekerja serta memiliki motivasi yang tinggi untuk terus menerus berusaha meningkatkan kompetensinya sebagai guru yang profesional sesuai dengan kualifikasi yang dituntut atau dipersyaratkan oleh jenis dan jenjang satuan pendidikan tempatnya bertugasbekerja. Kompetensi sangat diharapkan untuk melaksanakan profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat kompleks seperti sekarang ini. Profesi menuntut kemampuan untuk membuat keputusan serta kebijaksanaan yang tepat. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kompetensi profesionalisme guru, terlebih dahulu kita harus tahu syarat-syarat profesi, yaitu: a. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi. b. Seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip- prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahlian. c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut, serta mampu untuk mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan. d. Memiliki kode etik yang mengatur tingkah laku, sikap dan cara kerja. e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi. f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dari profesi serta kesejahteraan anggotanya. g. Memberikan kesempatan untuk kemajuan spesialisasi dan kemandirian. h. Memandang profesi sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota yang permanen. 31 31 Bobbi DePorter, Mark Readrow dan Sean S., Quantum Teaching, Cet-6, Bandung: Kaifa, 2002, h.236 27 Setelah mengetahui syarat dari profesi dapatlah dikatakan bahwa guru termasuk sebagai suatu profesi. Tentunya profesi dalam bidang pendidikan dan dengan sendirinya dituntut suatu keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Profesi guru hendaknya dilihat dalam hubungan yang luas dan perencanaan pendidikan hendaknya pula dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh sesuai dengan cita-cita bangsa. Mengenai kompetensi profesionalisme guru, Muhibbin Syah mengemukakan beberapa kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh guru sebagai profesi yang profesional 32 , antara lain: a. Kompetensi Kognitif Guru kecakapan ranah cipta Kompetensi ranah cipta merupakan kompetensi yang utama yang harus dimiliki oleh setiap calon guru dan guru profesional, kompetensi kognitif mengandung bermacam-macam pengetahuan, baik yang bersifat deklaratif maupun yang bersifat prosedural. Pengetahuan dan keterampilan ranah cipta dapat dikelompokan ke dalam dua kategori, yaitu ilmu pengetahuan pendidikan dan ilmu pengetahuan materi bidang studi. b. Kompetensi Afektif Guru kecakapan ranah rasa Kompetensi ranah afektif guru bersifat tertutup dan abstrak sehingga amat sukar untuk diidentifikasi. Kompetensi ranah ini sebenarnya meliputi semua fenomena perasaan dan emosi, seperti cinta, benci, senang, sedih, dan sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. Sikap dan perasaan diri itu meliputi: 1. Self concept and Self esteem konsep diri dan harga diri 2. Self efficacy and contextual efficacy efikasi diri dan efikasi kontekstual guru 3. Attitude of self acceptance and others acceptance sikap penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain c. Kompetensi Psikomotor Guru kecakapan ranah karsa Kompetensi psikomotor guru meliputi segala keterampilan atau kecakapan yang bersifat jasmani yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugasnya selaku pengajar. Guru yang profesional memerlukan penguasaan yang prima atas sejumlah keterampilan ranah karsa yang berlangsung serta berkaitan dengan bidang studi garapannya. Kompetensi ranah karsa guru meliputi: 32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997, h.183-185 28 1. Kecakapan fisik umum Direfleksikan dalam bentuk gerakan atau tindakan umum jasmani guru, seperti duduk, berdiri, berjalan, dan sebagainya yang tidak langsung berhubungan dengan aktifitas mengajar. 2. Kecakapan fisik khusus Meliputi keterampilan ekspresi verbal tindakan tertentu yang direfleksikan oleh guru terutama ketika dalam proses belajar mengajar.

B. Kerangka Berpikir

Tenaga pendidik guru merupakan unsur penting yang terdapat dalam suatu lembaga pendidikan. Karena guru merupakan SDM yang potensial untuk dikelola serta dikembangkan kemampuan dan kemauannya untuk mendapatkan hasil yang optimal dari sebuah lembaga atau instansi. Tanggung jawab tenaga pendidik adalah mengerjakan semua tugas yang diberikan kepadanya dengan mengacu kepada struktur organisasi dan job discriptionnya masing-masing sesuai dengan aturan yang berlaku sebagai wujud cara pengerjaannya. Menyadari posisi guru sebagai pekerjaan profesional, kiranya memerlukan strategi pengembangan, sehingga ke depan guru semakin dihargai dan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara publik. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan profesionalisme guru, diantaranya Pengembangan standar profesional yang terdiri dari kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial, upaya yang ini diperlukan untuk memantapkan formulasi kompetensi, sehingga memiliki nilai-nilai yang lebih fungsional. Untuk menjamin nilai profesionalisme guru, pengujian guru perlu dilakukan baik terhadap guru lama maupun baru, sehingga kompetensi selalu terjaga relevansinya. Hal ini berlaku seperti sekarang, bahwa untuk memulai proses pemilikan sertifikat pendidik, sebagai bukti guru yang profesional, maka semua guru harus melalui proses ujian. Untuk guru dalam jabatan menggunakan portofolio, dan untuk guru pra jabatan akan diberlakukan program pendidikan profesi.