Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009.
USU Repository © 2009
berupa kaca serat, serat karbon, dan sebagainya. Serat ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks
seperti anyaman. http:en.wikipedia.orgwikiComposite_material
Matrik harus memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut: mengikat serat-serat dan menjaga permukaan tidak rusak, menjaga serat terdispersi dan terpisah, efisien
memindahkan tegangan ke serat dengan perekatan dan gesekan , serasi termal dengan penguatnya, serta serasi kimia dengan serat dalam jangka waktu lama.
Feldman,D., 1995
2.2. Plastik
Plastik adalah bahan polimer yaitu suatu bahan yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan atom yang terbentuk dari rangkaian berulang beberapa molekul yang kecil yang
membentuk rangkaian. Hall, 1990 Plastik sering kali dibagi menjadi 2 golongan yaitu termoplastik dan termoset.
2.2.1. Termoplastik
Dari golongan ini ada 4 bahan komoditas yang terkenal yaitu polietilena PE, polietilena tereftalat PET, polipropilena PP, polistirena PS dan polivinil
klorida PVC. Istilah termoplastik ini menunjukkan bahwa bahan-bahan yang termasuk golongan ini melebur jika dipanaskan dan dapat diproses dengan
berbagai teknik pencetakan. Pada kelompok ini, bila bahan dipanaskan akan melunak kemudian mencair sehingga dapat diproses sesuai dengan mesin yang
digunakan dan akan menghasilkan suatu barang setelah didinginkan. Proses ini dapat dilakukan berulang kali.
2.2.2. Termoset
Dari golongan ini antara lain dikenal alkid, amino dan resin fenolik, epoksi, poliester dan poliuretan tak jenuh. Bahan-bahan dari golongan ini tidak dapat
dilebur. Hall, 1990
2.2.3. Polietilena Tereftalat PET
Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009.
USU Repository © 2009
Pada tahun 1992 Whin Field dan Dickson membuat suatu poliester yang mereka sebut polietilena tereftalat. Pemasukkan cincin benzen ke dalam rantai ternyata
meningkatkan kekakuan rantai dan juga titik lunaknya, menghasilkan poliester yang sangat berguna bagi pembentukan serat dan plastik. Cowd, 1990
PET merupakan jenis poliester termoplastik yang umum digunakan sebagai kemasan air minum. Poliester ini keras, kuat, materinya juga stabil dan tidak
menyerap air, memiliki sifat baik untuk pelindung terhadap gas dan bahan kimia, kristalinitasnya bervariasi dari bentuk amorf hingga kristalin. PET sangat transparan
dan tidak berwarna tetapi dalam bentuk tipis, biasa berwarna putih dan gelap.
Gambar 2.1. Struktur Polietilena tereftalat
O O
O C C O CH
2
CH
2
n Polietilena tereftalat
PET terbuat dari dimetil tereftalat yang dieraksikan dengan etilen glikol melalui reaksi transesterifikasi yang menghasilkan bis-2-hidroksietil tereftalat dan metanol tetapi
jika dipanaskan pada suhu 210
o
C metanol akan menguap. Kemudian bis-2- hidroksietil tereftalat dipanaskan hingga 270
o
C dan reaksinya membentuk polietilena tereftalat dan etilen glikol sebagai hasil akhir. Gacther, 1990
Dalam produksi polietilena tereftalat, asam tereftalat dibuat dengan mengoksidasi p-xylen. Tahap polimerisasinya sama dengan poliamida. Polimer
dihasilkan dari keadaan lebur menuju pada titik transisi gelasnya pada sekitar 80
o
C dan bentuknya amorf, kristalinitas meningkat dengan pemanasan. Titik lebur kristalin
adalah 265
o
C.
Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009.
USU Repository © 2009
Kekuatan regang dari lembaran polietilena tereftalat adalah sekitar 25.000 psi, 2-3 kali daripada film selulosa asetat. Jika daerah spesimen pada titik patah telah
diperkirakan, kekuatan regang dari plastik ini sekitar 2 kali dari aluminium dan hampir sama dengan baja lunak.
Kekakuan dari lembar polietilena tereftalat dapat dibandingkan dengan lembaran-lembaran selulosa lainnya, ketahanan sobeknya juga lebih baik daripada
selulosa. Kekuatan dari material ini adalah 3-4 kali dibandingkan dengan lembaran plastik lainnya. Kekuatan ini adalah keuntungan terbesar secara aplikasinya.
Kebanyakan plastik-plastik baru yang menggunakan poli etilena tereftalat pada beberapa tahun belakangan ini adalah pada botol-botol untuk minuman ringan.
Pencetakan biasanya dilakukan pada 2 tahap, dengan pencetakan tampilan injeksi kemudian pembentukan akhir botol. Kedua tahap diorientasikan untuk menyediakan
pentingnya kekuatan pada aplikasi, untuk menahan tekanan dari tetesan pada penambahan tanda pada dasar botol yang diperlukan untuk perlindungan ekstra dan
tekanan internal dari CO
2.
Billmeyer,1984
2.3. Bahan Pengisi