Kaca Serat Fibre Glass Pengujian Kekuatan Tarik dan Kemuluran

Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009. USU Repository © 2009 Banyak bahan pengisi anorganik yang secara sengaja dicampurkan dalam suatu bahan polimer untuk membentuk plastik yang berperan dalam meningkatkan dispersi permukaan matriks polimer serta dapat memperbaiki sifat mekanis dari bahan polimer sehingga memiliki sifat-sifat mekanis yang lebih unggul. Pemilihan bahan pengisi yang sesuai dengan matrik bahan polimer menjadi suatu ketentuan yang diharuskan untuk mendapatkan suatu bahan polimer baru yang mempunyai sifat mekanis yang unggul. Wirjosentono, 1996 Penggunaan bahan pengisi secara luas dapat menghasilkan perubahan berikut dalam sifat-sifat termoplastik suatu matrik polimer. 1. bertambahnya densitas 2. bertambahnya modulus elastisitas, pemadatan dan pengerasan bahan 3. peningkatan kekuatan kualitas permukaan 4. berkurangnya penyusutan bahan. Schlump, 1990 Bahan pengisi yang digunakan dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu organik dan anorganik dan setiap kelompok ini dibagi kedalam tipe jenis berserat fibrous dan tidak berserat unfibrous. Tabel 2.1. Pengelompokan bahan pengisi Tipe Organik Anorganik Berserat. Tepung kayu, kapas, selulosa kayu murni. Asbestos, kaca serat. Tidak berserat. Karbon hitam, grafit, serbuk gabus. Silika, kalsium karbonat, kalsium silikat, mika, barium sulfat, tanah liat. Ritchie, 1972

2.4. Kaca Serat Fibre Glass

Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009. USU Repository © 2009 Kaca serat atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm – 0,01 mm. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun manjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin sehingga manjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dan juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik, material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat gelas glass-reinforced plastic,GRP atau epoxy diperkuat glass-fiber GRE, disebut ”fiberglass” dalam penggunaan umumnya. http:en.wikipedia.orgwikiFiberglass Salah satu sifat unik dari komposit den zat pengikat anorganik bahwa pembuatannya dapat diadaptasi sesuai dengan biaya akhir dan spektrum teknologi. Hal ini terfasilitasi melalui fakta bahwa tidak dibutuhkan panas untuk mematangkan material anorganik tersebut. Sebagai contoh, di Filipina, komposit anorganik kebanyakan dibuat dengan menggunakan buruh manual dan digunakan untuk perumahan sederhana. Di Jepang, pembuatan komposit yang sama dilakukan secara otomatis, dan digunakan untuk perumahan yang sangat mahal. Rowell R.M.,1997

2.5. Pengujian Kekuatan Tarik dan Kemuluran

Pengujian sifat mekanik bahan polimer sangat penting karena penggunaan bahan polimer sebagai bahan industri sangat bergantung pada sifat mekanisnya. Sifat mekanik polimer merupakan salah satu sifat yang sering digunakan untuk karakterisasi suatu bahan polimer. Sifat mekanik merupakan gabungan antara kekuatan yang tinggi dan elastisitas yang baik, sifat ini disebabkan oleh adanya dua macam ikatan dalam bahan polimer, yakni ikatan yang kuat antara atom dan interaksi antara rantai polimer yang lemah. Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer. Kekuatan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimen bahan dibagi dengan luas penampangnya pada keadaan semula. Tarra Spektrima : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena Tereftalat PET Sebagai Matrik Komposit Dengan Bahan Penguat Kaca Serat, 2009. USU Repository © 2009 A F maks = σ Keterangan : = Kekuatan tarik bahan Kgfmm 2 F maks = Tegangan maksimum Kgf Ao = Luas penampang mula-mula mm 2 Bila suatu bahan dikenakan beban tarikan yang disebut tegangan gaya persatuan luas, maka bahan akan mengalami perpanjangan regangan. Kenaikan regangan bahan polimer berbanding lurus dengan tegangan. Selain besaran kekuatan tarik , sifat mekanik bahan juga diamati dari sifat kemulurannya yang didefenisikan sebagai pertambahan panjang yang dihasilkan oleh ukuran panjang spesimen akibat gaya yang diberikan. 100 x I I I t − = ε Keterangan : = Kemuluran I = Panjang spesimen mula-mula mm I t = Panjang spesimen setelah diberi beban mm Besaran kemuluran ini berguna juga untuk mengamati sifat plastis dari bahan polimer. Wirjosentono, 1993

2.6. Analisis Spektroskopi Infra Merah