Patimah : Pengaruh Penambahan Poly Aluminium Chlorida PAC Terhadap Nilai Turbiditas Air Sebagai Bahan Baku Produk Minuman Di PT. Coca-Cola Indonesia Bottling Medan, 2009.
yang dapat diendapkan. Adanya endapan Fe
+3
mengakibatkan turbiditas air yang semakin tinggi karena terbentuknya zat-zat yang tersuspensi. Dengan rumus kimia
Poly Aluminium Chlorida PAC yaitu Al
m
OH
m
Cl
3n-m
. Fungsi dari poly Aluminium Chlorida adalah untuk menurunkan turbiditas air atau menurunkan
kekeruhan air.
2.3.1. Mekanisme terjadinya gumpalan
Aluminium atau besi akan bereaksi dengan alkalinitas dalam air. Alkalinitas adalah kemampuan untuk menetralkan asam. Poly Aluminium Chlorida bekerja pada interval
pH 6-9 dengan pH netral adalah 7. Reaksi ini menghasilkan Al OH
3
yang mengendap. Pada reaksi ini akan membebaskan asam yang menurut pH larutan dan
bereaksi dengan Alkalinitas. Reaksi tersebut tidak sederhana karena hidroksida- hidroksida Al dan Fe ternyata terbentuk ion-ion yang lain menunjukkan reaksi yang
sangat kompleks. Pada penambahan garam aluminium atau besi akan segera terbentuk
on-ion polimer dan dapat terserap oleh partikel-partikel. Poly Aluminium Chlorida benar-benar menggumpalkan zat-zat tersuspensi dalam koloid dalam air untuk
menghasilkan flok yang lebih baik, yang kemudian mempercepat pengendapan dalam penyaringan. Partikel koloid yang berarti bahwa koloid akan tersembunyi oleh
koagulan. Muatan partikel koloid dan hasil hidrolisa akan saling menetralkan sehingga muatan dari partikel ini mengecil. Hingga tergantung dari pH serta macam dari dosis
koagulan, maka besarnya zat potensial akan diturunkan atau diubah dari sedikit negatif menjadi netral dan akhirnya positif. Suspensi ini tidak stabil sehingga terjadi
pengumpulan sampai terjadi pengendapan, bahkan koagulan dapat terhidrolisa dan
Patimah : Pengaruh Penambahan Poly Aluminium Chlorida PAC Terhadap Nilai Turbiditas Air Sebagai Bahan Baku Produk Minuman Di PT. Coca-Cola Indonesia Bottling Medan, 2009.
dapat membentuk massa yang lebih besar, dalam hal ini patikel koloid dapat menarik dan menggabungkan sehingga terbentuk gumpalan dan terjadilah pengendapan.
2.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penggumpalan
Terjadinya proses penggumpalan dalam air dipengaruhi oleh pH, turbiditas penyusun air, jenis koagulan, suhu dan pencampuran untuk memperoleh kondisi optimum.
a. Pengaruh pH Tingkat keasaman pH adalah merupakan salah satu faktor yang menentukan
proses koagulasi. Pada koagulasi ada daerah optimum, dimana koagulasi akan terjadi dalam waktu yang singkat dengan dosis koagulan tertentu. Luasnya range pH
koagulan ini dipengaruhi oleh jenis-jenis dan konsentrasi koagulan yang dipakai. Hal ini penting untuk menghindari adanya kelarutan koagulan. Apabila pH ini tinggi maka
koagulasinya akan berjalan lambat. Jadi proses koagulasi akan sempurna pada pH 6 –9 sesuai dengan standart. Untuk proses koagulasi pH terbaik adalah berkisar 7,0 pH
netral. b Pengaruh temperatur
Pada temperatur yang rendah kecepatan reaksi lebih lambat dan viskositas air lebih besar sehingga flok lebih mengendap.
Air dengan turbiditas tinggi memerlukan dosis koagulan yang lebih banyak. Dosis koagulan persatuan unit turbiditas tinggi, akan lebih kecil dibandingkan dengan
dosis persatuan untuk air dengan turbiditas rendah. Hal ini disebabkan karena dalam air yang mempunyai turbiditas tinggi, kemungkinan tejadinya tumbukan antara
partikel akan lebih besar. Dosis koagulan yang kurang menyebabkan tumbukan antara partikel akan kurang netralisasi muatan tidak sempurna, sehingga mikro flok yang
Patimah : Pengaruh Penambahan Poly Aluminium Chlorida PAC Terhadap Nilai Turbiditas Air Sebagai Bahan Baku Produk Minuman Di PT. Coca-Cola Indonesia Bottling Medan, 2009.
terbentuk hanya sedikit akibatnya turbiditas akan naik. Dosis koagulan yang berlebihan akan menimbulkan efek samping pada partikel sehingga turbiditas akan
naik. c Pengadukan mixing
Baiknya proses koagulasi juga ditentukan oleh pengadukan. Pengadukan ini diperlukan agar tumbukan antar partikel untuk netralisasi menjadi sempurna.
Distribusi dalam air cukup baik dan merata, serta masukan energi yang cukup untuk tumbukan antar partikel-partikel yang telah netral sehingga terbentuk mikro flok.
Dalam proses koagulasi ini pengadukan dilakukan dengan cepat. Air yang memilki turbiditas rendah memerlukan pengadukan yang lebih banyak dibandingkan dengan
air yang mempunyai turbiditas tinggi. d Pengaruh garam
Garam-garam ini dapat mempengaruhi proses suatu penggumpalan. Pengaruh yang diberikan akan berbeda-beda tergantung dengan macam garam ion dan
konsentrasi. Semakin besar valensi ion akan semakin besar pengaruhnya terhadap koagulan atau penggumpalan. Pengaruh ion kepada penggumpalan dapat dinyatakan
sebagai berikut yaitu penggumpalan dengan garam Fe dan Al akan banyak dipengaruhi oleh anion dibandingkan dengan kation. Jadi Natrium, Calsium,
Magnesium relatif tidak mempengaruhi. Aluminium atau besi akan bereaksi dengan alkalinitas dalam air. Pada penambahan garam aluminium atau besi akan segera
terbentuk ion-ion polimer dan dapat terserap oleh partikel-partikel.
2.3.3. Sifat-sifat PAC sebagai koagulan