Ika Chastanti : Pola Multifaktor Sidik Jari Pada Penderita Obesitas Di Daerah Medan Dan Sekitarnya, 2009. USU Repository © 2009
misalnya geografik, ekonomi, dan lain-lain. Mukherjee dan Shaheb mengemukakan bahwa ada pengaruh kuat pada penurunan tipe pola ujung jari tangan terutama diantara keluarga
terdekat Rafi’ah, 1993.
Menurut Roberts dan Pembrey 1995, jumlah rigi hampir seluruhnya ditentukan oleh faktor pewarisan dan ini jelas bersifat multifaktor sehingga korelasinya adalah sangat dekat
dengan yang diharapkan, yang memberikan penetapan hereditas yang sempurna dan ketiadaan efek sifat dominan.
4.4 Indeks Pola Sidik Jari
Hasil perhitungan pola sidik jari Lampiran F, G, dan H yang diperoleh pada normal, keluarga obesitas dan salah satu anggota keluarga obesitas dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Indeks Pola Sidik Jari Normal dengan Penderita Obesitas Kelompok
Indeks
Dankmeijer Furuhata
Cummins Midlo Normal
9,19 56,12
38,246 Keluarga Obesitas
7,84 51,93
38,692 Salah Satu Keluarga Obesitas
4,21 69,85
38,272 Pada indeks Dankmeijer nilai pada normal 9,19 lebih tinggi dibandingkan pada
keluarga obesitas 7,84, sedangkan pada salah satu keluarga obesitas memiliki nilai yang paling rendah 4,21. Jika dalam populasi nilai indeks Dankmeijer tinggi berarti frekuensi
whorl lebih tinggi dibandingkan arch.
Pada indeks Furuhata didapatkan nilai pada salah satu keluarga obesitas 69,85 lebih tinggi dibandingkan dengan normal 56,12, sedangkan pada keluarga obesitas memiliki nilai
yang paling rendah 51,93. Jika dalam populasi nilai indeks Furuhata tinggi berarti frekuensi loop lebih tinggi dibandingkan whorl.
Ika Chastanti : Pola Multifaktor Sidik Jari Pada Penderita Obesitas Di Daerah Medan Dan Sekitarnya, 2009. USU Repository © 2009
Pada indeks Cummins Midlo didapatkan nilai yang sama baik pada penderita obesitas maupun normal. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pada whorl dan loop hampir sama.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan perbedaan indeks yang sangat bermakna. Menurut Holt 1968 dalam Rafi’ah 1993 untuk membedakan antar populasi, umumnya
dipakai indeks Dankmeijer, dimana nilai indeks Dankmeijer pada populasi umum, populasi non sarjana, dan populasi suku Jawa ditemukan adanya persamaan indeks yaitu di atas 6,
sebaliknya pada populasi sarjana dan doctor serta pada populasi mahasiswa mempunyai persamaan indeks yaitu di bawah 6.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1.
Persentase pola sidik jari pada manusia normal 62 Loop, 38,4 Whorl, 3,2 Arch, pada keluarga obesitas 63,76 Loop, 33,11 Whorl, 2,59 Arch, dan pada salah satu
obesitas 54,4 Loop, 38 Whorl, 1,6 Arch. 2.
Jumlah rigi pola sidik jari yang terbesar adalah keluarga obesitas dengan jumlah total rigi 11.204,5, sedangkan pada salah satu keluarga obesitas jumlah riginya sebanyak
3.604, pada keluarga normal jumlah rigi 3.120.
Ika Chastanti : Pola Multifaktor Sidik Jari Pada Penderita Obesitas Di Daerah Medan Dan Sekitarnya, 2009. USU Repository © 2009
3. Ditinjau dari pola sidik jari, tidak ada perbedaan antara normal dengan penderita
obesitas, sementara perbedaan yang nyata ditunjukkan oleh jumlah rigi. 4.
Indeks Dankmeijer pada normal 9,19 lebih besar daripada penderita obesitas. Pada indeks Furuhata didapatkan salah satu keluarga obesitas lebih besar 69,85 daripada
yang normal, dan pada indeks Cummins Midlo didapatkan nilai yang sama antara normal dengan penderita obesitas.
5.2 Saran