Penggolongan Polimer Tinjauan Umum Polimer

Katalis utama bagi polimerisasi anion adalah katalis Ziegler-Natta Katalis Ziegler yang ditemukan oleh Ziegler pada tahun 1953. ia menggunakan katalisnya untuk polimerisasi ethylene. Selanjutnya, Natta pada tahun 1955 menggunakan katalis tersebut untuk polimerisasi propilene dan monomer jenuh lainnya. Katalis ziegler- Natta dapat dibuat dengan mencampurkan alkil atau aril dari golongan I-III pada susunan berkala, dengan halida unsur transisi. Misalnya Tri Isobutil Alumunium {Ali-C 4 H 9 3 } yang jika ditambahkan ke dalam Titanium IV Klorida dalam pelarut heksana, menghasilkan endapan coklat hitam yang dapat mempercepat polimerisasi etena pada tekanan rendah.

2.2.3 Penggolongan Polimer

Polimer dapat dibedakan berdasarkan asalnya, jenis monomer penyusunnya, pengaruh panas terhadap sifat fisiknya dan berdasarkan strukturnya. 1. Berdasarkan asalnya Polimer dibedakan menjadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam telah banyak dikembangkan sejak tahun 1880 untuk memproduksi berbagai material. Polimer sintetik merupakan polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di alam. Polimer ini meliputi semua jenis plastik, serat, karet sintetik dan nilon. Beberapa contoh dari polimer alam disajikan pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Contoh Polimer Alam Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada Protein Asam amino Kondensasi Wol, sutera Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu Asam nukleat Nukleotida Kondensasi DNA, RNA Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Sumber : Michael Purba, 2000 Universitas Sumatera Utara Beberapa contoh polimer sintetik disajikan dalam Tabel 2.3 Tabel 2.3 Contoh Polimer Sintetik Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada Polietilena Etena Adisi Plastik PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa Polipropilena Propena Adisi Tali plastik, botol Teflon Tetrafluoroetilena Adisi Panci anti lengket Sumber : Michael Purba, 2000 2. Berdasarkan jenis monomer penyusunnya Berdasarkan monomer penyusunnya maka polimer dibedakan menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari monomer yang sejenis. Contohnya yaitu polyethylene, polypropylene, polystyrene, PVC, teflon, amilum, selulosa dan sebagainya. Kopolimer terbentuk dari dua atau lebih monomer yang berbeda jenisnya. Contoh polimer ini yaitu dakron. 3. Berdasarkan pengaruh panas terhadap sifat fisik Dibedakan menjadi dua yaitu polimer thermosetting dan polimer thermoplastic. Polimer thermosetting bila dipanaskan akan mengeras dan bila dipanaskan lagi akan rusak, sehingga tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh : phenol formaldehyde . Sedangkan polimer thermoplastic, apabila dipanaskan akan meleleh dan setelah didinginkan akan mengeras dan dapat kembali ke bentuknya semula. Contoh : polyethylene dan poly vinyl chloride. 4. Berdasarkan struktur Berdasarkan strukturnya, maka dibedakan atas polimer yang berstruktur tiga dimensi dan polimer yang berstruktur linear. Polimer yang berstruktur tiga dimensi memiliki susunan rantai yang saling mengikat membentuk struktur tiga dimensi dan biasanya bersifat therosetting. Contoh : phenol formaldehyde. Sedangkan polimer yang berstruktur linear memiliki susunan rantai yang berbentuk lurus linear dan biasanya bersifat thermopalstic. Contoh : polyethylene dan poly vinyl chloride. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Pemanfaatan Polimer