Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge Lumpur Aktif

Volume limbah = 0,379375 + 0,00476 m 3 jam ×1 hari × 24 jamhari = 9,21936 m 3 Bak terisi 90 maka volume bak = 9 , 9,21936 = 10,24373 m 3 Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: panjang bak p = 2 × lebar bak l dan tinggi bak t = lebar bak l Volume bak V = p × l × t 9,06241 m 3 = 2l × l × l l = 1,65477 m Jadi, panjang bak p = 3,44751 m lebar bak l = 1,72376 m tinggi bak t = 1,72376 m luas bak A = 5,94268 m 2 tinggi air = 0,9 1,72376 = 1,55138 m

7.6.4 Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge Lumpur Aktif

Proses lumpur aktif merupakan proses aerobik di mana flok biologis lumpur yang mengandung biologis tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung O 2 . Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran. Flok biologis ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi. Data: Laju volumetrik Q = 0,379375 m 3 jam = 2405,26785 galhari Karakteristik limbah untuk pabrik LLDPE MecCalf, 2003 adalah : - BOD 5 S o = 350 mgL - Mixed Liquor Suspended Solid = 400 mgL - Mixed Liquor Volatile Suspended Solid X = 315 mgL Menurut Metcalf, 1991, untuk activated sludge diperoleh data sebagai berikut : - Efisiensi E = 95 - Koefisien cell yield Y = 0,8 mg VSSmg BOD 5 - Koefisien endogenous decay K d = 0,025 hari -1 Direncanakan : Waktu tinggal sel θ c = 10 hari Universitas Sumatera Utara 1. Penentuan BOD Effluent S 100 S S S E o o × − = Metcalf, 1991 17,5mgL 100 350 . 95 350 100 E.S S S o o = − = − = Batas maksimum BOD Effluent S = 17,5 mgL dapat diterima, dimana batas maksimum BOD 5 menurut baku mutu limbah cair bagi kawasan industri sesuai dengan Kep.No.3Menlh011998 , adalah 50 mgL 2. Penentuan Volume aerator Vr . θ k X1 S .Q.YS θ Vr c d o c + − = Metcalf, 1991 10 0,025 mgL1 315 mgL 17,5 0,8315 galhari ,26785 hari2405 10 × + − = = 16.248,921 gal = 61,50933 m 3 3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi AR Menurut Metcalf, 1991 diperoleh data sebagai berikut : - Direncanakan tinggi cairan dalam aerator = 3 m - Perbandingan lebar dan tinggi cairan = 3 : 1 - lebar kolam aerator = 3 × 3 m = 9 m - Faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air V = p × l × t 61,50933 m 3 = p × 9 × 3 p = 2,27812 m Jadi, ukuran aerator : Panjang p = 2,27812 m Lebar l = 9 m Tinggi t = 3 + 0,5 m = 3,5 m Universitas Sumatera Utara 4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi Qr Tangki aerasi Tangki sedimentasi Q Q + Q r X Q r X r Q w Q w X r Q e X e Bak Penampung dan Pengendapan Q e = Q = 2405,26785 galhari X e = 0,001 X = 0,001 × 315 mgL = 0,315 mgL X r = 0,999 X = 0,999 × 315 mgL = 314,685 mgL P x = Q w × X r Metcalf, 1991 P x = Y obs .Q.S o – S Metcalf, 1991 c d obs θ k 1 Y Y + = Metcalf, 1991 0,025.1 1 0,8 Y obs + = = 0,64 P x = 0,64 2405,26785 galhari 315 – 17,5 mgL = 457.963 gal mgL hari Neraca massa pada tangki sedimentasi Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar 0 = Q + Q r X – Q e X e – Q w X r 0 = QX + Q r X – Q0,001X - P x 315 457.963 1 01 3150,0 2405,26785 X P 1 QX0,001 Q x r + − = + − = = 949,01179 galhari = 3,59243 m 3 hari 5. Penentuan Waktu Tinggal di Aerator θ 2405,26785 16248,921 Q Vr θ = = = 6,75556 hari 6. Sludge Retention Time SRT 3 405150,13 14375,075 Q Vr S w = = RT = 11,16529 hari 7. Penentuan Daya yang Dibutuhkan Tipe aerator yang digunakan adalah surface aerator. Kedalaman cairan = 3 m dan lebar kolom aerator = 9 m dari Tabel 10-11, Metcalf, 1991 diperoleh daya aerator sebesar 10 hp. Universitas Sumatera Utara

7.6.5 Tangki Sedimentasi TS