Macam-macam Proses Pembuatan Polyethylene Perbandingan Proses Pembuatan Polyethylene

katalis dan kemungkinan terbentuknya oligomer. Oligomer adalah rangkaian beberapa molekul bukan polimer, misalnya dimer, trimer, tetramer dan lain-lain. Penggunaan katalis sangat berpengaruh pada faktor ekonomis dari teknologi polimerisasi. Reaksi polimerisasi adisi memerlukan adanya senyawa pemicu, yaitu senyawa yang dapat memberikan muatan atau elektron bebas pada ikatan rangkap ethylene. Tanpa katalis reaksi polimerisasi dapat berlangsung pada suhu tinggi ± 350 o C-500 o C dengan tekanan 2.5-10 atm. Hal ini karena energi aktivasi cukup tinggi yaitu sekitar 35-43.5 kkalmol. Adanya katalis akan mempercepat jalannya reaksi yaitu dengan mengurangi energi aktivasi yang diperlukan. Secara ringkas faktor penentu dari keberhasilan proses polimerisasi adalah tipe katalis yang digunakan. Katalis ini harus memilki keaktifan yang tinggi namun mudah dikendalikan. Katalis yang saat ini banyak digunakan adalah katalis organo metalic seperti TiCl 4 . Proses dasar polimerisasi ethylenen yang mula-mula dipatenkan adalah proses yangdigunakan oleh perusahaan Imperial College Industri ICI pada tahun 1936. Proses ini menghasilkan polyethylene jenis LLDPE dengan kondisi pada tekanan tinggi. Namun pada tahun 1954 muncul cara lain untuk reaksi polimerisasi ethylene dengan proses Ziegler yang menggunakan katalis alumunium alkyl TiCl 4 . Dengan proses tersebut polyethylene dapat diproduksi pada tekanan dan suhu yang rendah.

2.3.1.1 Macam-macam Proses Pembuatan Polyethylene

Ada beberapa macam proses pembuatan produk polyethylene, diantaranya: A. High Presure Process Dalam proses high pressure ini dapat digunakan 2 jenis reaktor yaitu autoclave reaktor atau tubular reaktor jacketted tube yang mempunyai kondisi operasi yang berbeda seperti : • Autoclave reaktor - Tekanan operasinya antara 150-200 Mpa typical - Waktu tinggal 30-60 detik typical Universitas Sumatera Utara • Tubular Reaktor - Tekanan operasi yang digunakan antara 200-250 Mpa typical - Temperatur reaksinya tergantung dari jenis inisiator oksigen maka temperatur reaksinya 1900 o C dan jika menggunakan inisiator peroxycarbonate maka temperatur reaksinya menjadi 1400 o C. B. Suspension Slurry Process Dalam proses ini polyethylene disuspensikan dalam diluent hidrocarbon untuk mempermudah proses. Ada 2 macam proses dalam suspension slurry proses, yaitu autoclave process dan loop reaktor process. • Autoclave Process - Tekanan operasinya 0.5-1 Mpa typical - Temperatur reaksinya antara 80-900 o C typical - Diluent yang digunakan adalah hexane - Katalis yang digunakan dicampur dengan alkyl alumunium • Loop Reactor Process - Tekanan operasinya 3-4 Mpa typical - Temperatur reaksinya 1000 o C typical - Diluent yang digunakan adalah isobutene - Jika menggunakan Philip type maka katalisnya adalah campuran Ti dan Alkyl alumunium C. Gas Phase Process Union Carbide banyak menggunakan proses ini dengan menggunakan reaktor fluidized bed. Disebut gas phase process karena hampir semua bahan baku disuplai dalam bentuk gas. - Tekanan operasi yang digunakan antara 0.7-2 Mpa typical - Temperatur reaksinya antara 80-100 o C typical - Poison catalyst : CO 2 , CO, H 2 O Universitas Sumatera Utara

2.3.1.2 Perbandingan Proses Pembuatan Polyethylene

Tabel 2.4 Perbandinganproses pembuatan polyethylene Faktor Teknis Gas Phase Unipol Slurry Phase Philip Slurry Phase SDK Liquid Phase Dupont Proes tekanan Tinggi ICI Tekanan Operasi 300 psig 400psig 43.5 kgcm 2 15000-18000 psig 20.000- 30.000 Temperatur Operasi o C 80-100 90-110 80-90 220-260 200-300 Jenis Reaktor Fluidized Bed Loop reactor, Autoclave reactor Vertical Jacketed, loop reactor Stirred reactor Autoclave reactor, Turbular reactor Waktu Tinggal 1-5 jam 1.5 jam 2-5 menit 30 dtk-2 mnt Diluent Isobutane, hexane Isobutane, hexane Cyclohexana Butene-1 C4C2 molar 0.01-0.4 0.01-0.3 0.01-0.3 0.01-0.3 0.01-0.3 Tipe Polyethylene LLDPE,HDPE HDPE HDPE LDPE, HDPE, LLDPE LLDPE Dalam Pra-rancangan pembuatan Pabrik Linear Low Density Polyethylene LLDPE ini dipilih proses Gas Phase Unipol. Pemilihan proses dilakukan dengan memperhatikan : Pengoperasiannya mudah karena proses yang sederhanan dengan unggun terfluidisasi menyebabkan proses lebih stabil dan fleksibel Dengan menggunakan fase gas dan tidak adanya solvent, kemungkinan terjadinya aglomerasi lebih kecil Universitas Sumatera Utara Kebutuhan Utility Plant sedikit Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi Konversi reaksi yang diperoleh mencapai 98 sehingga secara ekonomis proses ini layak dibuat dalam skala pabrik

2.3.2 Klasifikasi Polyethylene