merupakan salah satu faktor yang menentukan dari seluruh kegiatan pemeliharaan tanaman untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal, pada akhirnya
memberikan produktivitas yang sesuai pada potensinya. Untuk mencapai sasaran produksitvitas yang sesuai dengan potensinya,
pemupukan dilakukan pada setiap tahapan mulai pre nursery, main nursery, tanaman ulang, tanaman baru menghasilkan TBM, tanaman menghasilkan TM
harus terlaksana dengan baik. Pelaksanaan pemupukan akan berjalan dengan baik apabila dikelola dengan tata cara yang baik oleh semua lapisan yang
bersangkutan. Pengawasan pemupukan ditujukan pada empat faktor yang menentukan
efektivitas dan efisiensi pemupukan yaitu dosis pupuk yang tepat, jenis pupuk yang sesuai, waktu pemupukan yang tepat waktu dan letak sebar pupuk yang
diberikan.
4.5.1 Jenis Pupuk dan Dosis Pupuk
Jenis dan dosis pupuk pemupukan tercantum secara lengkap dalam rekomendasi pemupukan pada tahun 2004, pupuk yang digunakan adalah Urea,
Rock Phosphate RP, Muriate of Potash MoP, KieseriteDolomite dan HGF- Borat.
Dolomite digunakan sebagai sumber unsur Mg pada tanaman umur 15 tahun, sedangkan Kieserite khusus untuk tanaman 15 tahun. Untuk kebuthan
unsur Nitrogen N maka pada umumnya digunakan Urea atau Zeiziber of Amonia ZA, dimana diberikan pada tanaman 8 tahun. Pupuk ditabur merata
dalam piringan mulai dari radius 0,5 meter dari pohon sampai ke pinggir piringan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan pada tanaman yang berumur 8 tahun, pupuk ditabur mulai 1 meter dari pohon sampai ke pinggir piringan.
Untuk kebutuhan unsur hara Phosphate P maka digunakan RP, CIRP, TSP atau SP 36 dimana tanaman penutup berupa kacangan, pupuk RP ditebar
merata dalam gawangan mulai dari pinggir piringan sedangkan untuk tanaman yang tidak berpenutup memakai pupuk TSP, SP36 ditebar merata melingkar di
dalam piringan, mulai dari pinggir piringan ke arah kelapa sawit. Untuk kebutuhan unsur Kalium K maka pada umumnya digunakan
pupuk MoP yang ditabur sekeliling pohon dalam piringan mulai 1 meter dari pohon sampai 2,75 meter atau 50-70 Cm dari luar piringan pada tanaman yang
lebih tua dari 8 tahuun dapat diperluas sampai 3 meter pangkal pohon. Sedangkan unuk kebutuhan unsur Boron B maka pada umumnya
digunakan HGK-Borat, yang mana jika dosis berpohon kurang dari 50 grampohon ditabur diketiak pelepah. Sedangkan jika dosis lebih dari 50 gram,
pupuk ditabur disekeliling pohon merata dekat pohon. Tabel 4.6 Jumlah Pupuk
PT. Perkebunan III Persero Medan 2005-2009 Tahun
Triwulan Pupuk Ton
2005 I
13453.54785 II
16443.22513 III
15662.471 IV
12814.749 2006
I 10467.81585
II 12793.99715
Universitas Sumatera Utara
III 11571.38125
IV 9467.49375
2007 I
12528.6237 II
15312.7623 III
15925.6383 IV
13030.0677 2008
I 13238.16435
II 16179.97865
III 15397.8121
IV 13858.13089
2009 I
16056.6039 II
19624.7381 III
14218.1985 IV
11633.0715 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan
4.6 Hasil Produksi