Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Pembahasan

Karsinoma kolorektal merupakan salah satu keganasan yang banyak menyebabkan kematian di Indonesia maupun di dunia. Usia dan perbedaan letak tumor juga merupakan faktor risiko terjadinya KKR. Menurut penelitian sebelumnya, patomekanisme genetik dapat menyebabkan kanker kolorektal dimana terjadi mutasi DNA sel penyusun dinding kolon yang terakumulasi sejalan dengan bertambahnya umur. Selain itu juga terjadi penurunan fungsi sistem kekebalan dan bertambahnya asupan agen-agen karsinogenik. Telah didapatkan daripada hasil analisa deskriptif berdasarkan jenis kelamin pasien KKR di RSUP Haji Adam Malik selama 3 tahun yaitu dari tahun 2013-2015, pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak terdiagnosa kanker kolorektal dibanding jenis kelamin perempuan yaitu 56,0 dan 44,0. Sesuai dengan penilitian sebelumnya oleh Nikson Sitorus yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, tahun 2010, bahwa laki-laki lebih banyak didiagnosa terkena kanker KKR yaitu 55,7 dibanding perempuan yaitu 44,3. Dari literatur America Cancer Society , tahun 2012, menyatakan insiden dan tingkat kematian kanker KKR pada laki-laki lebih tinggi sekitar 30 hingga 40 dibanding perempuan. Namun ada penelitian lain oleh Anis Kurahmawati, yang dilakukan peniltian di RSUP Dr. Kariadi Semarang, tahun 2012, mendapatkan pasien KKR lebih banyak terjadi pada laki-laki berbanding perempuan yaitu 76,7 : 23,3 Dan dikukuhkan dengan penilitian oleh Emilia et al , yang dilakukan di Rumah Sakit Immanuel Bandung, tahun 2008, bahwa angka kejadian kanker KKR lebih banyak terjadi pada perempuan yaitu 57,1 dibanding laki-laki yaitu 42,9. Hal ini mungkin disebabkan karena faktor umur, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, diet tinggi lemak dan rendah serat, atau makan makanan yang diawetkan dan pewarna sintetik. Untuk hasil analisis kelompok usia pada pasien KKR, dari analisa deskriptif dapat dilihat bahwa frekuensinya meningkat sejalan dengan Universitas Sumatera Utara pertambahan usia yakni ditemukan 24,0 kasus dengan usia dibawah 39 tahun dan 14,7 di antara 40 hingga 49 tahun, dan terjadi peningkatan signifikan pada usia 50 hingga 59 tahun yaitu 22,7 dan dengan usia 60 tahun ke atas yakni 38,7. Hasil ini sesuai dengan apa yang pernah di ungkapkan oleh penulis Buku Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5, Murdani Abdullah, dinyatakan bahwa kejadian KKR meningkat tajam setelah usia 50 tahun. Penelitian sebelumnya oleh Mochamad Aleq Sander tahun 2009, yang dilakukan di RSUP Hasan Sadikin Bandung, dengan kejadian kanker KKR pada usia di bawah 40 tahun adalah 19 43,4 manakala usia 55 tahun dan adalah 61 37,4. Penelitian itu turut didukung oleh Emilia et al tahun 2008, mendapatkan pasien KKR dengan kelompok usia antara 61 hingga 70 tahun memiliki kelompok usia tertinggi yaitu sebanyak 23,8. Lebih kuat lagi dinyatakan oleh peneliti lain yaitu dari American Cancer Society tahun 2012, menyatakan terjadi peningkatan insiden KKR pada usia 50 tahun dan ke atas. Penelitian yang dilakukan oleh Anis Kurahmawati pada tahun 2012, mendapatkan kelompok usia paling banyak pada kelompok kasus adalah 60 tahun yakni 43,3 dan untuk kelompok kontrol adalah kelompok usia 50-59 tahun yakni 38,5. Sedangkan analisa deskriptif untuk letak tumor pada pasien KKR, dapat dilihat ada persamaan dan ada berbedaan di lokasi-lokasi kolorektal manusia. Hasil yang didapatkan, adalah lebih sering kejadian kanker di bagian belahan kiri kolorektal manusia, dengan nilai tertinggi sebanyak 89,3. Manakala dari hasil yang didapatkan sangat sedikit terjadinya kanker KKR di belahan kanan kolon manusia dengan dimana hasil yang didapatkan adalah 10,7. Sesuai dengan literatur dari American Cancer Society menyatakan bahwa tumor lebih banyak di jumpai pada bagian distal kiri kolorektal berbanding di bagian proksimal kanan kolorektal. Dan dari penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Indonesia oleh Mochamad Aleq Sander, Nikson Sitorus, Emelia et al serta peneliti lain mendapatkan letak tumor pada pasien kanker KKR banyak di screening di daerah rektum yaitu bagian kiri kolorektal. Universitas Sumatera Utara Walaupun secara analitik menggunakan uji Fisher’s Exact Test uji Chi Square tidak ada menunjukkan hubungan bermakna secara statistik p=0,369. Malah menggunakan uji korelasi da uji regresi masih tidak menunjukkan adanya hubungan antara usia dan letak tumor yaitu R=0,076 dan p=0,478. Hasil ini sesuai dengan penelitian di Semarang oleh Anis Kurahmawati bahwa tiada hubungan yang bermakna antara usia dan letak tumor yaitu p0,05. Penelitian di Amerika dan Bandung menyatakan bahwa usia dan letak tumor pada pasien kanker kolorektal tinggi di usia atas 50 tahun dan letak tumor tertinggi di bagian kiri kolorektal. Dari hasil penelitian terbukti bahawa usia dan letak tumor tidak mempunyai hubungan terhadap terjadinya kanker kolorektal. Sebenarnya masih banyak faktor resiko penyebab terjadinya KKR, di antaranya merupakan faktor genetik riwayat keluarga terkena kanker KKR,riwayat kesehatan, aktivitas fisik, obesitas, diet, merokok, alkohol, riwayat obat, jenis kelamin, dan sukuras. Namun karena ketidaklengkapan dan keterbatasan data di dalam rekam medis penderita, analisis yang dilakukan masih tidak komprehensif dan memerlukan penelitian selanjutnya yang lebih menyeluruh. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Antara Usia dan Letak Tumor pada Pasien Kanker Kolorektal di RSUP Haji Adam Malik Periode 2013- 2015” dapat dibuat beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Penderita kanker kolorektal paling banyak pada usia 60 tahun dan ke atas, yaitu sebanyak 38,7 . 2. Kanker kolorektal lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibanding perempuan, yaitu sebanyak 56,0. 3. Letak tumor paling banyak adalah di bagian kiri kolorektal yaitu sebanyak 89,3. 4. Tiada hubungan bermakna antara usia dan letak tumor dengan uji Fisher’s Exact Test yaitu p=0,369. Dan uji korelasi dan uji regresi masing-masing R=0,076 dan p=0,478.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalankan, dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Antara saran yang dapat diberikan ialah: 1. Perlu upaya pemberian informasi yang jelas dan mudah di mengerti pada penderita kanker kolorektal mengenai faktor risiko terjadinya penyakit kanker kolorektal serta gejala-gejala awal penyakit kanker kolorektal Universitas Sumatera Utara