untuk secara efektif menggali dan menggerakkan sumber-sumber daya manusia agar berhasil menanggulangi kebutuhan-kebutuhan social yang ditimbulkan oleh
perubahan.
2.5.1 Tujuan dan Fungsi Kesejahteraan Sosial
Fahrudin 2012 menyebutkan dua tujuan Kesejahteraan sosial yaitu: 1.
Untuk mencapai kehidupan sejahtera dalam arti tercapainya standar kehidupan pokok seperti sandang, perumahan, pangan, kesehatan dan relasi-relasi yang
harmonis dengam lingkungannya. 2.
Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat di lingkungannya, misalnya dengan menggali sumber-sumber, meningkatkan,
dan mngembangkan taraf hidup yang memuaskan. Dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,
penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan untuk : a.
Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup. b.
Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial.
c. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab social dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan.
d. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian.
Universitas Sumatera Utara
e. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial secara
melembaga dan
berkelanjutan dan f.
Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Sedangkan fungsinya Kesejahteraan sosial mempunyai lima fungsi pokok
yaitu: a.
Perbaikan secara progresif dari pada kondisi-kondisi kehidupan orang. b.
Pengembangan sumber daya. c.
Berorientasi orang terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri. d.
Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk tujuan-tujuan pembangunan.
e. Penyediaan struktur-struktur institusional untuk berfungsinya pelayanan-
pelayanan yang terorganisir lainnya Adi, 2007.
2.5.2 Sasaran Kesejahteraan Sosial Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini ditujukan kepada: perseorangan, keluarga, kelompok, danatau masyarakat. Sedangkan yang menjadi prioritas
utama adalah mereka yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial: kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan
sosial, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, danatau korban tindak kekerasan, eksplitasi dan diskriminasi Fahrudin, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kemiskinan