Struktur Organisasi Manajemen dan Sistem Operasional

berhasil mengembangkan usaha koperasi dengan menambah unit usaha lain yaitu Cafe dan Cofy Center.

G. Struktur Organisasi

Struktur organisasi kopontren USP Darul Muttaqien terdiri dari: ketua umum yang bertugas membuat kebijakan yang sifatnya mengkoordinasikan semua kerja pimpinan unit-unit usaha. Kemudian manajer atau koordinator yang bertugas memimpin operasional harian USP, bekerjasama dengan pihak luar dalam pengembangan usaha USP, mengawasi hasil kerja keuangan Akuntan dan Teller, membuat laporan keuangan USP yang akan dipertanggungjawabkan kepada ketua umum. Selanjutnya Akuntan dan Teller bertugas dan bertanggung jawab terhadap pencatatan, penerimaan dan pengeluaran keuangan. Sebagai organisasi yang berwatak sosial, maka pada struktur organisasinya terdapat badan pengawas yang bertugas mengarahkan, memeriksa, dan mengawasi kegiatan koperasi guna menjamin bahwa koperasi telah beroperasi sesuai dengan ketentuan dan tidak menyimpang dari aturan ADART koperasi yang telah dibuat sesuai dengan kesepakatan. Selain itu terdapat anggota, yang selain menjadi anggota koperasi juga sebagai pemilik koperasi dan struktur organisasi yang ada di koperasi harus patuh pada keputusan Rapat Anggota Tahunan RAT. Struktur organisasi lengkap terlampir.

H. Manajemen dan Sistem Operasional

1. Manajemen Kopontren USP Darul Muttaqien Bogor Manajemen sebagai proses khas yang menggerakan organisasi merupakan hal yang penting, karena tanpa manajemen efektif tak akan ada usaha yang akan berhasil cukup lama. Manajemen memberikan efektivitas pada usaha manusia. Istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi dengan cara sebaik mungkin. Karena dalam pengertian “organisasi” selalu terkandung sekelompok lebih dari 2 orang manusia maka manajemenpun biasanya digunakan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia, walaupun manajemen itu dapat pula diterapkan terhadap usaha-usaha secara individu. Berdasarkan buku terbitan International Labour Organization ILO yang berjudul Cooperative Management and Administration, cenderung untuk melihat manajemen koperasi dari segi administrasi dan pembahasan koperasi mengarah ke bidang masalah-masalah ilmu administrasi dan birokrasi. 21 Maka penjelasan tentang manajemen Kopontren USP Darul Muttaqien Bogor akan berbicara tentang organisasi dan administrasi. 21 Pandji Anoraga, Manajemen Koperasi, Teori dan Praktek, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995, cet. Ke-1, h.79 a. Kopontren USP Darul Muttaqien merupakan milik bersama warga pondok pesantren Darul Muttaqien dan masyarakat sekitar, terutama yang telah menjadi anggotanya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. b. Hubungan kerja: 1 Hubungan vertikal a Dengan Muspika Kecamatan Parung b Dengan kantor koperasi kabupaten Bogor c Dengan Dekopinda kabupaten Bogor 2 Hubungan horizontal a Dengan koperasi-koperasi primer b Dengan instansi pemerintah atau swasta terkait c. Alat perlengkapan organisasi: 1 Rapat anggota 2 Pengurus 3 Badan pengawas d. Permodalan Kopontren USP Darul Muttaqien didapat dari simpanan anggota yang terdiri dari: simpanan wajib dan simpanan manasuka, serta modal penyertaan dari perorangan dan institusi pemerintah. 2. Sistem Operasional Kopontren USP Darul Muttaqien a. Sumber permodalan koperasi Menurut UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 dinyatakan bahwa “Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman”. Modal sendiri terdiri dari: 1 Simpanan pokok; Simpanan ini harus dibayar masing-masing anggota, ketika masuk menjadi anggota sebesar Rp.50.000,- dan tidak dapat diminta kembali selama anggota tersebut belum berhenti sebagai anggota koperasi. 2 Simpanan wajib; simpanan ini harus dibayar oleh para anggota sejumlah Rp.20.000,- 3 Dana cadangan; yaitu dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal dan menutup kerugian koperasi bia diperlukan. Modal pinjamandiperoleh dari: 1 Pinjaman dari pemerintah melalui program P2KER sebesar 15.000.000,- pada tahun 1997 2 Pinjaman dari Bank Syari’ah sebesar Rp.50.000.000,- pada tahun 2000. b. Aktivitas simpan pinjam Jenis pinjaman yang diberikan oleh koperasi hanya terbatas pada pinjaman produktif, yang dimaksudkan untuk pengembangan usaha mereka melalui pemberian tambahan modal sesuai dengan tingkat kebutuhan usaha mereka. Jumlah pinjaman yang bisa mereka terima antara Rp.100.000,- sampai batas maksimal pinjaman adalah sejumlah 4 kali penghasilan pendapatan mereka perbulan. Adapun sistem pembayarannya diangsur perbulan dengan jasa pinjaman yang tetap sebesar 3. Praktek simpan pinjam kopontren USP yaitu memberikan layanan kredit. Layanan kredit diberikan kepada anggota yang sudah menjadi anggota dengan syarat sebagai berikut: 1 telah menjadi anggota minimal 5 bulan dan aktif menabung minimal 3 bulan 2 mengisi formulir pinjaman yang telah disediakan pihak koperasi disertai dengan materai sebagai jaminan dari anggota yang dipegang oleh koperasi 3 memenuhi kewajiban sebagai anggota, antara lain: a mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan- keputusan rapat anggota. b membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh rapat anggota. c berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. d mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan. 3. Sisa Hasil Usaha dan Pembagiannya Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa USP ini merupakan bagian dari unit usaha kopontren Darul Muttaqien, maka untuk pembagian SHU dilaksanakan oleh kopontren yang didapat dari persentase pendapatan tiap-tiap unit usaha. USP harus menyetor sebesar 35 dari pendapatannya kepada koperasi. 22 Adapun perincian persentase pendapatan USP adalah sebagai berikut: a. 25 untuk pemupukan modal USP b.15 untuk dibagikan kepada anggota yang sebanding dengan nilai bertransaksi dengan USP c. 25 untuk membiayai usaha lain yang menunjang USP. d. 35 untuk diserahkan kepada kopontren. 22 Kopontren Darul Muttaqqien, Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus tahun buku 2007 Bogor, 2007,h.16 Sedangkan mekanisme pembagian SHU kopontren Darul Muttaqien setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan koperasi, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut: a. Cadangan modal : 30 b. Anggota : 40 c. Pendidikan : 5 d. Pengurus : 15 e. Sosial : 2,5 f. Pembangunan daerah kerja : 2,5

D. Fungsi Sosial dan Ekonomi