mengandalkan banyak atau sedikitnya klaim yang dibayar. Sebab keuntungan perusahaan asuransi sangat dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya klaim
yang dibayarkannya.
12
5. Riba
Dalam hal riba, semua asuransi konvensional menginvestasikan dananya dengan bunga, yang berarti selalu melibatkan diri dalam riba. Hal
demikian juga dilakukan saat perhitungan kepada peserta, dilakukan dengan menghitung keuntungan di depan. Investasi asuransi konvensional mengacu
pada peraturan pemerintah yaitu investasi wajib dilakukan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan serta memiliki likuiditas yang sesuai dengan
kewajiban yang harus dipenuhi. Begitu pula dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424KMK.62003 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Semua jenis investasi yang diatur dalam peraturan pemerintah dan KMK dilakukan berdasarkan sistem bunga.
Asuransi syariah menyimpan dananya di bank yang berdasarkan syariat Islam dengan sistem mudharabah. Untuk berbagai bentuk investasi
lainnya didasarkan atas petunjuk Dewan Pengawas Syariah.
6. Dana Hangus
Ketidakadilan yang terjadi pada asuransi konvensional ketika seorang peserta karena suatu sebab tertentu terpaksa mengundurkan diri sebelum masa
12
Hendry Risjawan, Bedanya Asuransi Syariah dengan Konvensional, Selasa, 06-03-2007 18:10:30, http:www.wikimu.comNewsDisplayNews
reversing period . Sementara ia telah beberapa kali membayar premi atau telah
membayar sejumlah uang premi. Karena kondisi tersebut maka dana yang telah dibayarkan tersebut menjadi hangus. Demikian juga pada asuransi non-
saving atau asuransi kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim,
maka premi yang dibayarkan akan hangus dan menjadi milik perusahaan. Kebijakan dana hangus yang diterapkan oleh asuransi konvensional
akan menimbulkan ketidakadilan dan merugikan peserta asuransi terutama bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan karena suatu hal. Di satu sisi
peserta tidak punya dana untuk melanjutkan, sedangkan jika ia tidak melanjutkan dana yang sudah masuk akan hangus. Kondisi ini mengakibatkan
posisi yang dizalimi. Prinsip muamalah melarang kita saling menzalimi, laa dharaa wala dhirara
tidak ada yang merugikan dan dirugikan. Asuransi syariah dalam mekanismenya tidak mengenal dana hangus,
karena nilai tunai telah diberlakukan sejak awal peserta masuk asuransi. Bagi peserta yang baru masuk karena satu dan lain hal mengundurkan diri maka
danapremi yang sebelumnya dimasukkan dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil dana yang diniatkan sebagai dana tabarru dana kebajikan.
Hal yang sama berlaku pula pada asuransi kerugian. Jika selama dan selesai masa kontrak tidak terjadi klaim, maka asuransi syariah akan membagikan
sebagian danapremi tersebut dengan pola bagi hasil 60:40 atau 70:30 sesuai kesepakatan si awal perjanjian akad. Jadi premi yang dibayarkan pada awal
tahun masih dapat dikembalikan sebagian ke peserta tidak hangus. Jumlahnya sangat tergantung dari hasil investasinya.
Itulah beberapa hal yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi konvensional
Dari sudut pandang ekonomi, asuransi adalah mengurangi ketidakpastian dengan pengalihan dan penggabungan penghimpunan dana dari pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan yang sama. Tujuan dari sudut pandang ekonomi, adalah mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seorang atau
perusahaan asuransi dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan. Dari sudut pandang hukum, asuransi adalah usaha pengalihan resiko melalui pembayaran
premi oleh tertanggung kepada penanggung melalui suatu kontrak ganti rugi. Tujuan dari sudut pandang hukum adalah memindahkan resiko yang dihadapi oleh suatu
objek atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain. Dari sisi perusahaan, asuransi adalah upaya membagi resiko dengan pengalihan
perorangan atau perusahaan kepada lembaga jasa keuangan yang mengkhususkan diri dalam pengelolaan resiko. Tujuan dari sisi perusahaan adalah membagi resiko yang
dihadapi kepada semua peserta program asuransi. Dari sisi sosial asuransi adalah upaya menanggung suatu resiko secara bersama oleh anggota suatu kelompok
anggota masyarakat melalui iuran guna membayar kerugian yang diterima oleh salah seorang anggotanya yang mengalami musibah. Tujuan dari sudut pandang sosial
adalah menanggung kerugian secara bersama-sama semua peserta program asuransi.
Dari pengertian di atas terlihat dengan jelas bahwa terdapat empat pihak yang terlibat dalam asuransi, yaitu:
1. Pihak tertanggung insured yang berjanji akan membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau mengangsur; 2.
Pihak penanggung insurer yang berjanji akan memberikan proteksi tertanggung insured yang menerima proteksi;
3. Peristiwa accident yang tidak diduga atau tidak diketahui sebelumnya,
peristiwa yang memungkinkan terjadinya kerugian; 4.
Kepentingan interest, yang mungkin dapat mengalami kerugian yang di sebabkan oleh peristiwa yang terjadi.
Keempat pihak di atas merupakan unsur pokok dalam asuransi. Asuransi kerugian meliputi asuransi pengangkutan laut, asuransi pengangkutan darat, asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kebakaran dan sebagainya. Disebut sebagai asuransi kerugian karena dalam batas pengertian kerugian, penanggung hanya membayar ganti
rugi kepada tertanggung sesuai dengan kerugian yang diderita kepada tertanggung. Dengan kata lain investasi dapat disebut sebagai salah satu upaya untuk
menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya
di masa yang akan datang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana
pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa yang akan datang
13
. Berdasarkan hal di atas maka bentuk investasi dapat dibagi menjadi: 1.
Investasi langsung direct investment, yaitu investasi di mana investor bisa mendapatkan haknya secara langsung dalam sebuah sekuritas atau property.
Contoh investasi langsung adalah ketika investor membeli saham, obligasi, logam murni, atau real estate dalam rangka menjaga nilai investasi atau untuk
mendapatkan keuntungan. 2.
Investasi tidak langsung indirect investment, yaitu sebuah investasi yang disimpan dalam bentuk sebuah portfolio investasi dan kelompok sekuritas yang
dikeluarkan oleh beberapa perusahaan. Contoh investasi tidak langsung adalah reksadana mutual fund yang merupakan bentuk investasi yang portfolionya
terdiversifikasi ke berbagai instrument investasi yang ada. Investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan
perdagangan atau kegiatan usaha, di mana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun usaha jasa. Namun, investasi
keuangan menurut syariah harus terkait secara langsung dengan suatu aset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan manfaat, karena hanya atas manfaat
tersebut dapat dilakukan suatu bagi hasil. Dilihat dari sisi manfaatnya maka investasi yang ada di pasaran saat ini pada
umumnya menawarkan berbagai bentuk perlindungan antara lain:
13
Iwan P.Pontjowinoto, Prinsip Syari’ah di Pasar Modal Pandangan Praktisi, 2003, Modal Publications, Jakarta, hlm.45.
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan.
Artinya, bila memiliki polis asuransi, tertanggung akan terhindar dari kemungkinan timbul resiko kerugian di kemudian hari dan menjadi tenang
jiwanya karena objek yang diasuransikan ini diberikan jaminan oleh penanggung.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil the equitable assetment
of cost . Artinya, semakin besar kemungkinan terjadinya resiko kerugian
timbul, semakin besar pula premi pertanggungannya. 3.
Memberi kepastian. Artinya, merupakan manfaat utama asuransi karena pada dasarnya
asuransi berusaha untuk mengurangi konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan peril, yang sudah diperkirakan
sebelumnya sehingga biaya atau akibat financial dari kerugian tersebut menjadi pasti atau relatif pasti.
4. Sarana menabung.
Artinya, selama masa asuransi tidak terjadi klaim, uang yang diasuransikan dikembalikan, yang biasanya untuk jenis asuransi tertentu.
Contoh: asuransi jiwa, saat ini kita mengeluarkan uang sedangkan penggunaannya di kemudian hari.
5. Instrumen pengalihan dan penyebaran resiko.
Artinya, melalui asuransi, kemungkinan timbul resiko dapat dialihkan dan disebarkan kepada pihak penanggung.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha tertanggung.
Artinya, tertanggung yang akan berinvestasi pada suatu bidang usaha bila investasi usaha pertanggungan tersebut dapat ditutup oleh asuransi untuk
mengurangi resiko. 7.
Menjadikan hidup lebih tenang, terhindar dari stress Artinya, karena merasa bahwa segala resiko yang dapat diasuransikan
telah ada yang meng-cover, akan memberikan ketenangan dalam hidup dan hidup penuh semangat
8. Jaminan kredit
Artinya polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan kredit insurance server as a basis of credit
biasanya hanya untuk asuransi jiwa dan sangat selektif pada jenis kredit dan bank tertentu
9. Sebagai media perencanaan keuangan
a. Keunggulan pribadi
Perencanaan keuangan pribadi di sini dimaksudkan adalah lebih ditekankan pada pendekatan individual sesuai dengan siklus kehidupan
manusia sejak dilahirkan hingga meninggal kelak. Dalam kehidupan tidak semuanya dapat berjalan secara normal sehingga pada suatu
ketika akan menghadapi adanya ketidakpastian, seperti: berapa lama masa lajang, kapan akan menikah, bagaimana mempersiapkan masa
tua, bagaimana mempersiapkan masa pensiun dan jika meninggal kelak bagaimana dengan pembagian harta warisan, dan sebagainya.
b. Keuangan perusahaan.
Perencanaan keuangan perusahaan di sini dimaksudkan adalah lebih ditekankan pada antisipasi agar kelak aktivitas perusahaan tidak
terganggu bila menghadapi kemungkinan resiko yang berakibat rugi atau jatuhnya perusahaan serta memberikan kepastian dalam berusaha
dan mempermudah dalam perencanaan keuangan perusahaan.
B. Instrumen Investasi Syariah