Premi atau Kontribusi Strategi Fund Manager PT. Prudential Life Assurance dalam Mengelola Kontribusi Peserta

BAB IV MANAJEMEN INVESTASI UNIT LINK SYARIAH

PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

A. Premi atau Kontribusi

Dalam asuransi konvensional terdapat dua pihak saling terkait, yaitu penanggung dan tertanggung. Masing-masing di antaranya mempunyai kewajiban, penanggung mempunyai kewajiban membayarkan sejumlah uang pertanggungan kepada tertanggung atau ahli waris jikalau ada sesuatu resiko menimpa tertanggung. Sedangkan tertanggung mempunyai kewajiban membayarkan sejumlah uang secara berkala sampai akhir kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Sejumlah uang yang dibayarkan oleh tertanggung disebut juga dengan premi. Dalam Asuransi syariah kewajiban peserta disebut dengan kontribusi. Premi dalam asuransi konvensional dan kontribusi dalam asuransi syariah hampir memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merupakan kewajiban dari tertanggung atau peserta. Namun di sini jugalah letak perbedaan konsep asuransi konvensional dan asuransi syariah. Premi adalah sebuah kewajiban tertanggung untuk mendapatkan pertanggungan. Dengan kata lain tertanggung membeli pertanggung kepada penanggung atau perusahaan asuransi. Sedangkan kontribusi adalah kewajiban peserta sesama peserta untuk saling memberikan pertanggungan, dan perusahaan asuransi di sini hanya berfungsi sebagai pengelola. PT. Prudential Life Assurance sebagai pengelola kontribusi peserta membagi kontribusi menjadi 2 bagian. Pertama Kontribusi berkala dan yang kedua Kontribusi Top Up berkala. Besar kecilnya pertanggungan yang diinginkan oleh peserta tergantung kepada kontribusi berkala. Semakin besar pertanggungan semakin besar pula kontribusi berkalanya. Dan besar kecilnya nilai investasi yang di peroleh nasabah peserta tergantung kepada kontribusi Top Up berkala.

B. Strategi Fund Manager PT. Prudential Life Assurance dalam Mengelola Kontribusi Peserta

PT. Prudential Life Assurance saat ini mempunyai 3 jenis alokasi investasi unit link syariah. Jenis-jenis ini di tawarkan untuk para peserta dengan tujuan peserta bisa memilih tingkat keuntungan yang diperoleh dan memilih tingkat resiko investasi yang akan di tanggung. Diantaranya adalah Prulink Syariah Equity Fund SEF, Prulink Syariah Cash and Bond Fund SCBF dan Prulink Syariah Managed Fund SMF. 1. Prulink Syariah Equity Fund SEF SEF diluncurkan pada 5 September 2007, meskipun masih baru SEF memberikan hasil hasil investasi sebesar 25,7 sampai akhir Desember 2007, dalam waktu kurang dari empat bulan. Strategi alokasi aset yang diputuskan untuk aset yang di putuskan untuk SEF adalah mengalokasikan 91 dari total dana kelolaanya di saham-saham syariah. Sisanya 9 dari total dana kelolaan diinvestasikan di produk-produk pasar uang syariah. SEF juga mencatat pertumbuhan dana kelolaan yang cukup signifikan. Pada peluncurannya, total dana tercatat sebesar Rp 9,4 miliar dan pada per Juni 2008 total dana kelolaan tercatat sebesar Rp 650.74 miliar. Gambar 4.1 Syariah Equity Fund SEF Berdasarkan Jenis Aset Saham 91 Pasar Uang 9 sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 SEF menggunakan Jakarta Islamic Index sebagai patokan investasinya. Pada tahun 2007 yang lalu, Jakarta Islamic Index berhasil mencatat kenaikan sebesar 60 atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan yang mencatat kenaikan sebesar 52 di tahun 2007. Tujuan dana investasi ini adalah untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana pada saham-saham berkualitas yang sesuai dengan prinsip syariah, yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Gambar 4.2 Syariah Equity Fund SEF Berdasarkan Alokasi Industri Pertambangan 29 Lainnya 29 Industri Barang Konsumsi 17 Perdagangan Jasa Investasi 1 Infrastruktu Utilities Transport 15 Aneka Industri 9 sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 Berdasarkan jenis asetnya SEF dibagi ke dalam dua alokasi, 9 dari total dana kelolaan diinvestasikan ke pasar uang dan 91 dari total dana kelolaan diinvestasikan ke saham. Sedangkan Berdasarkan alokasi industrinya, dari total dana kelolaan 1 di alokasikan pada Perdaganganjasainvestasi, 25 pada infrastrukturTransport, 9 pada aneka industri, 17 industri barang konsumsi, 29 pertambangan dan 29 lainnya. SEF menfokuskan investasinya di sektor perminyakangas, pertambangan batu bara, sector konsumen serta sektor infrastruktur. Kenaikan harga minyak dunia tentu saja membawa berkah bagi saham-saham di sector pertambangan minyak dan gas. Tingkat bunga yang relative rendah di tahun 2007 sangat membantu pulihnya daya beli masyarakat. Di samping itu, peningkatan aktivitas investasi dan kegiatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah berdampak positif bagi penciptaan lapangan kerja baru yang pada akhirnya mendukung peningkatan daya beli masyarakat. Secara langsung, kondisi ini akan berdampak positif bagi saham-saham di sector infrastruktur. Menurut data terbaru kuartal II 2008 tepatnya Juni 2008, Jakarta Islamic Index JII melemah sebesar 3,77. Ini tak terlapas dari krisis Global yang terjadi sekarang ini, di mana perekonomian Indonesia sebagai negara berkembang juga masih dipengaruhi oleh ekonomi dunia. Menanggapi hal di atas, manajer investasi PT. Prudential Life Assurance akan terus mengamati perkembangan di sektor energi dan perkebunan resources and plantation yang sangat membantu kinerja SEF pada Kuartal II 2008, di tengah melemahnya harga minyak dunia. Selain itu Manajer investasi memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham Indonesia masih akan sangat bergantung dari pergerakan ekonomi dan bursa dunia. 2. Prulink Syariah Cash and Bond Fund SCBF SCBF diluncurkan pada tanggal 5 September 2007. SCBF memberikan hasil investasi sebesar 1,25 sejak tanggal peluncurannya. Strategi alokasi asset untuk SCBF adalah untuk menginvestasikan 72 dari total dana kelolaannya di obligasi-obligasi syariah. Sisanya, sebesar 28 dari total dana kelolaan akan diinvestasikan pada produk-produk pasar uang syariah. Gambar 4.3 Syariah Cash and Bond Fund SCBF Berdasarkan Jenis Aset Pasar Uang Syariah 72 Obligasi Syariah 28 sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 Tujuan dana investasi ini adalah dana investasi jangka menengah dan panjang bertujuan untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal melalui penempatan dana dalam mata uang Rupiah melalui instrument pendapatan tetap seperti obligasi syariah dan instrument pendapatan tetap syariah lainya seperti pasar modal serta produk-produk pasar uang syariah. Berdasarkan jenis asetnya SCBF dibagi ke dalam dua alokasi, 28 dari total dana kelolaan diinvestasikan ke obligasi syariah dan 72 dari total dana kelolaan diinvestasikan ke pasar uang. Sedangkan Berdasarkan alokasi industrinya, dari total dana kelolaan 1 di alokasikan pada perbankan syariah, 1 pada infrastrukturTransport, 9 pada aneka industri, 17 industri barang konsumsi, 29 pertambangan dan 29 lainnya. Gambar 4.4 Syariah Cash and Bond Fund SCBF Berdasarkan Alokasi Industri sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 Sejauh ini baru ada 20 obligasi syariah yang tersedia di pasar. Secara umum, manager investasi masih memiliki keyakinan positif terhadap pasar Sektor Lain Perbankan Syariah 100 obligasi syariah di Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi yang solid, terutama terkendalinya tingkat inflasi. 3. Prulink Syariah Managed Fund SMF Sama dengan jenis-jenis sebelumnya SMF diluncurkan pada tanggal 5 September 2007. SMF berhasil mencatat hasil investasi sebesar 13,76 sampai dengan akhir Desember 2007 atau kurang dari empat bulan. Strategi alokasi aset yang di tetapkan untuk SMF adalah 50 dari total dana kelolaan dialokasikan ke Syariah Equty Fund SEF dan 50 sisanya diinvestasikan di Syariah Cash and Bond Fund SCBF. SMF bertujuan untuk mendapatkan hasil investasi yang menengah dan tingkat resiko menengah pula. Karena SMF merupakan kombinasi dari SEF dan SCBF. Gambar 4.5 Syariah Managed Fund SMF Berdasarkan Jenis Aset SCBF 58 Kas 6 SEF 36 sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 Manajer investasi PT. Prudential Life Assurance masih memiliki proyeksi positif atas pasar saham dan obligasi di Indonesia. Proyeksi kondisi ekonomi dan kegiatan ekonomi domestik yang semakin kuat, peningkatan kegiatan investasi dan konstruksi menjadi dasar kuat untuk terjadinya penguatan di pasar modal. Gambar 4.6 Syariah Equty Fund SEF Berdasarkan Jenis Aset sumber: Buletin Prulink Quarter II 2008 Pada Kuartal II 2008 total dana Kelolaan SMF adalah Rp 32,09 miliar. Namun demikian, salah satu kendala bagi SCBF untuk bisa memberikan hasil yang optimal adalah terbatasnya jumlah pasokan obligasi syariah.

C. Strategi Pemilihan Saham yang akan Dibeli