Partisipasi membuat keputusan Iklim Komunikasi Organisasi Pada PT Tempo Inti Media

kepercayaan kepada bawahanya. Atasan yang memiliki rasa kepercayaan yang tinggi terhadap bawahanya tidak akan selalu mendikte apa yang harus dilakukan oleh anak buahnya. Atasan percaya bahwa anak buahnya memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas pekerjaan dengan sebaik mungkin. Rasa kepercayaan ini bukan berarti atasan melepas kontrol begitu saja, namun dilakukan secara demokratis yaitu gaya kepemimpinan dengan memberikan kesempatan kepada anggota bawahanya untuk mengembangkan kemampuanya dan melaksanakan cara yang dikehendaki para bawahanya namun atasan tetap memberikan arahan dan kontrol kepada bawahan. ”Ada sesuatu hal yang secara umum tapi tidak menjadi sebuah pola tapi sebagai sebuah roh bisa dikatakan, kepemimpinan di Tempo itu demokratis. Emm kepemimpinan itu sulit untuk distandarisasi dalam pola, karena macem-macem. Klo pada zaman Soeharto kan ada tut wuri handayani, emm ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa sama tut wuri handayani. Nah itu tergantung pada pimpinannya pertama dan tergantung pada organisasinya. Nah klo organisasi pada pemasaran saya lebih memilih tengah tengah ing madya mangun karsa ”. 8 Dari kutipan di atas ada penggalan kalimat ”ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani ”. Arti dari semboyan itu adalah: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan, di tengah atau diantara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, dan di depan, seorang pendidik harus memberikan teladan aataau contoh tindakan yang baik.

4. Keterbukaan

Selain kepercayaan pastinya harus dibarengi dengan keterbukaan. Keterbukaan antar karyawan dan juga dengan atasan akan meningkatkan rasa solidaritas yang tinggi. Keterbukaan adalah salah satu cara untuk meningkatkan 8 Wawancara pribadi dengan windalaksana, General Manager Sales Marketing, Jakarta, Rabu 22 September 2010, Pukul 10.00, PT Tempo Inti Media