sangat terlihat sekali dalam majlis taklim yang ia pimpin. Dalam melaksanakan pengajiannya yang dilakukan terhadap para jamaah ia mampu menyampaikan ajaran-
ajaran agama Islam. Mulai dari hal yang berkaitan dengan makhluk dan tuhan dan antara sesama makhluk. Setelah materi disampaikan, para jamaah diberikan kesempatan
untuk memahami labih dalam tentang materi yang telah disampaikan kemudian membuka pertanyaan apabila terdapat hal-hal yang belum dipahami.
B. Peran Muamalah
Muamalah dapat dlihat dari dua segi, pertama dari segi bahasa dan kedua dari segi istilah. Menurut bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalatan,
yang memiliki arti saling bertindak, saling berbuat, dan saling mengamalkan. Sedangakan menurut istilah, setidaknya ada dua macam pengertian muamalah,
yaitu pengertian muamalah dalam arti luas dan pengertian muamalah dalam arti sempit. Ada beberapa definisi yang menggambarkan tentang kedua pengertian tersebut
diantaranya: a.
Menghasilkan duniawi, supaya menjadi sebab suksesnya masalah ukhrowi. b.
Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya. Dari definisi yang luas, bahwa, muamalah adalah aturan Allah untuk mengatur
manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial, sedangakan pengertian muamalah secara sempit adalah aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta benda.
a. Melalui lembaga sosial kemasyarakatan
Adapun lembaga sosial kemasyarakatan yang dibentuk oleh KH. Hasaan Bisri bernama IKAMA ikatan keluarga Madura, dalam hal ini bukan berarti ia arogan
dengan mengatasnamakan daerah asal kelahirannya, tetapi lebih melihat kepada potensi masyarakat madura yang berada di Semper Timur mampu memberikan dorongan energi
yang positif dalam pembinaan muamalah masyarakat. Warga yang berasal dari Madura notabene memiliki jalinan dan hubungan yang
baik dengan sesama warganya, sehingga dapat menjadi acuan dan bahan referensi untuk menciptakan masyarakat yang kondusif dengan tingkat pergaulan dengan dasar
pemahaman nilai-nilai muamalah yang terdapat dalam Islam. Beliau mendirikan lembaga sosial kemasyarakatan ini tidak hanya untuk
kepentingan lembaga secara internal, melainkan lebih kepada hubungan eksternal demi kemaslahatan masyarakat Semper Timur. Dengan upaya-upaya yang bersifat sosial.
Misalnya dengan cara membangun sarana-sarana sosial, dan manyalurkan bantuan logistik berupa santunan dan lain sebagainya.
C. Peran Pembinaan Akhlak