merasa kurang dan bodoh akhirnya hijrah dari kampung halaman untuk pergi menuntut ilmu.
Surabaya menjadi tempat tujuan beliau untuk menimba ilmu ketingkat yang lebih tinggi, Fakultas Syariah IAIN Surabaya merupakan tempat pertama kali
beliau menuntut ilmu di perguruan tinggi, ia lulus sebagai sarjana muda pada tahun 1967. dari Surabaya kemudian beliau hijrah ke Jakarta guna mendapatkan gelar
sarjana lengkap, beliau melanjutkan studi pada Fakultas Syariah IAIN Jakarta, lulus tahun 1983.
Sifat yang haus akan ilmu pengetahuan dan sudah menjadi keyakinan yang tertanam dalam dirinya bahwa ilmu menjadi sangat penting dibandingkan dengan
harta dan lainnya, pada tahun 1988 beliau masuk Fakultas hukum Universitas Islam Asyafiiyah UIA lulus pada tahun 1993, agaknya beliau masih kurang puas dengan
pendidikan yang telah dirasakanya dan kemudian melanjutkan studi pasca sarjana Program Magister Ilmu Hukum S2 pada Universitas Muhammadiyah Jakarta
UMJ lulus pada tahun 1998, sebagai seorang tokoh dan sekaligus ayah bagi para anak-anaknya beliau lebih memilih untuk mewariskan ilmu dibandingkan harta.
Sebagaimana para nabi tidak mewariskan harta akan tetapi ilmu pengetahuan yang di wariskan sebagai bekal untuk kehidupan.
3. Kegiatan Dakwah
Sebagai hakim di perbagai pengadilan agama di Jakarta memberikannya banyak pengalaman dalam menjalani kehidupan. Khususnya ketika menghadapi
kasus-kasus yang berkenaan dengan permasalahan keluarga. Baik yang terkait dengan hak waris sampai kepada kasus perceraian.
33
Sebagai mantan hakim sekaligus sebagai dai yang memiliki banyak tanggung jawab baik terhadap umat dan terlebih kepada allah SWT. Beliau selalu
berusaha membina dan mengajarkan kepada para masyarakat Semper Timur pada khususnya dengan sabar dan istiqomah. Kegiatan sehari-hari Hasan Bisri setelah
pensiun sebagai pegawai negri sipil ia lebih mengkonsentrasikan dirinya untuk berdakawah kepada masyarakat.
Hasan bisri banyak mengisi pengajian di Masjid dan Majlis Ta’lim yang terdapat di kelurahan Semper sebagai media untuk dapat memberikan pengajaran
dan pembinaan terhadap masyarakat dengan ilmu dan pengetahuan keagamaan yang dimilikinya dengan melihat potensi yang ada dalam masyarakat. Dari berbagai
kegiatan yang beliau lakukan diantaranya adalah: a.
Guru Agama di Surabaya dari tahun 1962sd 1969 b.
Pegawai direktorat Badan Peradilan Agama, Departemen Agama RI 1970 sd 1986
c. Mantan Hakim pada Peradilan Agama Jakarta Timur dan Jakarta Selatan
1998 sd 1999 d.
Dosen di Fakultas Hukum UIA 1998 sd 2000 e.
Sekjen BKM Badan Kesosialan Madura DKI Jaya 1979 sd 1982 f.
Ketua Umum IKAMA DKI Jakarta 1996 sd 2000 g.
Ketua Dewan Syuro PKB Jakarta Utara 1998 sd 2003
33
Hasil wawancara dengan putra KH. Hasan Bisri, Minggu 26 Oktober
h. Ketua NU Bidang Mustasyar Cabang Jakarta Utara 1997sd 2001
i. Ketua MUI Jakarta Utara 2001 sd 2005
j. Penasihat FKMM Se-Jabotabek 2000 sd 2007
Kegiatan dan amanah berupa jabatan yang beliau pimpin di atas, semua memiliki nilai-nilai dakwah baik secara implisit maupun eksplisit. Karena pada
dasarnya dakwah sudah demikian mendarah daging dalam dirinya, dan sebagai cita- cita guna memperoleh generasi yang baik dan masyarakat menjadi terbuka baik
pikiran dan hatiya untuk terus belajar dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan.
B. Masyarakat Semper Timur