atau tidak, dapat dilihat sebagai kondisi dari sistem informasi biologis.
4.3 Komponen Kualitas Hidup
University of Toronto pada tahun 2004 dalam Kurtus, 2005 menyebutkan kualitas hidup dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu kesehatan, kepemilikan
hubungan individu dengan lingkungan dan harapan prestasi dan aspirasi individu.
a. Kesehatan Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
secara fisik, psikologis dan spiritual. Secara fisik yang terdiri dari kesehatan fisik, personal higiene, nutrisi, olah raga, pakaian dan
penampilan fisik secara umum. Secara psikologis yang terdiri dari kesehatan dan penyesuaian psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri,
konsep diri dan kontrol diri. Secara spiritual terdiri dari nilai-nilai pribadi, standar-standar pribadi dan kepercayaan spiritual
b. Kepemilikan Kepemilikan hubungan individu dengan lingkungannya dalam
kualitas hidup di bagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan sosial. Secara fisik terdiri dari rumah, tempat kerjasekolah,
tetanggalingkungan dan masyarakat. Secara sosial dekat dengan orang lain, keluarga, temanrekan kerga, lingkungan dan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
c. Harapan Merupakan keinginan dan harapan yang akan dicapai sebagai
perwujudan dari individu seperti terpenuhinya nilai prestasi dan aspirasi individu sehinggaa individu tersebut merasa berharga atau
dihargai di dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya melalui suatu tindakan nyata yang bermanfaat dari hasi karyanya.
4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Avis 2005 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
hidup dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertaman adalah sosio demografi yaitu jenis kelamin, umur, sukuetnik, pendidikan, pekerjaan dan status
perkawianan. Kedua adalah medik yaitu lama menjalani hemodialisa, stadium penyakit, dan penatalaksanaan medis yang dijalani.
4.5 Pengukuran Kualitas Hidup Pengukuran kualitas hidup meliputi ketiga komponen kualitas hidup yaitu
kesehatan, kepemilikan dan harapan. Komponen kesehatan yaitu terdiri dari kesehatan fisik, psikologis dan spiritual. Komponen kepemilikan meliputi
hubungan dengan lingkungan serta hubungan dengan teman-teman atau tetangga. Komponen harapan yaitu bagaimana seseorang itu merasa dihargai
dalam kehidupan sehari-hari Anonimous, 2004 dalam Kurtus, 2005. Pengukuran kualitas hidup tersebut dibuat dalam bentuk kuisioner yang
dimodifikasi dari WHOQOL-SRPB Field-Test Instrument Saxena, 2002, The World Health Organization Quality of Life WHOQOL-BREF Anonimous,
Universitas Sumatera Utara
2004 dan WHOQOL User Manual Division of menthal Health Anonimous, 1998. Kuisioner tersebut akan dinilai dengan menggunakan skala likert
sehingga kualitas hidup tersebut dibagi manjadi tiga kategori yaitu kategori kualitas hidup tinggi, sedang dan rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan dukungan keluarga instrumental, informasional, emosional, pengharapan dan harga diri
yang akan dibagi mejadi tiga kategori dukungan keluarga yaitu dukungan keluarga baik, cukup dan kurang dengan kualitas hidup kesehatan, kepemilikan
dan harapan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, sukuetnis, pendidikan,
penghasilan, penyakit lain dan lamanya menjalani hemodialisa sehingga didapat kualitas hidupnya tinggi, sedang dan rendah. Konsep kerja dari penelitian ini
digambarkan sebagai berikut : Skema 1. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa.
Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti
Dukungan keluarga instrumental,
informasional, emosional, pengharapan
dan harga diri
• Baik
• Cukup
• kurang
Kualitas hidup pasien hemodialisakesehatan,
kepemilikan dan harapan:
• Tinggi
• Sedang
• Rendah
Faktor yang mempengaruhi : •
Usia •
Jenis kelamin •
Sukuetnis •
Pendidikan •
penghasilan •
Penyakit lain •
Lamanya menjalani hemodialisa
Universitas Sumatera Utara