Pengertian Umum Unsur Utama Evaporasi Faktor-faktor Penentu Evaporasi

dikatakan tidak terjadi sama sekali. Apabila permukaan tanah tertutup oleh suatu bahan seperti beton, batako, dan sebagainya, maka areal tanah tersebut tidak bisa berinfiltrasi sama sekali.

II.4.2. Kepentingan Praktis Infiltrasi

1. Berkurangnya banjir 2. Berkurangnya erosi tanah 3. Memberikan air bagi vegetasi dan tanaman 4. Mengisi kembali reservoir air tanah 5. Menyediakan aliran pada sungai pada musim kemarau

II.4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Infiltrasi

1. Karakteristik hujan 2. Kondisi permukaan tanah 3. Kondisi penutup permukaan 4. Transmisibilitas tanah 5. Karakteristik air yang berinfiltrasi

II.5. Evaporasi

II.5.1. Pengertian Umum

Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah dan bentuk permukaan vegetasi lainnya oleh proses fisika. Dua unsure utama untuk berlangsungnya evaporasi adalah energi radiasi matahari dan ketersediaan air

II.5.2. Unsur Utama Evaporasi

1. Radiasi matahari Sebagian radiasi gelombang pendek shortwave radiation matahari akan diubah menjadi energi panas di dalam tanaman, air dan tanah. Energy panas Universitas Sumatera Utara tersebut akan menghangatkan udara di sekitarnya. Panas yang dipakai untuk menghangatkan partikel-partikel berbagai material udara tanpa mengubah bentuk partikel tersebut dinamakan panas tampak sensible heat. Sebagian dari energi matahari akan diubah menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini akan menyebabkan perputaran udara dan uap air di atas permukaan tanah. Keadaan ini akan menyebabkan udara di atas permukaan tanah jenuh, dan dengan demikian, mempertahankan tekanan uap air yang tingi pada permukaan bidang evaporasi. 2. Ketersediaan air Melibatkan tidak saja jumlah air yang ada, tetapi juga persedian air yang siap untuk terjadinya evaporasi. Permukaan bidang evaporasi yang kasar akan memberikan lajuevaporasi yang lebih tinggi daripada bidang rata karena pada bidang permukaan yang lebih kasar besarnya turbulent meningkat.

II.5.3. Faktor-faktor Penentu Evaporasi

Proses-proses fisika yang menyertai berlangsungnya perubahan dari zat cair menjadi gas berlaku pada kedua proses evaporasi. Oleh karenanya, kondisi fisika yang mempengaruhi laju evaporasi umum terjadi pada kedua proses alamiah tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain: 1. Panas diperlukan untuk berlangsungnya perubahan bentuk dari zat cair ke gas dan secara alamiah matahari menjadi sumber energy panas. Energi panas tak tampak latent heat pada proses evaporasi dating sebagai energy panas gelombang pendek shortwave radiation dan energy panas gelombang panjang longwave radiation. Energi panas gelombang pendek merupakan Universitas Sumatera Utara sumber energy panas terbesar dan akan mempengaruhi besarnya air yang dapat diuapkan dari permukaan bumi sesuai dengan ketinggian tempat dan musim yang berlangsung. Sedangkan energi panas gelombang panjang adalah panas yang dilepaskan oleh permukaan bumi ke udara dan bersifat menambah yang telah dihasilkan oleh energi panas gelombang pendek. 2. Suhu udara, permukaan bidang penguapan air, vegetasi dan tanah dan energy panas yang berasal dari matahari adalah factor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya evaporasi. Makin tinggi suhu udara di atas permukaan bidang penguapan, makin mudah terjadi perubahan bentuk dari zat cair menjadi gas. Dengan demikian, laju evaporasi menjadi lebih besar di daerah tropic daripada daerah beriklim sedang. Perbedaan laju evaporasi yang sama juga dijumpai di daerah tropic pada musim kering dan musim basah. 3. Kapasitas kadar air dalam udara juga dipengaruhi secara langsung oleh tinggi rendahnya suhu di tempat tersebut. Besarnya kadar air dalam udara di suatu tempat ditentukan oleh tekanan uap air, e a , vapour pressure yang ada di tempat tersebut. Proses evaporasi tergantung dari deficit tekanan uap air jenuh, D vp , saturated vapour pressure deficit di udara atau jumlah uap air yang dapat diserap oleh udara sebelum udara tersebut menjadi jenuh. Deficit tekanan uap air jenuh adalah beda keadaan antara tekanan uap air jenuh pada permukaan bidang penguapan dan tekanan uap air nyata di udara. Dengan demikian evaporasi lebih banyak terjadi di daerah pedalaman dimana kondisi udara cenderung lebih kering daripada daerah pantai yang lebih lembab akibat penguapan dari permukaan laut. Universitas Sumatera Utara 4. Ketika proses penguapan berlangsung, udara di atas permukaan bidang penguapan secara bertahap menjadi lebih lembab, sampai pada tahap ketika udara menjadi jenuh dan tidak mapu menampung uap air lagi. Pada tahap ini, udara jenuh di atas bidang penguapan tersebut akan berpindah ke tempat lain akibat beda tekanan dan kerapatan udara, dan dengan demikian, proses penguapan air dari bidang penguapan tersebut akan berlangsung secara terus- menerus. Hal ini terjadi karena adanya pergantian udara lembab oleh udara yang lebih kering atau gerakan massa udara dari tempat dengan tekanan udara lebih tinggi ke tempat dengan tekanan udara lebih rendah. Proses perpindahan massa udara seperti itu disebut proses adveksi. Dalam hal ini, peranan kecepatan angin di atas permukaan bidang penguapan merupakan factor penting intuk terjadinya evaporasi. Penguapan air di daerah lapang seharusnya lebih besar dibandingkan daerah dengan banyak naungan karena pada keadaan yang pertama perpindahan udara menjadi lebih bebas. 5. Sifat alamiah bidang permukaan penguapan akan mempengaruhi proses evaporasi melalui perubahan pola perilaku angin. Pada bidang permukaan yang kasar atau tidak beraturan, kecepatan angin akan berkurang oleh adanya proses gesekan. Tetapi, pada tingkat tertentu, permukaan bidang yang kasar juga dapat menimbulkan gerakan angin berputar turbulent yang dapat memperbesar evaporasi. Pada bidang permukaan air yang luas, angin kencang juga dapat menimbulkan gelombang air besar dan dapat mempercepat terjadinya evaporasi.

II.6. Limpasan Permukaan Dan Hidrologi Sungai