3.8.1 Umum
Kolom baja dengan profil ganda ialah suatu kolom baja yang terdiri dari dua buah profil yang dihubungkan dengan suatu penghubung, yang biasa disebut
dengan “plat kopel”. Kolom dengan profil ganda sering digunakan apabila :
•
Kapasitas profil tunggal yang tersedia tidak mencukupi
•
Diperlukan batang dengan kekakuan besar
•
Detail sambungan membutuhkan profil ganda
•
Faktor ekonomis Jarak kedua profil dapat diatur sedemikian rupa, sehingga tekuk arah tegak
lurus sumbu x – x sumbu bahan, dapat dibuat mendekati sama dengan tekuk arah tegak lurus sumbu y-y sumbu bebas bahan. Profil ganda seperti ini cocok
digunakan untuk kolom tanpa dukungan lateral, karena hal ini sulit diperoleh jika menggunakan profil standar.
3.8.2 Sumbu Utama, Sumbu Bahan dan Sumbu Bebas Bahan
Yang dimaksud dengan utama adalah sumbu dimana sumbu tersebut merupakan sumbu simtris pada profil tersebut. Sumbu bahan ialah sumbu yang
memotong semua elemen batang sedangkan sumbu bebas ialah sumbu yang sama sekali tidak memotong elemen bahan atau hanya memotong sebagian elemen
bahan.
Ir. Sanci Barus : Analisa Perbandingan Tekuk Kolom Dengan Menggunakan Profil Baja Tersusun Dan Komposit, 2007 USU Repository © 2008
y
x
Gambar 3.8 Profil Ganda Pada Gambar 3.8 sumbu x – x adalah sumbu bahan bagi profil ganda dan
juga merupakan sumbu utama bagi profil tunggal yang menghasilkan inersia maksimum. Sumbu y – y adalah sumbu bebas bahan bagi profil ganda yang
menghasilkan inersia idiil yang digunakan untuk mencari kelangsingan idiil. Sumbu yi – yi adalah sumbu utama bagi profil tunggal dan juga merupakan
sumbu lemah yang menghasilkan inersia minimum bagi profil tunggal.
3.8.3 Persamaan –persamaan Dasar pada Profil Majemuk
y P
L x
D
Gambar 3.9 Lenturan yang terjadi akibat gaya P pada balok kantilaver
Ir. Sanci Barus : Analisa Perbandingan Tekuk Kolom Dengan Menggunakan Profil Baja Tersusun Dan Komposit, 2007 USU Repository © 2008
Apabila pada suatu balok kantilever, ujungnya bekerja gaya terpusat sebesar P maka ujung pada balok kantilever tersbut akan terjadi penurunan
sebesar δ , dimana δ =
I E
L P
. .
3 .
3
persamaan dasar ini diperlukan dalam analisa apabila dalam suatu asumsi ataupun peninjauan diketemukan suatu struktur
ataupun keadaan yang sama dengan balik kantilever seperti pada gambar 3.5
A
L
B
Gambar 3.10 Lenturan yang terjadi akibat pengaruh momen Suatu balok pada perletakan sendi – rol dengan EI konstan, apabila pada
kedua ujungnya dikerjakan momen dengan arah yang sama maka keadaanya dapat dianalisa sebagai berikut.
B A
B A
B A
Gambar 3.11 Putaran yang terjadi di titik A dan B
Ir. Sanci Barus : Analisa Perbandingan Tekuk Kolom Dengan Menggunakan Profil Baja Tersusun Dan Komposit, 2007 USU Repository © 2008
EI MbL
EI MaL
A A
A
6 3
2 1
− −
= θ
θ θ
3.88 Apabila Ma dan Mb besar dan arahnya sama, maka besar putaran sudut
ratio pada perletakan A adalah sebesar
I E
L M
B A
. .
6 .
=
θ 3.89
Persamaan dasar 3.88 ini diperlukan untuk menganalisa plat kopel yang diasumsikan keadaanya sama seperti gambar 3.11
Dianalisa suatu plat yang mengalami geser murni.
b
Vp Vp
a M
Gambar 3.12 Lenturan yang terjadi pada pelat kopel Pada gambar 3.12 besarnya momen yang bekerja pada ujung pelat kopel,
dapat diganti dengan pasangan yang membentuk kopel yang dinotasikan dengan Vp. Dimana besarnya Bp adalah : Vp =
G As
V dan
b M
p
. .
β θ =
As = luas geser pelat kopel dan baja tampang persegi 2
. 1
= β
Ir. Sanci Barus : Analisa Perbandingan Tekuk Kolom Dengan Menggunakan Profil Baja Tersusun Dan Komposit, 2007 USU Repository © 2008
3.8.4 Asumsi-Asumsi Dasar