Gambar 2.1 Gambaran Kerja Sistem
Gambar 2.1 menjelaskan bahwa dalam proses pengiriman perintah, handphone pengirim melakukan panggilan kepada handphone penerima. Setelah tersambung,
pengguna menekan tombol menu yang dikehendakinya. Tombol yang ditekan pengguna menghasilkan nada yang memiliki frekuensi tertentu. Frekuensi tersebutlah
yang kemudian diteruskan handphone kepada DTMF decoder. Oleh DTMF decoder, frekuensi tersebut dikodekan menjadi data biner 4 empat bit. Data yang dihasilkan
diteruskan ke PCLaptop melalui interfacing port parallel. Data tersebut masuk sebagai input parallel port untuk selanjutnya diproses dalam program pada sistem.
Data hasil proses ditransmisikan kembali keluar melewati port paralel sebagai output menuju perangkat yang akan dikendalikan. Data biner keluaran dari paralel port
tersebut berisikan dua kemungkinan, yakni hidup atau mati.
Sedangkan untuk proses pengiriman data balasan ke pemberi perintah, dilakukan pengambilan data dari port paralel, dan kemudian data tersebut diproses di
dalam pemrograman untuk selanjutnya dikirimkan dengan sms service ke handphone tujuan.
2.2 Sistem Pengendali
Sistem pengendali atau control system adalah interkoneksi komponen-komponen yang dapat mengatur fungsi kerja sistem lain http:en.wikipedia.org
wikiControl_system.
2.3 Sistem Monitoring
Sistem monitoring dapat diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengawasi kinerja suatu sistem lain.
http:www.allwords.comword- performance
+monitoring+system.html.
2.4 Teknologi Telepon
Kata telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu “Tele” yang berarti Jauh dan “Phone” yang berarti suara. Dalam pengertian masa kini telepon telephony
meliputi konversi dari sinyal suara menjadi sinyal-sinyal listrik frekuensi audio yang kemudian dipancarkan melalui suatu sistem transmisi listrik, dan akhirnya
dikonversikan kembali menjadi sinyal-sinyal tekanan suara pada ujung penerima. Bila dilihat dari sistem signallingnya, maka pesawat telepon terdiri atas :
a. Pesawat telepon jenis pulsa dekade decadic – pulse
b. Pesawat telepon jenis DTMF dual tone multi frequency
2.4.1 DTMF Decoder
DTMF merupakan metode pensinyalan yang digunakan untuk memutar nomor telepon pilihan oleh sebagian besar telepon.
http:www.accesscomms.com .au referencedtmf.htm
DTMF decoder berfungsi untuk mengubah sinyal DTMF ke data biner sehingga dapat digunakan oleh microcontroller ataupun rangkaian-rangkaian digital
untuk diolah lebih lanjut.
Untuk mengawali suatu panggilan telepon, perlu dilakukan penekanan tombol- tombol angka sesuai dengan nomor tujuan yang diinginkan. Setiap penekanan akan
membangkitkan nada. Nada-nada tersebutlah yang dikenal dengan sebutan DTMF. DTMF decoder adalah sebuah alat yang menterjemahkan sinyal DTMF. Sehingga
dengan menggunakan DTMF decoder ini dapat diketahui nomor yang dipilih ataupun ditekan penelepon.
Dalam sistem yang akan dibangun, setiap nomor yang dipilih penelepon berisikan instruksi yang berbeda-beda terhadap perangkat-perangkat elektronik yang
terhubung. Tombol tersebut bersifat sama seperti menu dalam sistem. Tiap tombol yang ditekan akan membangkitkan dua nada tone yang berfrekuensi tinggi dan
rendah. Nada yang dihasilkan berbeda-beda di tiap tombol, sehingga begitu juga dengan frekuensinya. Ketika dilakukan sambungan telepon dan telepon telah
tersambung, kedua sinyal tersebut dikirimkan ke penerima. Kedua sinyal tersebut kemudian diuraikan decoding menjadi digit biner 4bit. Dengan cara ini lah penerima
dapat mendeteksi nomor-nomor yang ditekan oleh penelepon. Pengkodean terhadap tombol tersebut dapat dilakukan berdasarkan Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Daftar Frekuensi dari Tombol Frekwensi Tinggi
High Frequencies
1209 Hz 1336 Hz
1477 Hz 1633 Hz
679 Hz 1
2 3
A 770 Hz
4 5
6 B
852 Hz 7
8 9
C
Frekwensi Rendah Low Frequencies
941 Hz D
Dari Tabel 2.1 diatas dapat di baca bahwa setiap penekanan tombol di pesawat telepon akan membangkitkan dua nada tone yaitu nada berfrekwensi tinggi dan satu
nada berfrekwensi rendah. Kedua sinyal tersebut dikirimkan ke telepon seluler penerima. Dengan cara melakukan penguraian decoding terhadap kedua sinyal tadi,
maka penerima dapat mengetahui tombol-tombol apa saja yang ditekan oleh lawan bicaranya. Sifat inilah yang akan dimanfaatkan untuk membangun sistem pengendali
perangkat elektronik jarak jauh.
2.4.2 MT8870 DTMF ReceiverDecoder
Dalam Skripsi ini DTMF yang digunakan adalah seri MT8870. MT8870 merupakan DTMF penerima yang menggunakan tehnik perhitungan digital untuk mendeteksi dan
mengkodekan 16 pasang nada DTMF menjadi sebuah output kode 4 empat bit.
MT8870 memiliki beberapa fitur, antara lain : 1.
Bekerja pada tegangan 2.5 v ~5.5 v 2.
Komponen tambahan yang dibutuhkan sedikit 3.
Kinerja yang baik
Pena-pena IC MT8870 dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan kaluaran hasil dekode sinyal IC MT 8870 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Gambar 2.2 Pena-Pena MT8870 http:pdf1.alldatasheet.comdatasheet-pdfview77085MITELMT8870.html
Tabel 2.2 Daftar Keluaran Hasil Dekode sinyal IC MT8770
Digit TOE NH ESt Q
4
Q
3
Q
2
Q
1
ANY L X H Z Z Z Z
1 H X H 0 0 0 1
2 H X H 0 0 1 0
3 H X H 0 0 1 1
4 H X H 0 1 0 0
5 H X H 0 1 0 1
6 H X H 0 1 1 0
7 H X H 0 1 1 1
8 H X H 1 0 0 0
9 H X H 1 0 0 1
H X H 1 0 1 0 H X H 1 0 1 1
H X H 1 1 0 0 A H L H 1 1 0 1
B H L H 1 1 1 0 C H L H 1 1 1 1
D H L H 0 0 0 0
Tabel 2.2 lanjutan
Digit TOE NH ESt Q
4
Q
3
Q
2
Q
1
A H H L
B H H L
C H H L
D H H L
Output Tidak Terdeteksi
Keterangan: H = Logika High
L = Logika Low X = tidak diperhatikan
Z = Impedansi Tinggi 1 = Logika 1 standar TTL
0 = Logika 0 Standar TTL
2.5 SMS Short message Service Report.
Sms Short Message Service atau layanan pesan singkat mempunyai sejarah tersendiri sebagai media layanan yang meledak abad ini. Untuk mempermudah
penyebutannya, selanjutnya kita akan menyebutnya sebagai sms saja. Awalnya sms berfungsi untuk memberikan layanan pengiriman pesan teks singkat antar perangkat
mobile phone telepon genggam telepon seluler telepon bergerak. Sms sebetulnya hanya layanan tambahan terhadap layanan utama dari telepon seluler, yakni layanan
voice dalam sistem komunikasi GSM Global system for Mobile Communications.
Sms gateway adalah penghubung antara program aplikasi yang akan dibuat dengan jaringan GSM. Hal ini berfungsi untuk pengiriman sms report kepada user.
Fungsi-fungsi pendukung sms Gateway yang biasanya digunakan, sudah disediakan oleh unit tools yang digunakan.
Sms saat ini tidak hanya berfungsi sebagai media penyampaian pesan saja, namun juga mulai melebarkan kemampuannya dengan kemampuan interaksinya untuk
melakukan berbagai fungsi lain. Secara singkat, selain sebagai media layanan penyampaian pesan singkat, sms secara umum telah dikembangkan untuk:
a. Sistem Pemilihan polling dan Jajak Pendapat Voting
Jajak pendapat yang diadakan oleh suatu media atau organisasi terhadap suatu permasalahan tertentu dapat dilakukan menggunakan aplikasi sms
b. Program Affinity
Merupakan jenis layanan yang pada awalnya merupakan kerja sama dari operator network dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki pelanggan cukup besar,
seperti perusahaan TV, radio, perusahaan penerbangan atau bank. Aplikasi sms dapat dikembangkan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui
pengiriman pesan c.
Mobile Banking. Merupakan salah satu jenis program affinity untuk layanan perusahaan perbankan.
Layanan ini memberikan kemudahan kepada pelanggan nasabah sebuah bank dalam bertransakasi melalui rekeningnya
d. Remote monitoring
Layanan ini dibangun untuk memantau kinerja suatu perangkat atau mesin dalam suatu perusahaan, seperti mesin dalam suatu pabrik, seperti mesin penggiling,
mesin uap, dan lain-lain. Layanan ini dibangun dengan aplikasi yang dapat melaporkan keadaan suatu alat, maka ketika diinginkan saat itu juga aplikasi akan
mengirimkan pesan pemberitahuan melalui sms ke telepon seluler administrator. Layanan ini akan memudahkan pekerja untuk memantau kinerja suatu peralatan
tanpa harus selalu menunggu di depan alat yang di pantau e.
Dan banyak lagi pengembangan lainnya
2.5.1 Sms Gateway Gammu
Sms gateway merupakan gerbang pertukaran informasi dengan menggunakan sms. Banyak tools sms gateway yang beredar, salah satunya adalah Gammu. Gammu
bukanlah sebuah aplikasi, melainkan sebagai salah satu modul sms gateway yang dapat digabungkan dengan bahasa pemrograman apa saja.
Berikut ini beberapa kelebihan dari GAMMU: a.
Dapat dijalankan baik di Operating System OS Windows maupun LINUX based. b.
Mendukung banyak perangkat yang cocoksesuai, baik itu HP maupun GSM Modem
c. Menggunakan mysql database, yang tentunya juga open-source
d. Interface untuk aplikasi, bisa menggunakan client-server maupun web-based
PHP,ASP,ASP.Net maupun J2EE e.
Kabel data yang digunakan baik USB maupun Serial dapat digunakan
Arsitektur yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi yang akan dibuat adalah arsitektur stand alone. Arsitektur ini membutuhkan empat hardware yaitu dua
buah handphone, sebuah kabel data dan sebuah PC ataupun laptop. a.
PCLaptop PCLaptop disini digunakan untuk meletakkan aplikasi sms gateway dan juga
sebagai sms centre b.
Handphone-1 Sender Handphone pertama digunakan sebagai pemberi perintah berupa panggilan ke
handphone-2 atau yang disebut dengan receiver c.
Handphone-2 Receiver Digunakan sebagai pengirim sms report ke handphone-1
d. Kabel data
Handphone dihubungkan ke PC secara fixed line wired, dengan menggunakan kabel data
Pada perencanaan program, sms gateway gammu akan digunakan sebagai tools sms gateway. Namun dalam pelaksanaannya, ditemukan banyak kendala dalam
penggunaannya. Oleh karena itu, digunakan tools lain yang dianggap lebih stabil penggunaannya dan juga lebih sederhana, yaitu OxygenSMS.
2.5.2 OxygenSMS
TOxygenSMS adalah komponen ShareWare yang berfungsi lebih spesifik lagi, yaitu menghubungkan perangkat komputer dan perangkat GSM Nokia
tm
. shareWare berarti komponen itu gratis untuk dicoba, tapi wajib membayar jika hendak digunakan secara
komersial, dapat berfungsi penuh dan tambahan fitur lainnya, tapi ada beberapa bagian properti yang tidak dapat dirubah.
TOxygenSMS penggunaanya lebih mudah dibandingkan komponen yang lain. TOxygenSMS lebih mudah diprogram untuk manajemen sms, sayangnya hanya
mendukung handset Nokia saja. TOxygenSMS tidak membentuk database sendiri, berbeda dengan gammu yang membentuk database sendiri sepaket dengan Gammu.
Oleh karena itu, aplikasi yang akan dibangun tidak lagi menggunakan database MySQL seperti perencanaan awal, sehingga lebih sedikit memakan memori komputer.
2.6 Interfacing Parallel Port
Interfacing merupakan suatu cara kita menghubungkan komputer dengan piranti lain di luar komputer. Komputer dimanfaatkan sebagai pusat kendali untuk mengendalikan
piranti diluarnya. Misal: mengendalikan motor, led, lampu, dan komputer juga dapat dimanfaatkan sebagai masukan dari sensor-sensor, saklar dan piranti input lain.
Widodo, 2007, hal: 45
2.6.1 Parallel Port
Parallel port adalah antarmuka suatu dari sistem komputer yang berfungsi mentransfer data secara paralel. Parallel port biasanya digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan printer. http:en.wikipedia.orgwikiParallel_port
Parallel adalah sistem pengiriman data digital, dimana beberapa bit data dikirim sekaligus pada satu waktu dengan menggunakan jalur terpisah. Jadi port
paralel adalah salah satu jenis soket pada personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar untuk mengirim data digital seperti printer model lama. Oleh
karena itu parallel port sering juga disebut printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut dengan
Centronics port. Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan antarmuka dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana
dalam perancangan peralatan elektronika. Komputer XTAT buatan IBM atau yang kompatibel pada umumnya
menggunakan dua jenis port untuk komunikasi antara komputer dengan dunia luar, port tersebut adalah port paralel dan port serial. Di katakan port paralel karena data
yang dikirim atau diterima pada port tersebut dilakukan dengan sistem paralel serentak, sedangkan pada port serial data dikirim maupun diterima dengan sistem
serial bergantian. Kedua sistem tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing. Pada port paralel, data yang ditransmisikan memiliki kecepatan yang tinggi,
namun dibutuhkan satu kabel per bitnya, sehingga transmisi data menjadi mahal. Sedangkan pada sistem serial data di transmisikan secara bergantian, sehingga lebih
lambat dari sistem paralel. Namun biaya menjadi lebih murah karena hanya membutuhkan satu kabel untuk transmisi datanya.
Port Parallel ini terdiri dari 3tiga jalur, yaitu: a. Jalur Kontrol
b. 5 Jalur Status c. 8 Jalur Data
Paralel port, distandarisasi oleh standart IEEE 1284 pada tahun 1994. standart ini membedakan 5lima model operasi sebagai berikut:
1. Compatible mode 2. Nibble mode
3. Byte mode 4. EPP mode
5. Ecp mode
Tujuan standarisasi ini adalah untuk mendisain driver dan perlatan yang baru sehingga kompatibel dengan peralatan lainnya dan standard parallel port sebelumnya
SPP yang diluncurkan pada tahun 1981.
Mode Kompatibel
Compatible mode, Nibble, dan Byte digunakan sebagai standard perangkat keras yang tersedia di port parallel original. Sedangkan untuk EPP
dan ECP membutuhkan tambahan hardware sehingga mampu bekerja dengan kecepatan tinggi.
Compatible mode hanya dapat mengirim data dari komputer yang mempunyai kecepatan berkisar antara 80kbyte per detik. Agar komputer dapat menerima suatu
data, nibble mode atau byte mode harus diterapkan. Nibble mode dapat menerima data sepanjang 1satu nibble 4bit, sementara Byte mode dapat menerima data sepanjang
1byte 8bit.
Sesuai dengan standard IEEE 1284 ada tiga jenis parallel port yang bisa digunakan: 1
1284 Tipe A adalah konektor DB-25 yang banyak dijumpai pada komputer- komputer saat ini
2 1284 Tipe B adalah konektor Centronics 34 Pin yang banyak dijumpai pada
printer 3
1284 Tipe C adalah konektor 36 Pin yang mirip dengan Centronics namun lebih kecil. Konektor ini diklaim memiliki pengunci Latch jenis klip Clip, sifat
elektrik yang lebih baik dan mudah dirakit. Juga mengandung pin tambahan yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah piranti yang terpasang memiliki daya
atau tidak
IO jenis paralel memanfaatkan LPT port printer port, secara fisik berupa DB25-femalebetina. Melalui LPT port, dapat dikontrol 12 output dan 5 lima input.
Gambar 2.3 adalah gambar konektor port paralel DB-25 yang banyak digunakan pada komputer.
Gambar 2.3. Port Paralel DB 25
Keterangan gambar: 1. Secara umum LPT port terbagi menjadi tiga saluran:
a. Saluran Data: pin 2 sampai pin 9. Bersifat sebagai output
b. Saluran Status: pin 15, 13, 12, 10 dan 11. Bersifat sebagai input
c. Saluran Controlkendali: pin 1, 14, 16 dan 17
2. Pin nomor 18 sampai dengan 25 terhubung ke ground body 3. Pin 1, 11, 14 dan 17 bersifat aktif rendah
Secara umum LPT port terbagi atas tiga saluran. Untuk melakukan interfacing, maka terlebih dahulu harus diketahui alamat dari ketiga saluran tersebut. Masing-
masing pin dari parallel port mempunyai fungsi seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Daftar pin parallel port Nomor Pin
DB25 Sinyal SPP
Arah Register
Sifat
1 nStrobe Inout
PC0 Inverting
2 Data 0
Out Data
Normal 3
Data 1 Out
Data Normal
4 Data 2
Out Data
Normal 5
Data 3 Out
Data Normal
6 Data 4
Out Data
Normal 7
Data 5 Out
Data Normal
8 Data 6
Out Data
Normal
Tabel 2.3 lanjutan Nomor Pin
DB25 Sinyal SPP
Arah Register
Sifat
9 Data 7
Out Data
Normal 10 ACK In Data
Normal 11 nBusy
In PS7 Inverting
12 Paper-out paper-end
In PS5 Normal
13 Select In PS4
Normal 14 nAuto-
linefeed Inout PC1 Inverting
15 Error In PS3 Normal
16 Initialize Reset
Inout PC2 Normal
17 nSelect-in select printer
Inout PC3 Inverting
18 - 25 Ground
Gnd
Tabel 2.3 diatas menggunakan huruf ‘n” di depan nama sinyal untuk menyatakan bahwa sinyal tersebut bersifat aktif rendah active low.
Semua keluaran pada data port berlogika sebenarnya yaitu menuliskan logika 1satu ke salah satu bit pada data Port menyebabkan logika 1satu pada bit yang
bersangkutan. Namun demikian, keluaran–keluaran SELECT_IN, AUTO FEED, dan STROBE pada control port berlogika inversi kebalikan. Artinya, penulisan logika
1satu ke salah satu bit pada control port menyebabkan logika 0nol pada bit yang bersangkutan. Untuk bit–bit yang menggunakan logika inversi, hal ini harus
diperhatikan agar tidak mengacaukan maksudnya. Untuk itu, bit yang akan dikirimkan tersebut dapat dibalik dengan cara menggunakan fungsi EX–OR Exclusive OR
sebelum operasi penulisan.
2.6.2 Alamat Parallel Port
Untuk dapat menggunakan port parallel, harus terlebih dahulu diketahui alamatnya. BIOS yang akan mengatur pengalamatannya. Alamat basis base address untuk
LPT1 adalah 888 378h dan LPT2 biasanya 632 278h. LPT1 ditempatkan pada alamat dasar 378h, sedangkan LPT2 pada alamat 278h. 378h dan 278h adalah alamat
yang selalu digunakan untuk parallel port. Iswanto, 2008, hal:35
Setelah diketahui alamat dari port parallel, maka untuk kemudian dapat diketahui alamat dari data port, status port dan port control. Alamat data port
merupakan alamat dari port parallel tersebut, dengan kata lain, alamat dari port parallel sama dengan alamat data port. Untuk alamat dari status port merupakan
penaikan 1 satu angka dari data port, dan untuk control port beralamatkan hasil penaikan satu angka dari status port, ataupun penaikan 2 dua angka dari data port.
Iswanto, 2008 hal 35. Gambaran lebih jelas mengenai pengalamatan port diperlihatkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Alamat parallel port PC
Nama port Alamat register
LPT1 Data 378h888
LPT1 Status 379h889
LPT1 Control 37Ah890
2.6.3 Register-Register Port Paralel
Ketiga port pada port paralel, yaitu port data, port status, dan port kontrol, memiliki register perangkat lunak yang masing-masing berukuran 8 bit. Parallel
port memiliki 5 pin masukan dan 8 pin keluaran. Input data menggunakan saluran Status port parallel, dan data keluaran dari parallel port disalurkan melalui saluran
data. Susunan bit-bit pada register untuk masing-masing port dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Port Data alamat 0x378: D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Data 7
Data 6
Data 5
Data 4
Data 3
Data 2
Data 1
Data
Port Status alamat 0x379: ~S7 S6 S5
S4 S3 - - - ~Busy
Ack PE Select Error
- - - Port Kontrol alamat 0x37A:
- - - - ~C3 C2 ~C1
~C0 - - - - ~Select
in Init
~AutoFeed ~Strobe
Gambar 2.4 Register pada Port Paralel
Keterangan : Tanda ~ di depan nama sinyal atau bit berarti bahwa sinyal atau bit yang bersangkutan bersifat aktif rendah
2.6.4 Interfacing Parallel
Interfacing parallel dengan perangkat lunak yang digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu interfacing murni dan interfacing dengan komponen bantuan.
2.6.4.1 Interfacing Murni
Interfacing murni berarti interfacing tanpa menggunakan komponen bantuan. Interfacing jenis ini dilakukan dengan menyisipkan kode assembly kedalam perintah
Pascal. Namun ironinya interfacing jenis ini hanya dapat dilakukan jika sistem operasi yang digunakan adalah Windows 9x dan Windows Me. Jika menggunakan Windows
2000, NT dan XP maka diperlukan suatu driver untuk membuka port parallel pada
sistem operasi tersebut. Hal ini dikarenakan Microsoft telah menutup akses IO port untuk alasan keamanannya.
Bagi pengguna sistem operasi Windows 2000, NT dan XP tetap dapat melakukan interfacing murni dengan menggunakan driver tambahan. Salah satu driver
yang dapat digunakan adalah driver ‘User Port’ yang dibuat oleh Thomas Franzon dan menginstalnya terlebih dahulu. Dengan menggunakan User Port pengguna dapat
menambahkan dan mengurangi alamat port yang akan digunakan. Tampilan untuk merubah alamat port dari program ’User Port ’adalah seperti Gambar 2.5.
Gambar 2.5 User Port.sys
Pada awalnya aplikasi yang dibangun menggunakan interfacing murni dengan user port, namun karena banyaknya kesalahan error interfacing dalam penggunaannya,
maka kemudian sistem dibangun dengan menggunakan komponen bantuan.
2.6.4.2 Interfacing dengan Menggunakan Komponen Bantuan
Interfacing dengan komponen bantuan berarti tidak diperlukan lagi penyisipan bahasa assembly pada kode pascal yang akan dibuat. Banyak jenis komponen bantuan yang
dapat digunakan sebagai interfacing dengan port parallel, diantaranya adalah
komponen SmallPort dan HWinterface. Dengan menggunakan komponen tersebut, programmer tidak perlu lagi menyisipkan kode assembly ataupun menggunakan
UserPort untuk mengolah port parallel. Berikut sedikit penjelasan mengenai kedua komponen tersebut:
1. SmallPort
Small Port dibuat oleh Alexander Weitzman dan bebas untuk digunakan. 2.
HWinterface Hwinterface merupakan komponen lain yang dapat digunakan selain
SmallPort. HWintrface juga bebas digunakan.
Aplikasi yang akan dibuat menggunakan komponen HWinterface sebagai interfacing dengan port parallel.
2.7 Pengujian Perangkat Lunak
Menurut Pressman, pengujian sistem adalah sederetan pengujian yang berbeda yang tujuan utamanya adalah sepenuhnya mempergunakan sistem berbasis komputer.
Sedangkan menurut Kruse, uji coba atau testing adalah proses menjalankan suatu program dengan data yang telah dipilih untuk mencari kesalahan jika memang ada.
2.7.1 Pengujian Cacat
Tujuan pengujian cacat defect testing adalah mengungkap cacat laten pada sistem perangkat lunak sebelum sistem diserahkan kepada user. Hal ini berlawanan dengan
pengujian validasi yang ditujukan untuk mendemonstrasikan bahwa sistem telah memenuhi spesifikasinya. Pengujian validasi menuntut sistem berlaku dengan benar
dengan menggunakan kasus uji penerimaan. Uji cacat yang berhasil merupakan uji yang menyebabkan sistem berlaku tidak benar dan dengan demikian mengungkap
adanya cacat. Hal ini menekankan fakta penting mengenai pengujian. Pengujian menunjukkan keberadaan, bukan tidak adanya ataupun kesalahan program.
2.7.1.1 Pengujian Kotak Hitam
Pengujian fungsional atau pengujian kotak hitam black-box testing merupakan pendekatan pengujian yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau
komponen. Sistem merupakan kotak hitam yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah
pengujian fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas dan bukan implementasi perangkat lunak. Summervilee, 2003, hal:87
Gambar 2.6 Pengujian Kotak Hitam
Gambar 2.6 mengilustrasikan model sistem yang diasumsikan pada pengujian kotak hitam. Pendekatan ini dapat juga diterapkan pada sistem yang disusun sebagai
fungsi atau objek. Jika output bukan merupakan yang diramalkan berarti uji tersebut telah berhasil mendeteksi masalah dengan perangkat lunak tersebut.
2.7.1.2 Pengujian Struktural
Pengujian struktural merupakan pendekatan terhadap pengujian yang diturunkan dari pengetahuan struktur dan implementasi perangkat lunak. Pendekatan ini kadang-
kadang disebut pengujian ‘kotak putih white-box testing’, pengujian kotak kaca atau
pengujian kotak jernih untuk membedakannya dari pengujian kotak hitam. Summerville, 2003 hal:91
Pengujian struktural biasanya diterapkan untuk unit program yang relatif kecil. Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, penguji dapat menganalisis kode dan
menggunakan pengetahuan mengenai struktur komponen untuk menurunkan data uji. Analisis kode dapat digunakan untuk menemukan berapa kasus uji yang dibutuhkan
untuk menjamin bahwa semua statement pada program paling tidak diuji satu kali pada proses pengujian.
2.7.1.3 Pengujian Jalur
Pengujian jalur path testing adalah strategi pengujian struktural yang bertujuan untuk melatih setiap jalur eksekusi independent melalui komponen atau program. Jika
setiap jalur independen dieksekusi, maka semua statement pada komponen harus dieksekusi paling tidak satu kali. Lebih jauh lagi, semua statement kondisional diuji
untuk kasus true dan false. Summerville, 2003 hal:93
2.7.2 Pengujian Integrasi
Begitu komponen telah teruji, dilanjutkan dengan integrasi untuk membentuk sistem parsial atau lengkap. Pengujian integrasi harus dikembangkan dari spesifikasi sitem.
Pengujian integrasi memiliki beberapa strategi pengujian, diantaranya adalah pengujian top-down, pengujian bottom-up, pengujian interface dan pengujian stress.
Presman mengatakan validasi dapat ditentukan dengan berbagai cara, tetapi definisi yang sederhana adalah “bahwa validasi berhasil bila perangkat lunak
berfungsi dengan cara yang dapat diharapkan secara bertanggung jawab oleh pelanggan. Validasi perangkat lunak dicapai melalui sederatan pengujian Black-Box
yang memperlihatkan komformitas dengan persyaratan. Summerville, 2003 hal:95
BAB 3
ANALISIS SISTEM
3.1 Blok Diagram Sistem
Pada tahap awal perancangan sistem yang dilakukan adalah perancangan diagram blok. Blok diagram merupakan penyederhanaan dari rangkaian yang menyatakan
hubungan berurutan dari satu atau lebih rangkaian yang memiliki kesatuan kerja tersendiri. Blok diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 3.1 .
OxygenSMS
Userport.DLL
Gambar 3.1 Blok Diagram
DTMF SMS
Kabel Data Port
Serial Kabel
Headset
Port Paralel
Rangkaian DTMF
Decoder
4 Bit biner
Rangkaian Driver
Lampu Pijar
Rangkaian Sensor
Hp Client Hp Server
Gambar 3.1 menjelaskan bahwa dalam proses pengiriman perintah, hp pengirim atau hp server menghubungi hp penerima atau yang disebut hp client, saat hp
client telah terhubung ke hp server, maka komunikasi dapat dilakukan, demikian pula dengan komunikasi nada DTMF Dual Tone Multi Frequency. Bagian yang akan
dibahas dalam Skripsi ini adalah bagian yang ditandai dengan garis merah.
Penekanan salah satu tombol pada hp client akan menghasilkan nada DTMF, nada DTMF ini akan terkirim ke hp server yang akan diteruskan ke rangkaian DTMF
decoder yang terhubung melalui kabel headset. Nada DTMF yang berisikan frekwensi tertentu tersebut akan diterjemahkan oleh rangkaian DTMF decoder menjadi data
biner 4 empat bit. Data yang dihasilkan diteruskan ke PClaptop melalui port paralel. Data tersebut masuk sebagai input pada port paralel untuk selanjutnya diproses dalam
program pada sistem, sehingga PClaptop dapat mengakses nilai pada input port paralel tersebut. Nilai yang didapatkan dari port paralel akan diolah oleh program
untuk menentukan tindakan selanjutnya, yaitu menghidupkan atau mematikan lampu tertentu yang terkoneksi ke PC tersebut. Sistem ini menggunakan MT8870 sebagai
DTMF decoder.
Sedangkan untuk proses pengiriman data balasan ke user, maka lampu dihubungkan dengan rangkaian sensor. Output rangkaian sensor dihubungkan ke input
port paralel, sehingga program yang dirancang akan mengetahui status lampu. Selanjutnya program akan dikoneksikan dengan OxygenSMS untuk mengirimkan
SMS ke hp client.
3.2 Rangkaian Power Supply Adaptor PSA