BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan komputer yang semakin hari semakin bertambah pesat mendorong manusia untuk melakukan aktifitasnya dengan cara-cara
yang termudah, praktis, murah dan efisien. Salah satu teknologi hasil penggabungan kedua teknologi komunikasi dan komputer tersebut yaitu dengan adanya
teleponhandphone yang dimiliki oleh hampir seluruh masyarakat. Penggunaan handphone sebagai media komunikasi sudah umum dijumpai dalam masyarakat.
Terlebih, kini handphone tidak lagi dianggap sebagai barang mewah di kalangan masyarakat. Selain sebagai media komunikasi, teknologi yang berada dalam ruang
lingkup teknik telekomunikasi ini dapat pula diaplikasikan sebagai suatu media yang dapat mempermudah aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah sebagai pengendali
jarak jauh pemakaian listrik di rumah terhadap perangkat-perangkat elektronik.
Sistem pengendalian merupakan salah satu contoh pemaksimalan kegunaan teknologi komunikasi di bidang teknologi dan industri. Contoh nyatanya adalah ketika
seseorang hendak berpergian jauh meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Tentu saja untuk menjaga keamanan rumah, orang tersebut harus terus membiarkan lampu
rumah dalam keadaan menyala. Hal tersebut merupakan suatu pemborosan. Contoh lain adalah ketika seseorang sedang dalam perjalanan, untuk memastikan apakah
orang tersebut benar telah mematikan ataupun menghidupkan perangkat elektronik lain ketika menginggalkan rumah, itu berarti orang yang bersangkutan harus memutar
haluan, kembali ke rumahnya untuk memastikan apakah perangkat elektroniknya hidup atau padam. Jika harus kembali ke rumah, pastilah merepotkan dan
mengakibatkan kerugian dalam banyak hal, terlebih-lebih waktu.
Penggunaan lampu dengan menggunakan photocell saat ini mulai dijadikan alternatif pilihan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Photocell dapat
dianalogikan sebagai sebuah saklar terhadap sebuah lampu. Jika saklar dioperasikan secara manual, maka photocell sendiri beroperasi menggunakan sinar matahari
sebagai takarannya. Ketika sinar matahari redup, maka secara otomatis lampu akan hidup, dan ketika sinar matahari kembali cerah, maka lampu akan secara otomatis
padam. Penggunaan photocell saat ini sudah sering dijumpai, terutama pada lampu penerangan jalan raya.
Biaya yang murah dan penggunaannya yang efisien dan praktis menjadikan photocell mulai digemari bukan hanya pada instansi besar, namun juga digunakan
secara indivudual. Namun photocell ini tidak memungkinkan user untuk mengontrol lampu, karena photocell hanya lah sebuah alat yang menggunakan komponen LDR
Light Dependent Resistor yang merupakan resistor yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, yang berarti sistem kerja photocell diatur oleh cahaya. Sebagai
alternatif pengganti photocell, dapat digunakan cara lain, yaitu dengan pemanfaatan sinyal DTMF Dual Tone Multi Frequency yang terdapat pada telepon. Telepon
maupun handphone saat ini jelas lebih memasyarakat penggunaannya dibandingkan dengan solar cell, handphone yang bayak digunakan saat ini menggunakan sistem
yang dikenal secara umum disebut dengan DTMF. DTMF merupakan sinyal informasi berupa nada pada frekuensi tertentu yang dikirim oleh satu handphone ke handphone
lain. Tone yang dibangkitkan dapat dikodekan menggunakan DTMF decoder yang menghasilkan data keluaran 4 bit.
Data keluaran DTMF Decoder dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengendalikan peralatan listrik. Dengan kata lain, dapat digunakan sebagai solusi
alternatif untuk mengatasi permasalahan seperti yang telah dicontohkan sebelumnya. Walaupun penggunaannya dianggap tidak seefisien penggunaan lampu dengan energi
matahari, namun penggunaan energi matahari tidak memungkinkan pengguna untuk mengontrol hidup matinya lampu dari jarak jauh kapan saja, dan dimana saja. Oleh
karena itu, melalui keberadaan DTMF decoder, handphone dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengendali peralatan listrik dari jarak jauh.
1.2 Perumusan Masalah