Tujuan Sistem Identifikasi Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Alur Kerja Sistem

3.5 Analisis Sistem

Analisis mengenai tujuan, identifikasi dan kebutuhan sistem kendali jarak jauh dijabarkan masing-masing pada poin-poin berikut:

3.5.1 Tujuan Sistem

Sistem ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pengendalian peralatan elektronik dari jarak jauh, sehingga untuk suatu keadaan tertentu tidak dibutuhkan lagi tenaga manusia sebagai pengendali langsung. Selain itu sistem juga bertujuan untuk memberi informasi mengenai keadaan hidup atau tidaknya peralatan yang dikontrol dan mendapatkan jawaban laporan melalui fasilitas SMS Short Message Service. Informasi tersebut dapat diakses dengan memanfaatkan nada DTMF pada telepon.

3.5.2 Identifikasi Sistem

Sistem memiliki kemampuan – kemampuan sebagai berikut : 1. Dapat mengolah data keluaran DTMF dekoder. 2. Dapat mengirim suatu pesan SMS sebagai laporan. 3. Dapat memproses perintah yang masuk sesuai dengan pendefinisian kode yang telah ditentukan.

3.5.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Berdasarkan kebutuhan sistem secara umum, perangkat lunak yang akan dibangun harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut : 1. Mampu mengambil data yang dikirimkan oleh DTMF decoder. 2. Mampu mengeksekusi perintah sesuai dengan input yang diterima. 3. Mampu mengeksekusi perintah baru tanpa mengganggu keadaan sebelumnya. 4. Mampu memberikan laporan status peralatan melalui jasa SMS.

3.5.4 Alur Kerja Sistem

Secara garis besar, alur kerja program yang akan dibahas dapat dilihat pada Gambar 3.5, sedangkan alur kerja sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran C. Gambar 3.5 hanya menjelaskan garis-garis besar proses yang dikerjakan oleh sistem. Proses yang digambarkan oleh diagram tersebut adalah ketika program dijalankan oleh user, maka saat itu juga program mulai melakukan proses pembacaan nilai DTMF. Selanjutnya program akan membaca nilai DTMF yang dikirim. Setelah diperoleh nilai DTMF, dilakukanlah proses perbandingan untuk mengatasi agar kegiatan yang sama tidak dilakukan berulang kali, hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan DTMF dekoder yang bersifat latch. Setelah melakukan proses perbandingan antara nilai DTMF yang baru dengan yang lama, jika menghasilkan nilai yang sama, maka program kembali melakukan pembacaan nilai DTMF. Jika hasil operasi false, maka proses dilakukan dengan mencari data yang sesuai dengan looping if bersarang. Setelah menemukan kemungkinan yang sesuai, maka dilanjutkan dengan proses menghidup-matikan lampu serta pendefinisian status lampu yang terhubung. Proses menghidup-matikan lampu disini berisikan operasi logika. Setelah itu, semua proses dilanjutkan dengan pengiriman laporan status mengenai alat-alat yang terhubung. Selanjutnya program akan kembali ke proses pembacaan nilai DTMF hingga program dihentikan. Penjelasan mengenai proses-proses dan algoritma yang terjadi dalam masing-masing proses hidup-matikan lampu dijelaskan dengan rinci pada poin selanjutnya. Sedangkan diagram alir sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada LampiranC. Gambar 3.5 Diagram Alur Sistem

3.6 Menu Pilihan