Merencanakan Pengaduk Blade Perancangan Mesin Mixer .1 Merancang Bejana aduk

3.2.1.4 Merencanakan Pengaduk Blade

Secara umum, terdapat empat jenis pengaduk yang biasa digunakan, yaitu: pengaduk baling – baling propeller, pengaduk turbin turbine, pengaduk dayung paddle, dan pengaduk helical ribbon Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu factor yang penting dalam menghasilkan proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling – baling propeller dengan aliran aksial, pada kecepatan sedang antara 200 – 400 rpm. Spesifikasi Pengaduk: Type = Propeller stirrer Material = steanless steel 304 SS Penggunaan Bahan pengaduk jenis Stainless Steel bertujuan untuk: - Menahan Korosi - Tahan Terhadap Kontaminasi Jat kimiatidak bereaksi dengan zat lain - Tahan terhadapat panas - Mempunya sifat mekanik yang cukup baik untuk keseluruhan - Tahan terhadapat bakteri - Mudah dibersihkan Momen puntir yang direncanakan pada poros pengaduk dapat dihitung dengan rumus : P d = � � 1000 �2� � 1 60 102 ........................................... Sularso, hal 7 Dimana : T = momen puntir rencana kg . mm P d = daya perencanaan = 0,264 kW n 1 = putaran normal = 280 rpm Jadi : 0,264 = � � 1000 �2�3.14 280 60 102 0,264 = � � 1000 �29,3066 102 Universitas Sumatera Utara 264 = � 29,3066 102 26928 = T29,3066 T = 26928 29,3066 T = 918,84 kg.mm Menghitung besarnya τ a tegangan geser yang diijinkan untuk pemakaian umur pada poros dapat diperoleh dengan cara: τ a = � � �� 1 � �� 2 .............................................................. sularso, dimana : τ a = tegangan geser yang diijinkan � � = kekuatan tarik bahan poros adalah stainless steel 81,55 kgmm 2 �� 1 = faktor keamanan yang diambil 5,6 �� 2 = faktor keamanan yang diambil 1,3 jadi, τ a = � � �� 1 � �� 2 τ a = 81,55 5,6 � 1,3 τ a = 11,202 kgmm 2 Merencanakan Diameter poros pengaduk, Untuk merencanakan diameter poros pengaduk dapat dihitung dengan cara : d s = � 5,1 � � � � C b �� 13 ……………………………… Sularso, dimana : � � = Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,0 C b = Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,2 � = momen puntir d s = diameter poros motor τ a = tegangan geser yang diijinkan maka, Universitas Sumatera Utara d s = � 5,1 � � � � C b �� 13 d s = � 5,1 11,202 . 1 . 1,2 . 918,84 � 13 d s = [501,99] 13 d s = 7,931 mm = 8 mm dibulatkan Jadi poros yang direncanakan sangat aman digunakan karena lebih kecil dari yang dirancang sebesar 8 mm. Sehingga kita dapat menghitung tegangan geser τ kgmm 2 dari bahan poros pengaduk yang direncanakan adalah : τ = � �.�� 3 16 = 5,1 � �� 3 = 5,1918,84 7,931 3 τ = 9,4 kgmm 2 jadi, tengangan geser τ kgmm 2 yang direncanakan dari bahan pengaduk adalah 9,4 kmmm 2 . Untuk jenis pengaduk sendiri digunakan jenis pengaduk Type baling-baling Propeler dengan daun diperpanjang, dengan ukuran – ukuran dibawah ini: Diameter Putar = 128 mm Tinggi = 370 mm Diameter poros yang direncanakan = 8 mm Tinggi Baling – baling = 50 mm Universitas Sumatera Utara Untuk lebih detail mengenai Blade dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah ini: Gambar 3.2Ukuran Utama dari Pengaduk Menghitung ukuran pengaduk dapat dicari dengan melihat ukuran-ukuran yang telah ditentukan, ukuran-ukuran ini telah disesuasikan dengan kondisi Mesin.Menghitung luas kipas pengaduk Luas kipas dapat dicari dengan menggunakan rumus; V = P x Lx t Di mana; P = Panjang kipas pengaduk = 120-82 = 56 mm L = Lebar kipas pengaduk m t = Tebal kipas pengaduk = 1 mm Lebar kipas dapat dicari dengan tumus teorema pitagoras L = √50 2 + 10 2 = √2600 =50,9 mm Jadi luasvolume kipas pengaduk V = P x L x t Universitas Sumatera Utara V = 56 x 50,9x 1 V= 2549,50 mm 2 Menghitung momen Puntir pada poros Pengaduk, Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu pada mesin dipegang oleh poros. Pemilihan jenis bahan poros juga diperhatikan ini mempengaruhi pada kekuatan, dan dampak pengaruh kepada bahan yang akan diaduk dapat mengakibatkan terkontaminasi terhadap bahan, serta pengaruh korosi mengakibatkan terjadi perubahan fisik secara langsung ataupun tidak langsung pada bahan Momen puntir yang direncanakan pada poros pengaduk dapat dihitung dengan rumus : P d = � � 1000 �2� � 1 60 102 ......................................................... Sularso, hal 7 Dimana : T = momen puntir rencana kg . mm P d = daya perencanaan = 0,264 kW n 1 = putaran normal = 280 rpm Jadi : 0,264 = � � 1000 �2�3.14 280 60 102 0,264 = � � 1000 �29,3066 102 264 = � 29,3066 102 26928 = T29,3066 T = 26928 29,3066 T = 918,84 kg.mm Universitas Sumatera Utara

3.2.1.5 Menghitung gaya pada sudu pengaduk