tetap berada dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar berbanding terbalik dengan
luas penampangnya. pantar,s, 1997
2.5.1 Macam Aliran fluida
Aliran dapat diklasifikasikan digolongkan dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak
seragam, rotasional, tak rotasional. Aliran fluida terdapat dua jenis aliran yaitu : 1. Aliran laminer
2. Aliran turbulensi Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan
laminer. Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu titik ke titik yang lain. Agar memperoleh penjelasan
tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.
Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian,
kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut. Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan
tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran – pengukuran , misalnya : langsung, tak
langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat
fluida yang melalui suatupenampang dalam suatu selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi
tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa di titik pada suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran
yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang
dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
Universitas Sumatera Utara
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui : 1. Kecepatan velocity
2. Berat massanya 3. Luas bidang yang dilaluinya
4. Volumenya.
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789182953Chapter20II.pdf
2.5.2 Pola Alir Liquid
Impeller Pitch Blade Turbine PBT adalah tipe impeller dengan aliran aksial, sirkulasi aliran beroperasi secara pumping down dan pumping up yang
mana seringkali digunakan. Menurut Nurtono,et,al 2009 . Aliran yang dihasilkan oleh pumping down PBT terdapat tiga pola aliran yang dikenali yaitu:
1. Double Circulation DC
Pada Pola DC terdapat dua circulation loops, yang utama melalui daerah dintara blades dan yang kedua dekat dengan dasar tangki. Pola ini
dipertimbangkan sebagai aliran rata – rata dari impeller PBT. Dua loops dihasilkan dari jet yang diinduksi oleh impeller, mengenai dinding yangki
dibawah ketinggian impeller sebelum akhirnya terpisah menjadi dua aliran. Satu langsung turun dan dipantulkan oleh dasar tangki, menjadi loop kedua. Aliran lain
bergerak secara aksial mendekati dinding samping dari tangki, dan kemudian kembali pada impeller shaft, mengalir turun menuju impeller menjadi loop utama.
2. Full Circulation Discharge FC
Pada Pola FC menggambarkan dimana impeller menghasilkan pumping down circulation loop yang hampir terjadi diseluruh tangki.
3. Main Circulation Interaction IP
Pada Pola IP menggambarkan aliran yang berpotongan melalui sumbu axis dari tangki. Bagian dari loop kedua yang mengalir diatas dasar tangki berpotongan
terhadap boundary diantara loop utama dan kedua pada sisi yang berseberangan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3 Parameter Hidrodinamika dalam Tangki Berpengaduk