Pembuatan Kompos Dari Sampah Panen
berkelanjuta. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi kompos yang berfungsi kembali dalam pertanian. Sampah organik ini dapat diproses dengan memanfaatkan
bakteri yang akan tumbuh di dalamnya sehingga dapat dipergunakan sebagai pupuk pertanian. Pemanfaatan sampah yang digunakan oleh mahasiswa KKN akan
menjadi langkah awal dalam kegiatan ini. Metode yang dapat dipakai adalah lubang yang dilakukan penimbunan lagi dengan tanah dengan pencampuran menggunakan
kapur untuk mengurangi bau ataupun penancapan bambu untuk sebagai sirkulasi
udara.
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Tabel 3.12 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pembuatan Kompos Dari Sampah Panen
No. Nama Kegiatan
Lokasi Jumlah
Mahasiswa Waktu
Total
1 Menelaah
permasalahan Songan B
4 1 Jam
4 Jam 2
Penyusunan program kerja
Posko KKN
4 2 Jam
8 Jam 3
Sosialisasi Perencanaan kerja
Posko KKN
4 3 Jam
12 Jam 4
Implementasi Perencanaan kerja
Songan B 4
3 Jam 12 Jam
5 Pembuatan Kompos
dari Sampah Panen Posko
KKN 4
84 Jam 336 Jam
Total 93 jam
372 Jam
C. Kelompok Sasaran dan Pihak yang Terlibat
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini yaitu Masyarakat Desa Songan B dan petani bawang di Desa Songan B.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan membicarakan permasalahan program, penyusunan program kerja, sosialisasi perencanaan kerja, implementasi
perencanaan kerja dan pembuatan kompos dari sampah panen. Kegiatan selain
pembuatan kompos dari sampah panen dilaksanakaan di posko KKN Songan B dan jangka waktunya 1 hingga 3 jam setiap kegiatannya serta dilaksanakan oleh seluruh
anggota bidang peningkatan produksi. Kegiatan pembuatan kompos dari bahan sampah panen dilakukan selama 84 jam dalam waktu 5 minggu. Proses
pengomposan membutuhkan waktu cukup lama karena ada peran bakteria yang membantu dalam proses pembusukan kompos tersebut. Selain itu peran sampah
organik seperti dedaunan, sampah makanan bekas dan kulit buah harus ada di dalam kompos tersebut karena sampah tersebut sangat membantu dalam proses
pengomposan. Semakin cepat busuk komposnya maka semakin baik hasilnya.
E. Hasil Pelaksanaan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pembuatan kompos, kompos telah dibuat sebanyak 2 bagian. Bagian pertama telah selesai dan siap untuk diedarkan
ke masyarakat. Bagian kedua masih proses penguraian. Kompos akan dibagikan ke masyarakat yang benar
–benar membutuhkan dan disebar setelah perpisahan KKN. Tekstur kompos yang telah jadi hampir menyerupai tanah biasa tetapi lebih bagus
dan lebih lembut.
F. Kendala
Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan yaitu lama proses penguraian kompos, Tempat untuk mengurai kompos dan bahan pembuatan
kompos.
G. Solusi
Adapun solusi yang dapat dilakukan dari kendala diatas yaitu Tiap hari komposnya harus dibuka dan diurai, Menggunakan terpal agar meminimalkan
tempat dalam pembuatan kompos dan Bahannya lebih banyak menggunakan sisa makanan.
Gambar 3.7 Pemilahan Sampah Untuk Dijadikan Pupuk Kompos
Gambar 3.8 Pembuatan Pupuk Kompos